"Kau bercanda?" Liana mendengkus pelan lalu menarik ujung bibirnya ke samping. "Apakah ini ada hubungannya dengan pertunangan itu?" tanya wanita itu kemudian, berusaha menunjukkan raut wajah santai sembari meraih gelas di depannya lalu menyesap minumannya perlahan. Hanya membicarakan masalah ini sudah membuat tenggorokannya terasa begitu kering.
Sementara Mila tampak berpikir. "Hmm," gadis itu memainkan ujung kakinya naik dan turun. "Bisa ya, bisa juga tidak. Sebenarnya bukan itu alasan utamanya." ucapnya menanggapi kebingungan Liana.
"Lalu?"
Mila mengembangkan senyumnya. "Aku bilang itu karena kau. Atau mungkin karena Bara? Entahlah ..." Mila menaikkan bahunya sekilas, kemudian mendekatkan wajahnya ke arah Liana. "Tetapi menurutku lebih karena dia merasa kecewa denganmu." terangnya dengan sengaja mempertegas setiap kata yang dia ucapkan. Kemudian gadis itu menjauhkan tubuhnya, dan kembali memotong daging di hadapannya.