Chapter 14 - Pool Party

Hasil uang memeras Arif, papa tiriku, setengahnya aku simpan dalam bentuk deposito di 5 bank berbeda. Selain itu, aku juga menjual rumah yang dibelikan papa tiriku dan membeli sebuah rumah subsidi dengan harga lebih murah di pinggir kota. Sisa uangnya aku pakai untuk aku sehari- hari selama aku menyelesaikan pendidikan SMA dan membayar hutang- hutang dari almarhum ibuku.

Uang deposito hasil memeras ayahku itulah yang rencananya dipakai untuk membiayai uang sekolahku selama sekolah di Akademi Keperawatan dan juga untuk membiayai kebutuhan sehari-hariku selama aku berkuliah.

Walaupun secara kenyataannya uang deposito itu tidak bertahan lama, belum sampai 3 semester aku jalani pendidikanku, uangku sudah habis tanpa tersisa. Aku sendiri juga bingung habis dipakai kemana saja uang hasil memeras ayah tiriku itu, mungkin karena termasuk dalam kategori 'uang panas' sehingga uang itu tidak bisa dipakai untuk sesuatu yang benar dan habis untuk sesuatu yang g jelas. Oleh karena itulah aku mulai mencari pekerjaan- pekerjaan sampingan untuk memenuhi kebutuhanku sehari- hari.

Bagaimana dengan ayah tiriku? Mengenaskan!! Pil tidur yang aku berikan membuat Papa jadi pecandu narkoba. Kecanduannya makin menjadi-jadi sehingga akhirnya mengacaukan karirnya dan membuat ia diceraikan istrinya serta kehilangan jabatannya di perusahaan dan juga kehilangn karirnya sebagai pejabat negara. Sejak itu aku tidak pernah mendengar lagi kabar tentangnya yang seakan- akan hilang ditelan bumi sejak dia ketahuan menjadi pecandu narkoba.

‐-------

Kembali ke masa kini, di hari Minggu sore yang cerah, sekitar pukul 16.30 di sebuah ruangan di dalam hotel Ritz Carlton yang telah 'disulap' sebagai ruang ganti sementara, aku sedang melihat di cermin rias bagaimana penampilanku setelah selesai dirias mukaku oleh MUA (Make Up Artist) yang disediakan oleh agency SPG-ku khusus untuk acara beach party minggu sore ini. Aku melihat betapa seksi dan okenya aku menggunakan bikini 2 piece yang disediakan oleh panitia.

Bentuk atasan mikro bikini warna ungu dicampur strap hitam bahu yang diikat melingkari belakang leher dan strap hitam mrlingkar di belakang punggung atasku yang terhubung penutup payudara bentuk cutout segitiga yang sangat ekstrim yang hanya menutupi puting dan sebagian kecil tengah payudara, sehingga payudara sisi luar terekpos dengan cantiknya. Sedangkan celana dalamnya berbentuk g string thong berwarna ungu dengan garis hitam disisi kanan kiri tepi segitiga underware dan tali pinggangnya.

‐-------

Malam itu para usher bekerja sangat menyenangkan, kami hanya bergoyang dan menari mengikuti irama musik menikmati bir hainaken sepuas yang kami sanggup. Ipad yang kami pegang, berisi e-catalogue produk sponsor, hanya buat jadi pajangan ditangan. Pekerjaan tambahan yang tidak sesuai jobdesk palingan adalah berfoto bersama beberapa pengunjung yang ingin mengabadikan keseruan acara itu atau untuk bahan masturbasi mereka saat dirumah karena bikini 2 pieces yang dipakai para usher yang sangat minim, bahkan beberapa usher sempat mengalami waldrobe malfunction seperti terlihat putingnya atau bahkan sedikit terekspos organ kewanitaannya karena tidak biasa memakai bikini renang super minim seperti itu.

Vita jelas menjadi primadona di acara itu, hampir 90% laki-laki yang mengikuti acara itu yang membujuk untuk mendapatkan no kontaknya. Namun senakal dan sebinal-binalnya Vita, ia tetap bisa menjaga imagenya, dia selektif hanya memberikan no kontaknya pada orang tertentu.

