Rey dan Ariela berada di depan pintu ruang di mana Elise sedang ditangani. Bibi yang menjaga Elise juga ada di dekat mereka berdua.
Ariela sudah mendengar bagaimana ibunya sampai dibawa ke tempat ini. Hatinya benar-benar sangat gelisah. Ia sama sekali tidak mengerti kenapa bisa sampai jadi seperti ini.
Pendonor mata sudah siap, tapi Ariela belum mengambil keputusan. Dan sekarang, ia harus mencari pendonor tulang sumsum belakang untuk ibunya.
"Apa Ibu bisa sembuh?" guma Ariela. Rasanya, ia hampir saja gila.
"Kita tunggu keterangan Dokter. Jika masih ada harapan, maukah kau membawa Ibu pergi?" tanya Rey sungguh-sungguh.
"Apa itu bisa memastikan untuk ibuku sembuh? Kau bisa menjaminnya?" tanya Ariela, ia masih terlalu cemas. Tidak ingin sampai terjadi sesuatu dengan ibunya. Hanya wanita paruh baya itu yang ia miliki saat ini.
Rey bisa melihat kecemasan pada diri Ariela. Jika ia berada di posisi Ariela saat ini. Sudah dipastikan Rey akan sangat terpuruk.
