Saat ini dimana Melati dan Marvel telah berada dalam mobil yang lengkap dengan semua bodyguard laki-laki di bagian belakang dan supir tentunya. Melati dibuat sedikit terkejut dengan mobil mewah kali ini yang sangat mewah dan tidak biasa.
"Suamiku ini mobil anda?" ucap Melati yang merasa penasaran saat ini dengan segala tiap keindahan mobil mahal yang ditumpanginya.
"Tidak sekarang mobil ini telah menjadi milik mu. Aku sudah tidak menyukainya lagi." ucap Marvel dengan enteng.
"Tapi ini terlalu besar dan mewah untuk diriku sendiri aku tidak yakin bisa merawatnya dengan baik." ucap Melati yang baru kali ini naik mobil mewah yang tidak biasa selain atapnya bisa dibuka dan di tutup kursi mobilnya juga begitu empuk dan nyaman.
"Ada pelayan yang akan merawatnya kamu tidak perlu khawatir." ucap Marvel yang membuat Melati merasa tidak terlihat ceria seperti sebelumnya.
"Aku tahu orang kaya pasti akan memilih pelayanan dan memanfaatkan uang hanya untuk mencuci mobil dan merawat mereka dengan baik harus menghamburkan yang lagi." ucap Melati yang selalu saja berusaha hemat selama ini karena merasa hidupnya selalu menumpang saja jika dulu menumpang dirumah Ayahnya saat ini Melati menganggap dirinya hanya menumpang dirumah suaminya.
Bahkan masalah harta yang diberikan oleh suaminya sebagai maskawin yang sangat besar nominalnya semuanya telah diurus oleh kedua orang tua Melati yang lebih berpengalaman mengelolanya sedang Melati tidak pernah perduli dengan hal itu lagi, Melati cukup kecewa dengan Ayah kandungnya bahkan tidak terlihat sedih sedikit pun pada saat Melati pergi dari rumah.
"Lalu harus bagaimana lagi?" tanya Marvel yang cukup merasa takjub dengan ucap istrinya.
"Tentu saja dirawat sendiri lebih hemat dan uangnya bisa didonasikan bagi orang-orang yang membutuhkan, fakir miskin dan anak yakin misalnya." ucap Melati yang padahal tanpa Melati ketahui Marvel sangat sering menjadi penyalur dana bantuan sosial itu secara sembunyi-sembunyi karena Marvel bukan lah tipe orang yang suka mengumbar kebaikannya.
Marvel justru akan menyembunyikan sesuatu hal yang menurutnya penting dan privasi. Seperti pernikahannya dengan Melati yang tidak diketahui banyak orang karena Marvel ingin menjadi rumah tangganya dengan baik dan hanya orang-orang tertentu saja yang bisa tahu.
Mungkin beberapa orang memang tau Marvel telah menikah tapi mereka tidak akan tahu seperti apa wujud istri Marvel karena Marvel tidak menyukai sesuatu yang merupakan miliknya menjadi pusat orang banyak dan tidak semua orang baik Marvel memiliki musuh yang tidak sedikit.
"Baiklah besok kita kita akan pergi untuk berbagai santunan pada anak yatim." ucap Marvel yang membuat Melati terlihat sangat senang.
"Benarkah...., tapi bagaimana bisa?" ucap Melati yang mengingat jika dirinya saat ini tidak membawa uang sepeserpun kerumah suaminya karena telah Melati khawatir dengan ibunya yang akan kekurangan uang karena Melati tau Ayahnya akan sibuk dengan bisnis dan kadang hanya memberi ibunya uang yang sedikit atau pas-pasan saja.
"Tentu saja bisa kita liat saja besok, untuk saat ini kamu ingin jalan-jalan kemana?" ucap Marvel karena memang saat ini sedang menepati janjinya pada istrinya untuk jalan-jalan. Tentunya Melati mengenakan pakaian yang tertutup sampai leher karena merasa kurang percaya diri dengan bekas stempel merah yang cukup banyak yang ditingkatkan oleh Marvel pada leher jenjangnya itu.
"Kita akan jalan-jalan kuliner pedagang kaki lima." ucap Melati dengan selamat.
"Pedagang kaki lima, maksud mu kita akan beli jajan di pinggir jalan?" ucap Marvel yang saat ini berharap agar istrinya ini tidak serius.
"Iya, boleh kan?" ucap Melati yang saat ini menunjukkan raut wajah sedih.
"Kenapa tidak ke mol saja, kamu tidak perlu panas-panas ataupun hujan-hujanan karena berada dalam ruangan?" ucap Marvel yang saat ini berharap istrinya berubah pikiran.
