Saat ini Air mata Melati yang menetes sukses membuat Marvel bingung karena menurut Marvel selama ini yang dilakukan olehnya adalah yang terbaik untuk membuat istrinya senang dan nyaman tinggal dirumah barunya bersamanya Marvel benar-benar tidak menyangka Melati akan menangis.
"Jangan menangis." ucap Marvel yang tidak tau bagaimana caranya membuat istrinya ini berhenti menangis Melati saat ini menangis tersisa dipeluknya karena Marvel memeluk erat Melati yang setelah mereka bersalah membut Melati bersedih.
"Sebenarnya kamu mau apa?" batin Halima yang penasaran ingin melihat apa yang akan dilakukan suaminya selanjutnya setelah itu setelah membuatnya kesal, menangis dan bersedih saat ini Marvel memeluknya dengan erat seakan takut kehilangan.
"Kenapa kamu terus saja menangis apakah kamu tidak merasa lelah ataukah kamu sangat betah berada di pelukanku?" ucap Marvel yang sangat ini bertanya pada Melati yang langsung saja membuat Melati ingin melepaskan pelukannya pada Marvel.
"Sebenarnya apa yang ingin tuan muda cacat ini tadi dia bertanya dan saat aku ingin melepaskan diri dia malah memelukku begitu erat." batin Melati yang cukup lelah dengan segala drama kehidupan yang terjadi pada hidungnya pada hari ini.
"Apa yang kamu lakukan, aku hanya bertanya aku tidak meminta mu melepaskan pelukanmu pada ku." ucap Marvel.
"Bukannya minta maaf dia sepertinya terdengar begitu marah dengan ku. Sudahlah aku cukup lelah untuk hari ini aku butuh istirahat." batin Melati yang merasa sangat mengantuk.
Karena Marvel sama sekali tidak berniat melepaskan pelukannya pada Melati akhirakhir Melati pun terlelap dengan posisi duduk melipat kaki dan memeluk Marvel. Melati yang sudah begitu lelah tidak perduli lagi dengan posisi tidurnya saat ini.
"Apakah dirimu sudah tidur?" tanya Marvel yang tidak dijawab oleh Melati hanya terdengar suara dengkuran lembut yang membuat Marvel tersadar akan Melati yang sepertinya telah terlelap.
"Ini adalah pertama kalinya setelah biasanya aku yang dulu selalu terlelap di pangkuan ibu kali ini Istri tercinta Ini tidur diatas pangkuan ku dan memeluk ku. Itu berarti di tidak akan meninggalkan ku." ucap Marvel yang merasa sangat senang saat ini bisa membuat Melati nyaman disisinya dan bahkan Melati tidur begitu lelap.
Tiap detik yang berjalan begitu cepat berganti menit dan menit pun berganti jam. Saat ini Melati yang terlelap pun akhirnya terbang masih dengan memakai pakaian yang sama diruang besar yang sama dan dalam pelukan laki-laki yang sama seperti tadi tapi bedanya saat ini Mereka berada diatas kasur yang empuk dan nyaman.
"Dia dan aku disini. Tunggu bagaimana bisa dia memindahkan. Aha aku lupa dia pasti meminta bantuan pelayanannya yang cukup banyak itu seluruh pelayan yang ada didalam rumah besar inikan sangat banyak dan mereka terlihat kuat dan kekar. Akhirnya aku terbebas." ucap Melati yang saat ini sambil berusaha melepaskan diri dari delapan suaminya dan pergi menuju ruangan toilet yang ada didalam ruangan besar ini.
Terbebas dari pelukan erat Marvel benar-benar tidak mudah Melati bahkan berusaha dengan sangat berhati-hati mengantikan dirinya dengan bantal guling sehingga saat ini yang dipeluk erat oleh Marvel adalah dua bantal guling.
Melati cukup sadar fisiknya yang cukup bongsor dan berisi tidak imbang dengan satu bantal guling saja. Saat ini Melati merasa lega bisa membuat suaminya tidak terbangun dan Melati bisa mandi dengan tenang dengan mengunakan kamar mandi yang ada ditempat ruangan besar ini walaupun Melati cukup bingung dengan barang-barang modern yang mewah yang ada ditempat ini tapi tidak membuat Melati terlihat terlalu berlebihan dalam mengangumi harta duniawi ini.
