Setelah Melati menyadari bajunya yang cukup tertutup ini ternyata tembus pandang dari jauh tepatnya ketika Melati begitu dekat dengan cahaya. akhirnya Melati yang merasa malu lebih memilih dirinya menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.
"Jangan liat, sebaiknya anda pergi tidur." ucap Melati yang saat ini bisa melihat jika suaminya sedang sedikit tersenyum karena tingkahnya yang bisa dikatakan cukup bodoh.
"Aku sudah mematikan lampu saat ini sudah tidak terlihat apapun, cepat bangun dan bantu aku sekarang." ucap Marvel yang saat ini sengaja mengerjai Melati.
"Ya Allah aku lupa jika suamiku ini cacat dan dia tidak akan bisa naik ke tampat tidur begitu saja...," batin Melati yang saat ini baru menyadari jika suaminya ini saat ini membutuhkan bantuannya.
Meskipun ucap tuan muda cacat ini terdengar seperti memerintah dari pada meminta bantuannya tapi Melati tetap membantunya. Padahal sebenarnya Melati merasa cukup masih malu.
"Sudah anda bisa tidur dengan nyenyak, aku an tidur atas sopa." ucap Melati yang berniat ingin pindah ke tidur di atas sofa.
"Tidak boleh." ucap Marvel dengan tegas.
"Baiklah jika tidak boleh diatas sopa aku tidak diatas karpet merah ini saja." ucap Melati yang saat ini telah duduk diatas lantai yang hanya dilapisi karpet merah.
"Tidak boleh." ucap Marvel lagi yang saat ini cukup membuat Melati merasa jengkel.
"Baiklah aku akan tidur diruangan lain." ucap Melati akhirakhir yang berdiri berusaha bersikap tenang walaupun pada kenyataannya suamiya ini begitu menyebalkan.
"Kembali kesini aku tidak mengizinkan mu pergi kemana pun, tempat mu adalah disamping ku." ucap Marvel yang saat ini berkata dengan tegas.
Melati yang merasa cukup terkejut dan takut saat mendengar suara suaminya yang terdengar cukup menyeramkan saat ini memilih untuk duduk di samping Marvel diatas tempat tidur yang bisa dikatakan hanya cukup untuk satu dua orang yang berbadan kurus.
Tapi karena mereka berdua memiliki badan yang cukup sama-sama bongsor dan tinggi menurut Melati sendiri pastinya tempat tidur ini tidak akan cukup untuk mereka berdua.
"Lebih dekat jangan duduk terlalu pinggir nanti bisa jatuh." ucap Marvel yang dengan Begitu mudah saat ini menarik Melati hanya dengan sebelah tangan bisa membuat Melati bergeser lebih lebih dekat dengannya.
"Beranda di situasi ini ternyata tidak mudah jantung ku bahkan hampir lepas dari tempatnya." batin Melati yang saat ini merasa senang bercampur kesal tapi malah berefek pada jantung.
"Tok, tok, tok." suara ketukan pintu berhasil membuat Marvel yang sebelumnya menatap tajam pada istrinya yang bandel kali ini berpindah menatap kearah pintu.
"Siapa?" tanya Marvel.
"Saya Bumi tuan, diluar ada nona Gisel yang memaksa ingin bertemu dengan tuan muda Marvel." ucap Bumi yang merupakan orang kercayaan Marvel.
"Usir jangan biarkan dia masuk!" ucap Marvel dengan tegas.
"Baik tuan." ucap Bumi yang langkah kakinya terdengar menjauh setelah mendapatkan jawaban dari Marvel.
Saat ini Melati bisa baru mengetahui jika suaminya ini bernama Marvel, disaat Melati ingin bertanya kadang Melati lupa hanya karena tatapan mata indah suaminya yang cukup mengintimidasi dan membius itu membuat melati malah tengelam dalam lamunannya sendiri.
"Jadi Suamiku Bernama Marvel." batin Melati yang saat ini berfikir dalam diam sambil memeluk kedua lututnya.
"Apakah kamu cemburu?" ucap Marvel tiba-tiba bertanya.
"Cemburu untuk apa?" ucap Melati yang saat ini tidak mengerti maksud suaminya.
"Benar juga buat apa dia cemburu pada gadis manja seperti Gisel. Sudah jelas-jelas melati lebih menang banyak disini dia uang terpilih menjadi istri ku." batin Marvel.
