"Tante ...."
"Kamu ...."
Seketika keduanya menahan suara, kemudian tertawa bersama dengan Dio yang kembali mengusap lehernya karena masih sedikit dilingkupi oleh rasa canggung.
"Kau ingin bicara apa?" Nyonya Almira kembali memulai.
"Emm ... Tante bagaimana bisa mengetahui nomor telepon saya?" Dio melanjutkan pertanyaannya.
"Oh, sebenarnya tadi Tante sudah sempat datang ke rumahmu, tetapi ternyata kau belum sampai di sana. Akhirnya Tante meminta nomormu kepada ibumu," terang Nyonya Almira. "Maafkan aku karena begitu lancang," imbuhnya.
"Tidak apa-apa, Tante ...." balas Dio segera. "Lalu hal apa yang ingin Tante tanyakan kepada saya?"
Nyonya Almira mengaduk minuman di depannya. "Itu ... Perihal Bara," wanita paruh baya itu menggantung ucapannya sejenak. "Aku tau jika kau sudah cukup lama dekat dengannya. Emm, aku ingin sedikit bertanya perihal hubungan asmara Bara selama ini."
Dio mengerutkan keningnya. "Maksud Tante apa?" ujarnya mencoba meminta penjelasan lebih.