"Melati....., istriku!" ucap Marvel yang baru saja terbangun dan merasa cukup panik karena yang dipeluk olehnya sebelumnya adalah Melati yang cukup gemoy dan berisi saat ini mengapa berubah menjadi dua buah guling berwarna hitam.
Melati yang berada dikamar mandi tentu saja tidak mendengar suara suaminya yang tampak begitu panik mencari Melati kesetia sudut ruangan kamar yang besar ini. Setelah selesai mandi Melati hanya keluar dengan menggunakan mantel mandi yang cukup tertutup dan panjang yang berwarna coklat yang cukup besar.
"Aku dari tadi mencari mu...., Mengapa diam saja?" ucap Marvel yang terlihat begitu khawatir.
"Aku hanya pergi mandi karena gerah dan aku pinjam mantel mandi dan handuk yang
ada didalam." ucap Melati saat ini bingung harus berkata apa saat ini seperti kebiasaan saat berbicara dengan seseorang yang lebih tua Melati selalu sedikit merendah ataupun mensejajarkan posisi tubuhnya sejajar atau lebih rendah sedikit dari seseorang yang sedang diajaknya bicara.
"Tidak masalah semua pakaian milik ku kamu boleh memakaikanya tapi jangan meninggalkan aku....," ucap Marvel yang saat ini memeluk erat Melati yang sedikit membuat melati tidak nyaman karena Melati hanya memakai mantel mandi tanpa dalaman.
"Suamiku aku tidak pergi kemana-mana, bisakah kamu melepaskan ku saat ini aku ingin ganti baju." ucap Melati dengan suara pelan. Walaupun Melati Begitu marah dengan suaminya yang sebelumnya membakar baju lamanya tapi setidaknya saat ini Melati tetap harus memakai baju yang tentunya telah disiapkan oleh suaminya cukup banyak.
"Aku ikut." ucap Marvel saat ini sukses membuat pipi Melati bersemu merah karena malu.
Padahal Melati hanya ingin berganti baju kenapa pula Marvel harus ikut. Melati tidak yakin dia akan berganti baju dengan benar nanti jika ada suaminya yang mengikutinya.
"Kamu sedang berfikir jorok ya?" ucap Marvel yang tiba-tiba membuat Melati cukup terkejut dan hanya menatap kesal suaminya ini.
"Tidak bagaimana mungkin anda berkata....," ucap Melati yang kaget saat tiba-tiba suaminya itu mencium bibir dengan kecupan singkat.
"Aku sudah mengatakan jika dirimu tidak boleh memanggilku dengan sebutan Anda ataupun kamu." ucap Marvel yang saat ini benar-benar membuat Melati tidak habis pikir hanya karena Melati sedikit lupa suaminya ini langsung nyosor begitu saja.
"Baiklah maaf suamiku, saat ini aku ingin berganti. Jangan mengikuti ku!" ucap Melati masuk keruang ganti dan segera mengunci pintunya.
"Tunggu...," ucap Marvel terputus karena Melati telah menutup pintu sehingga membuat Marvel malas melanjutkan ucapannya.
Walaupun Marvel cukup kesal dengan Melati yang tidak mengajaknya masuk keruangan ganti padahal Marvel berniat untuk memilihkan pakaian yang bagus untuk istrinya. Tapi asalkan Melati tidak menangis seperti tadi sepertinya hal ini bukanlah masalah besar bagi Marvel.
"Sudah selesai aku pinjam baju ini saja ya....," ucap Melati yang memiliki pakaian yang paling nyaman dan sopan menurutnya pakaian yang dipakai oleh Melati adalah dress warna hitam yang cukup sederhana buang tampa melatih sadari pakaian yang dipilihnya ini cukup merawang saat melati berdiri dibawah sinar lampu yang terang.
"Semua pakaian perempuan yang ada didalam adalah milik mu, bahkan kamu juga bisa memakai pakaian ku jika kamu mau. Jangan keluar dari ruangan ini." ucap Marvel yang tentu saja tidak ingin istrinya keluar dengan mengunakan pakaian yang cukup mengundang perhatian para laki-laki itu.
"Tapi kenapa?" ucap Melati yang tentu saja saat ini sebenarnya sangat penasaran dengan setiap sudut rumah besar suaminya yang sepertinya semuanya terlihat begitu mewah elegan ini.