"Mbak.. Boleh minta no handphonenya?" tanya seorang pria usia 20 tahun bertubuh agak gemuk dan pendek dengan muka penuh jerawat batu kepada Vita.

"Maaf ya mas.. Kebijakan dari panitia kami ga boleh memberikan no kami ke pengunjung" ujar Vita sopan.

"Ih sombong banget si" ujar pria itu kesal sembari pergi menjauh meninggalkan Vita.

Vita hanya tersenyum menahan kesal dalam hatinya lalu meneruskan menari mengikuti irama musik yang diputar diacara.

"Gila ya genit- genit banget ya cowok-cowok disini" bisik spg lain yang bernama Cindy yang kebetulan sekarang menari di dekat Vita.

"Hahaha.. Biasa sis.. Namanya juga laki- laki" ujar Vita mengomentari kata- kata Cindy.

"Tapi gue salut ma lu Vit.. Lo daritadi paling banyak yang menggoda, tapi lo bisa membuat mereka pergi tanpa bikin keributan." puji Cindy ke Vita.

"Biasa aja sis.. Ga kaya gitu juga.. Kebetulan aja cowok- cowok yang deketin ke gue tadi ga terlalu brengsek" bisik Vita ke Cindy

"Hahaha.. Gue nya aja kali ya yang emosian?" ujar Cindy.

"Ga lah sist.. Lo kurang beruntung aja tadi, tapi kan tu pemabuk yang bikin ulah udah diusir satpam juga." ujar Vita.

Memang setengah jam yang lalu di pool party itu sempat ada sedikit kekacauan. Berawal dari seorang laki -laki mabuk yang godain Cindy dan mengajak Cindy 'ngamar' secara terang- terangan, namun hal itu ditolak dengan sopan oleh Cindy. Akan tetapi sepertinya karena pengaruh alkohol, penolakan Cindy itu diabaikan oleh laki- laki itu, dan malah nekad mau mencium bibir Cindy secara paksa.

Untung penjaga keamanan acara itu sigap, sekitar 4 orang penjaga berbadan tinggi besar yang dikontrak oleh panitia segera mengamankan laki- laki mabuk yang hendak melakukan pelecahan kepada Cindy. Lepas dari kejadian itu, para laki- laki yang melihat laki- laki mabuk itu diamankan menjadi lebih sopan dan tidak berani berbuat nakal lagi pada para spg.

Sebenarnya Cindy memang salah satu oknum spg yang bisa 'dipakai' oleh laki- laki measum, namun tentu selama yang mengajak sanggup membayar dan 'good looking'. Kalau sanggup bayar namun buruk rupa atau tidak masuk selera Cindy, maka jangan harap bisa menikmati desahan dan 'jepitan' nikmat dari Cindy.

Akan tetapi kalau laki- laki yang datang berwajah mirip artis k-pop atau termasuk 'kriteria' yang Cindy suka, selama pendekatannya tepat dan halus serta memang dalam 'waktu yang tepat' kadang- kadang Cindy, yang masih ada garis keturunan oriental dari ibunya, mau juga melakukan cinta satu malam bersama laki- laki tanpa dibayar sepeserpun.

‐-------

Hingga pukul delapan malam, datang seorang laki-laki berumur sekitar 25 tahunan bertampang blasteran dengan baju hawai tidak dikancing sehingga mempertontonkan dada bidang serta otot perut six packnya dan celana pendek ala peselancar dan sendal jepit Havaianas. Mataku tertuju pada jam tangan patek philippe 1518 yang menunjukan kalau ia pasti dari keluarga kaya raya selain wajah tampannya.

Aku yakin dari tadi dia pun pasti tertarik padaku, terbukti dari pandangannya yang tak mau lepas dariku. Padahal banyak peselancar-peselancar internasional dan musisi-musisi lokal yang lalu lalang didepannya, namun itu ia hiraukan. Akan tetapi entah dia pemalu atau karena tipe pendiam, laki-laki tampan itu hanya duduk di depan meja yang disediakan khusus untuk undangan VIP sembari meminum hainaken dan sekali-kali bermain handphone.