Chereads / Harta, Tahta dan Vita : Kisah Hidup Vita / Chapter 9 - Rahasia ayah tiriku

Chapter 9 - Rahasia ayah tiriku

Setelah seminggu aku berhasil pulih dari kesedihanku. Aku juga sudah masuk ke sekolah kembali. Apalagi dengan sudah bulatnya tekadku maka aku berusaha menjadi yang terbaik untuk menjadi juara kelas di kelas akselerasi.

Selain makin bulatnya tekadku cepat pulihnya diriku dari kesedihan juga berkat dukungan dari ibu Titis. Setiap hari beliau mengunjungi rumahku, walau hanya beberapa jam, tapi perhatian dan kasih sayangnya membuatku sanggup melawan kesedihan kesepianku.

Bahkan aku sudah dianggap sebagai anak kandung sendiri, walau ibu Titis mempunyai seorang anak perempuan, namun anaknya sudah berusia dua puluh tiga tahun dan sudah menikah dan ikut serta dengan suaminya ke pulau Kalimantan karena suaminya mendapat tugas dinas di Kalimantan sebagai seorang tentara angkatan darat. Sehingga praktis, ibu Titis yang hanya berdua dengan suaminya, suaminya yang beda umur hampir 15 tahun dengannya hanyalah seorang pensiunan guru di SD negeri sejak 10 tahun lalu, merasa sejak mengangapku menjadi anak membuat rumahnya tidak terlalu sepi.

Aku kadang sering mengunjungi dan menginap di rumah ibu Titis sampai sekarang, minimal 1-3 hari dalam sebulan aku pasti menginap dirumahnya, dan karena aku sudah bekerja, apalagi bu Titis sudah pensiun dini dari menjadi perawat akibat sakit jantung dan gagal ginjalnya, setiap bulan aku memberi setengah gajiku untuk bu Titis dan Pak Udin yang sejak ibuku meninggal telah ku anggap sebagai orangtuaku.

‐-------

Malam itu, saat aku membersihkan kamar ibuku aku teringat akan kata-kata terakhir ibuku mengenai laci rahasia di dipan kasur ibuku. Aku segera mencari kunci yang waktu itu diberikan oleh ibuku sesaat sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.

Aku menarik ukiran kayu berbentuk salib di dipan itu, setelah terlepas terlihatlah induk kunci dan aku masukan anak kunci ke induk kunci yang terlihat setelah aku tarik ukiran kayu yang menutupinya. Setelah aku putar anak kunci di induk kunci dipan tiba-tiba sandaran kasur kayu terlipat dua dan keluar laci rahasia dari dalam sandaran kasur kayu itu

Di laci itu terlihat sebuah surat, dan sebuah flashdisk berwarna hitam. Vita lalu membuka surat dan membacanya, isinya:

'Dearest Vita anakku tersayang,

Apabila surat ini kamu baca berarti ibu telah tiada. Sejak ayahmu meninggal dalam tugas, ibu minta maaf apabila tidak bisa menjadi ibu yang kamu banggakan dan bisa kamu andalkan.

Tapi andai kamu tahu, ibu berusaha segala cara agar kamu bisa hidup enak dan bisa sekolah tinggi. Bekerja di bar, melayani nafsu bejat para bajingan di bar hanya untuk mendapatkan uang saku untukmu dan membayar iuaran sekolahmu.

Ibu tau, cara ibu salah, tapi ibumu ini tidak punya keahlian apa-apa selain dianugrahi wajah yang lumayan dan tubuh yang bisa menggoda para pria-pria mesum itu.

Ibu tidak bangga atas apa yang ibu lakukan bahkan ibu sangat malu. Untuk membuat ibu melupakan rasa bersalah ibu menegak banyak alkohol, namun alkohol itu tetap tidak bisa menghilangkan rasa jijik dan hina atas apa yang ibu berbuat.

