Chereads / WANITA-MALAM / Chapter 27 - Tak Bisa Menahannya

Chapter 27 - Tak Bisa Menahannya

Ariela menemui Rey yang berada di ruangan Madam. Entah kenapa Ariela merasa gugup malam ini. Padahal seharusnya ia tidak setegang ini saat bertemu dengan Rey.

"Besok-besok aku akan bertanya apa dia akan datang ke sini? Jadi aku tidak perlu menemui pria lain," gumam Ariela sambil terus berjalan menuju ruangan Madam.

Ariela menyentuh gagang pintu. Ia melihat Rey yang sedang duduk di sofa tunggu.

Wajah tampannya sangat memesona. Alisnya yang tebal, hidungnya yang mancung, mata birunya yang indah membuat siapa saja yang melihatnya langsung akan terpana.

Ariela sendiri baru menyadari jika sosok pria yang ada di hadapannya ini sangat menarik.

"Sial, apa yang aku pikirkan?" ucap Ariela di dalam hatinya.

Rey menerbitkan senyum bulan sabitnya. Pria itu langsung berdiri dan mendekati wanita yang sejak tadi sudah ditunggu-tunggu.

Greb!

Rey langsung memeluk Ariela dengan erat. Rasanya ia tidak rela memperlihatkan kecantikan kekasih hatinya pada pria lain.

"Berhentilah dari pekerjaan ini. Aku tidak suka melihat kamu secantik ini," ucap Rey, nadanya terdengar sangat berat sekali.

"Ta—"

"Menikahlah denganku, jangan menolaknya lagi!" potong Rey.

Ariela nampak kaget. Tapi dengan cepat ia menetralkan ekspresi wajahnya. Ia masih ragu dengan permintaan Rey. Pikiran Ariela sudah kemana-mana. Ia tidak ingin nanti malah mengecewakan Rey. Ariela sangat takut.

"Kita akan memulainya. Mencoba untuk belajar saling mencintai. Menjadi Ibu untuk anak-anak kita. Banyak mimpi yang ingin aku lakukan padamu. Sebelumnya aku tidak pernah memikirkan ini." Ingin sekali Rey mengucapkan kata-kata ini. Tapi sungguh ini bukan dirinya. Rey terlalu gengsi jika harus menyatakan hal gombal seperti yang ada di pikirannya.

Ariela mencoba menguraikan dekapannya. Ia menatap mata biru yang sering kali mampu menghipnotis dirinya. Ariela tidak pernah menyangka sorotan mata Rey benar-benar menusuk hingga ke dadanya. Ada desiran yang tidak bisa ia ungkapkan. Ariela merasakan aneh, pelukan Rey terasa sangat hangat. Ariela merasakan jika dirinya sangat terlindungi.

"Ayo ikut aku. Aku sudah memiliki kebebasan untuk membawa kamu dari tempat ini," ucap Rey hingga membuat dahi Kanaya berkerut.

Rey merangkul belakang pinggang Ariela dengan possessive. Pria itu keluar dari ruangan Madam. Tidak enak berlama-lama di dalam sana. Apa lagi hasrat Rey sedang memuncak.

"Kamu tidak perlu memikirkan apa-apa, bukankah sangat menyenangkan bisa bersama dengan aku terus?" ucap Rey percaya diri.

Ariela memutar kedua bola matanya dengan malas. Ia ingin sekali berkomentar. Tapi ia tidak bisa melakukan pada pelanggannya. Menurut Ariela, Rey hanya sebatas pelanggan selama mereka belum memiliki status.

Sesampainya di parkiran mobil. Rey membuka jaket miliknya lalu memakaikannya ke punggung Ariela. Wanita itu tidak menolaknya. Ia juga merasakan sangat dingin. Apa lagi baju yang dipakainya saat ini sangat minim. Bahkan jika ia menungging sedikit saja maka bagian dalamnya bisa terlihat dengan jelas.

Untung saja Rey tidak menggunakan sopir. Jadi hanya Rey yang bisa melihat indahnya tubuh Ariela. Jika ada yang berani meliriknya, jangan berharap kedua matanya akan baik-baik saja.

Setiap hari mendapatkan perlakuan hangat jelas membuat Ariela merasa tersentuh. Ia sendiri masih penasaran dengan ucapan orang-orang yang bilang jika Rey adalah pria yang cukup menyeramkan tapi menagihkan.