"Tidak lupakan saja, cepat sekarang tidur." ucap Marvel yang saat ini memilih memunggungi istrinya.
Marvel hanya takut dirinya sendiri tidak bisa mengontrol diri dengan baik saat berhadapan dengan wajah polos istrinya yang kelewat mengemaskan ini. Melati bahkan terlihat lebih dewasa dengan pakaian yang dia kenakan saat ini walaupun begitu wajahnya sangat terlihat imut, pipi chubby seperti anak-anak.
"Baiklah." ucap Melati akhirakhir memilih tidur juga dengan memunggungi suaminya. Melati merasa heran saat Marvel memunggunginya membuat Melati juga melakukan hal yang sama.
"Seharusnya aku tersadar meskipun suami ku ini seorang tuan muda yang cacat seleranya bukan gadis seperti ku." batin Melati yang saat ini merasa cukup tercubit dengan pemikirannya sendiri.
"Kenapa dia malah menunggungi ku?" batin Marvel yang saat ini berbalik menatap kearah istrinya yang sedang tidur memunggunginya.
"Sejak kapan ada tangan yang memeluk ku biaknya dia tadi menghadap kearah berlawan?" batin Melati yang sedikit merasa terkejut. Melati hanya diam saja dalam kegelapan ini karena belum bisa tidur sambil merasakan tengkuknya merinding karena entah sejak kapan ada angin lewat didekat tengkuknya.
Disaat Melati yang saat ini merasa takut hanya bisa diam karena cukup kaget bukan hanya sekedar pelukan erat saja tapi saat ini juga ada sesuatu yang menempel begitu dekat dengan punggungnya.
"Dirimu sudah tidur ya...," suara berat yang cukup Melati kenal membuat Melati tersadar jika saat ini yang memeluknya bukan hantu.
Tapi melati hanya diam saja saat ini karena sepertinya jika Melati meneruskan untuk menjawab ucapan suaminya saat ini tidak akan berakhir baik untuknya. Tingkah laku dari Marvel yang banyak melakukan sentuhan-seruhan aneh Akhirnya terhenti dan membuat Melati merasa lega dan bisa tidur walaupun dengan perasaan was-was.
"Mengapa dia tidur begitu saja. Apakah dia lupa jika malam ini seharusnya melayani ku dengan baik." ucap Marvel merasa sangat kesal yang membuat buat banyak sekali tanda merah pada sekitar leher istrinya yang telah terlelap.
Awalnya tadi Marvel berfikir dengan mengusir Gisel dirinya bisa segera mendapatkan sesuatu hal yang Manis dari Melati nyatanya Melati malah sibuk terlelap dalam tidurnya bahkan tidak bisa merespon sentuhan lembut yang dilakukan oleh Marvel sebelumnya.
Pagi harinya Melati terbangun dengan merasa cukup sesak dan panas seakan ada sesuatu yang menimpa tubuhnya saat ia yang membuat Melati terbangun setengah jam sebelum subuh.
"Sepertinya mimpi ku sedang ditimpa mosnter besar adalah kenyataan." ucap Melati yang saat ini berusaha menggeser posisi suaminya yang kepalanya tidur diatas dada Melati. Untuk saja Melati berhasil menggeser dan membenarkan posisi tidur suaminya ini tidak sampai membuatakannya terbangun.
"Aku rasa ini masih terlalu pagi...., apa ini?" ucap Melati yang merasa terkejut setelah tanpa sengaja menatap kerah cermin melihat sekitar leher dan dekat dadanya banyak bekas merah. Padahal Melati semalam hanya mimpi digigit monyet tapi paginya benar-benar meninggalkan bekas.
"Aaaaaaaaaaaaaaakh...., baru saja ingin balas dendam pada Ayah dengan menjadi versi diriku yang lebih baik dan kuat. Tapi aku malah digigit monster. Apakah setelah ini aku akan mati?" ucap Melati tampa suaranya suara membangunkan Marvel.
Marvel benar-benar tidak pernah menyangka jika Melati tidak hanya polos tapi juga begitu bodoh. Pagi-pagi Marvel sudah dibangunkan oleh suara nyaring istrinya yang terkejut karena banyak stempel merah yang di tingkalkan pada leher jenjang Melati, karena Marvel yang merasa kesal semalam.