Bahkan karena alkohol itu membuat ibu makin ngaco, melihat dirimu saat ibu pulang sehabis melakukan perbuatan hina itu ibu akan teringat ayahmu diwajahmu, itu membuat ibu malu dan konyolnya ibu malah menyiksamu. Maafkan ibu ya nak..

Hingga akhirnya ibu ketemu papa tirimu, Syarrifuddin Tarotrinarta seorang anggota DRPD yang juga pengusaha di Makassar sana. Dia berhari-hari menggoda ibu untuk bisa menikmati tubuh ibu tanpa pelindung. Akhirnya ibu mau tapi setelah ibu cekokin banyak alkohol dan mendapat bayaran yang besar darinya. Selain itu ibu juga merekam aksi mesum ibu dengannya dengan maksud untuk memerasnya kelak.

Tapi rupanya ibu juga hamil karenanya, jadi ibu bukan sekedar mengancamnya tapi juga minta pertanggungjawabannya.

Akhirnya kita sepakat menikah dengan syarat ibu akan menghapus dan menyerahkan bukti setelah 3 tahun menikah dengannya dan setelah ibu ditransfer uang tutup mulut sebesar 500 juta. Namun sejak 1.5 tahun sejak ibu menderita kanker rahim, dia tidak menepati janjinya seperti yang kita berdua tahu dan pergi tanpa kabar meninggalkan kita membawa adikmu serta membawa bukti yang ibu simpan.

Tapi ada yang dia tidak tahu, bahwa ibu masih menyimpan satu salinan file kejadian malam itu, dan di dalam flash disk itu lah isi semua perbuatan mesum ibu dengan Arif.

Alamat ayah tiri dan keluarganya di Sumarecon Mutiara blok BZ no 88 Jl. Rainbow Boulevard, Makassar. Apapun yang mau lakukan ibu mendukungmu dari surga. Tapi satu yang ibu minta pikirkan matang-matang dan terinci semua rencana kamu.

Salam sayang dari surga ibumu tercinta

Sukmawati Putri Anggita.'

Setelah membaca surat itu aku memikirkan cara untuk memeras ayahku. Aku tahu uang tabungan almarhum ibuku hanya 20 juta yang secara kalkulasiku hanya bisa mencukupi kebutuhanku selama aku sekolah menengah atas dengan syarat aku lulus dan hidup sederhana, itu pun aku mesti mencari kerja sambilan, karena iuran kelas akselerasi lebih tinggi dari pada kelas regular.

Aku juga membuka flashdisk yang juga ada didalam laci rahasia yang disembunyikan oleh ibuku di komputerku, setelah terbuka aku melihat ada 2 folder, satu folder bertuliskan 'malam itu' dimana saat aku buka foldernya terdapat 10 foto dimana ayah tiriku dan almarhum ibuku melakukan adegan intim di sebuah kamar hotel sebelum mereka menikah. Selain itu ada 3 video rekaman hubungan mereka yang sepertinya direkam sembunyi-sembunyi dengan durasi 10 menit, 20 menit dan 23 menit dan tiap video merekam perbuatan tidak senonoh dan terlarang keduanya dengan 3 posisi berbeda antar satu dengan video lainnya, yang mungkin direkam dengan 3 alat berbeda yang sudah ditempatkan secara tersembunyi oleh ibuku sebelum hubungan intim itu dilakukan.

Folder kedua bertuliskan 'data', setelah aku buka terdapat satu foto yang merupakan foto akte adikku dan satu lagi adalah dokumen word berjudul biodata yang saat kubuka dengan ms word rupanya berisi nama lengkap ayah tiriku, nama istrinya, alamat kantornya, alamat rumahnya, no telepon rumahnya, no handphonenya, alamat emailnya no rekening ayah tiriku.

Isi flashdisk itu adalah modal yang sangat berharga untuk memeras ayah tiriku, namun saat ini aku masih belum menemukan ide strategi jitu untuk melakukannya sehingga aku hanya menyalin isi flashdisk itu ke beberapa tempat dan menyimpan kembali flashdisk itu ke laci rahasia.