"Di mol kan serba mahal kakak, kita harus berhemat dan kakak juga harus mencoba makanan pedagang kaki lima enak-enak dan murah meriah gak cuman yang di mol aja." ucap Melati yang memang sebelumnya tidak pernah kemol karena beli di pasar lebih banyak dan segar menurutnya.
"Baiklah terserah kamu saja biar mereka yang beli dan kita berdua tetap ada didalam mobil." ucap Marvel yang tidak rela istri cantiknya ini yang membeli sendirian lagi pula Marvel mempergunakan dengan baik kedua orang bodyguard laki-laki yang ada di kursi belakang.
"Hemmmmm baiklah, itu ada jajanan telur gulung dipinggir jalan sana dan martabak mini aku ingin beli." ucap Melati dengan bersemangat.
"Kalian berduaan cepat turun dan belikan pesanan istri ku." ucap Marvel yang saat ini bisa melihat jajanan yang dingin oleh istrinya tercinta ini kebanyakan peminatnya bocah.
"Baik tuan muda." ucap kedua bodyguard berbadan besar itu kemudian turun dengan mengunakan payung dan membelikan makanan yang diinginkannya oleh nyonya kecil mereka.
"Suamiku...., aku juga ingin mie ayam bakso dan es dawet yang ada di sebelah sana boleh ya?" ucap Melati yang berharap juga dibolehkan.
"Pak Supri tolong belikan permintaan dari istri saya ya...," ucap Marvel yang saat ini meminta pak supirnya membelikan makanan untuk istrinya.
Berbeda dengan kedua bodyguard sebelumnya Pak Supri sudah lama bekerja semenjak kedua orang tuanya Marvel masih sehat dan Marvel masih kecil oleh karena itu Marvel sangat mempercayai beliau yang sangat setia dan baik hati.
"Baiklah tuan muda." ucap pak Supri yang juga akhirnya turun mengunakan payung. tentu saja semua orang yang diperlukan oleh Marvel membeli makanan tidak terlalu banyak tapi komplit karena Marvel ataupun Melati tidak menyebutkan jumlah Sebelumnya.
"Suamiku, Sepertinya karena kita berhenti pinggir jalan ada yang lagi ngamen..., jendelanya buka dikit bentar boleh?" ucap Melati yang tidak lama kemudian jendela samping Melati terbuka sedikit yang tentu saja hal kecil ini berhasil membuat Melati tersenyumlah.
"Gadis cantik mau dinyanyikan sebuah lagu?" ucap pengamen yang berpakaian ala perempuan tapi ternyata laki-laki membuat Marvel menyesal membukakan sedikit kaca jendela mobil tadi.
"Iya boleh Mbak nyanyi yang bagus ya...," ucap Melati sambil tersenyum manis Melati juga telah memegang uang seratus ribu yang akan di berikan pada pengamen itu yang sebelumnya Melati pikir juga perempuan.
"Wanita cantik yang bernyanyi itu ternyata waria." ucap Marvel yang sedikit berbisik.
"Bicaranya jangan keras-keras nanti dia bisa marah...., dan Kakak akan terkejut pada saat wanita sedang marah karena apa-apa gak ada yang bener." ucap Melati yang tetap seakan menikmati lagu yang dinyanyikan Wanita waria itu karena memang suaranya sangat bagus dan laki banget.
"Bang udah cukup, ini uangnya." ucap Marvel yang memberikan uang ke Melati dan Melati memberikan ke pada pengamen itu uang Marvel yang digabung dengan uang Melati membuat pengamen itu pun tersenyum lebar saat menghitung jumlah uang yang genap satu juta.
"Wah terimakasih ya, Kakaknya adek cantik baik banget dan tampan banget. Tapi saya ini wanita jadi panggilnya mbak aja lain kali bukan bang..., eeh main tutup aja baru mau kenalan tapi gak papa lumanyan dapat satu jetong (Juta)." ucap perempuan waria itu dengan suara yang dilembutkan padahal suaranya sangat laki yang tidayy melangkah pergi meninggalkan mobil Marvel. Hal ini membuat Marvel cukup muak dan langsung menutup mobilnya hanya mengunakan sebuah remote kontrol kecil yang juga terhubung dengan kursi yang saat ini di duduknya sehingga membuat waria itu pun akhirnya pergi dengan sendirinya.
"Kakak yang ngamen tadi lucu dan cantik ya....," ucap Melati tersenyum manis.
Bagi Marvel tidak ada yang lebih dari pada Melati. Apa lagi pengamen cantik yang tadi bukan wanita asli tapi hanya waria yang sebenarnya seorang laki-laki tulen berubah ingin menjadi wanita cantik.