Ariela masih mencari di mana letak menyeramkannya? Dan di mana letak yang bisa membuat kita ketagihan?

Menurut Ariela, Rey tidak begitu menyeramkan. Hanya saja, pria itu penuh dengan misterius. Banyak hal yang tidak ia ketahui. Apa lagi banyak sekali pengawal yang berjaga di rumahnya. Mungkin saja banyak orang yang mengikuti mereka, dan tentu saja semua itu pasti orang-orang Rey.

Ariela memilih menikmati perjalanan mereka. Kali ini Rey tidak membawa Ariela ke rumah mewahnya. Lantas ke mana mereka akan pergi.

Perjalanan yang mereka lakukan cukup memakan waktu sampai akhirnya mereka tiba di sebuah bangunan tinggi yang terlihat sangat mewah

Sebuah apartemen dengan fantastis itu kini menjadi tempat singgah mereka berdua.

Ariela hanya mengikuti Rey saja.

Sesampainya di unit apartemen milik Rey. Pria itu langsung mencium leher jenjang Ariela dengan liar.

Ariela yang mendapatkan serangan tiba-tiba pun nampak kaget. Tubuh Ariela sudah tersudut di dinding. Rey tidak peduli dengan Ariela yang belum siap sama sekali. Tapi sejak tadi ia sudah tidak bisa menahannya lagi. Aroma tubuh Ariela sangat menggoda, di tambah pakaiannya yang digunakan malam ini sudah mampu membuat sesuatu yang ada dibalik celana Rey semakin menegang.

"Aahhh ..., ssshhhh ..."

Ariela tak bisa menahan rintihannya saat Rey menciumi area sensitif miliknya. Bahkan entah sejak kapan tubuhnya sudah tidak menggunakan pakaian lagi.

Rey terlihat sangat rakus. Ariela baru lihat sisi Rey yang lain seperti ini. Bahkan posisi mereka saat ini masih berdiri di belakang pintu apartemen.

Rey menghentikan aktivitasnya. Ia menatap wajah Ariela dengan tatapan sayu. Lalu sedetik kemudian Rey mencium bibir Ariela dengan lembut. Tidak seperti tadi hingga menyisakan banyak tanda merah jika Ariela hanya milik Rey seorang.

Sebelah tangan Rey menahan tengkuk Ariela dan sebelah tangannya lagi ia gunakan untuk meremas bagian depan tubuh Ariela.

Ariela mulai menikmati permainan panas ini. Kedua tangannya mulai mengalung di belakang leher Rey. Mereka berdua terus bertukar Saliva. Membiarkan keadaan semakin memanas. Saling mencecap satu sama lain.

Rey langsung menggendong Ariela, reflek membuat kedua kaki Ariela langsung melingkar di pinggang kekar Rey. Pria itu juga sudah tidak mengenakan pakaian sama sekali. Ia terlalu bersemangat tadi.

Rey membawa Ariela ke kamar. Menidurkan tubuh Ariela di atas ranjang tidur dengan sangat hati-hati tanpa melepaskan sentuhan bibir yang masih menyatu itu.

Perlahan-lahan Rey menurunkan arah pandangnya. Ia memainkan bibirnya di atas tubuh Ariela. Memberikan gigitan-gigitan kecil di bagian dada dan juga perut Ariela.

Ariela tak bisa menahan tawanya. Ia merasa geli dan merasa ini sudah sangat membuatnya kehabisan tenaga. Padahal mereka belum memulai permainan panas ini.

Rey mencium sela paha Ariela dan wanita itu semakin tak bisa menahan tawanya lagi.

"Hahaha, Rey geli."

Rey mengabaikan ucapan Ariela. Ia semakin menikmati tubuh indah Ariela yang tidak akan pernah ada bosannya. Kini suara tawanya sudah berubah menjadi suara desahan nikmat saat Rey mulai memainkan lidahnya di bagian bawah perut Ariela. Rey terus menahan kedua paha Ariela agar tidak dirapatkan, pria itu sangat menikmatinya. Membuat Ariela semakin tak bisa menahannya lagi hingga wanita itu mengeluarkan puncak kenikmatan pertamanya.

"Rey, aaahhh."

Rey terus memainkan ujung lidahnya, menghisapnya dan menikmatinya. Rey tidak merasa jijik. Ia bisa merasakan dan melihat jika Ariela sangat merawat bagian tubuh yang satu ini. Tempat di mana Rey bisa menuntaskan hasratnya nanti.

Bersambung