Chereads / Harta, Tahta dan Vita : Kisah Hidup Vita / Chapter 15 - Menggoda Pria Tampan

Chapter 15 - Menggoda Pria Tampan

Lima belas menit aku dan cowok tampan itu tatap-tatapan dan karena mulai tipsy akhirnya aku inisiatif memulai gerakan pertama.

"Hai kak.. Apakabar?" sapaku kepadanya.

"Hai.. Kabar baik.." jawabnya sembari memberikan senyuman manis.

"Kenalin kak, namaku Vita" ujarku memperkenalkan diri sembari menyodorkan tanganku kedepannya.

"Syahrul" jawabnya sembari menerima jabatan tanganku.

"What do you think bout this event kak? Do you enjoy it?" tanyaku berbasa- basi kepada Syahrul untuk membuka topik pembicaraan.

"Well.. Not bad lah.. Crowd dan ambience okelah sejauh ini.." ujar Syahrul

"Is this seat taken?" tanyaku.

"Oh Im sorry, my bad, harusnya dari tadi gue persilahkan duduk ya.. Silahkan.. Silahkan" ujarnya sembari berdiri, menarik kursi disampingnya untuk memudahkan aku duduk disana.

"Kakak ke sini sendiri?" tanyaku sembari duduk.

"Actually gue kesini ajak bestie gue, tapi dia tiba-tiba ada halangan.. So.. Gue sendiri disini" jawab Syahrul menjelaskan.

"Kakak disini karena di invited by Pyzel atau Haineken kan?" tebakku mengenai Syahrul.

"Dari Pyzel.. Lho kok kamu tau kalau aku tamu undangan?" tanyanya bingung.

"Hahaha.. Ya karena kakak duduk dikursi khusus VIP. Hanya yang diundang oleh pyzel atau haineken yang bisa duduk disini. Sebagai usher acara ini, ya info basic seperti ini aku pasti harus tau.

"Oh ya? Gue baru tahu, gue kira everybody bisa sit in here, GRO persilahkan duduk ke sini, ya gue kesini." ujar Syahrul polos.

"Kakak atlet selancar ya?" todongku kepada Syahrul.

"Me?? Noooo.. Im just doing it for fun" sangkalnya.

"Ah kakak boong ya? Dari body kakak itu body pro surfer" ujarku lagi.

"Ahahahaha.. Bisa aja kamu.. But.. Honestly I'm not an athlete.. Tapi ya gue beberapa kali ikut amateur surf competition si.." jawab Syahrul mengakui pekerjaannya kepadaku.

"Nah kan.. Kakak sok low profile deh.. Kakak atlet lah kalau begitu.. Ikut kompetisi apa aja kak?" tanyaku lagi padanya penasaran.

"Ya pernah si.. But local and regional event aja.." jawab Syahrul singkat.

"Menang?" tanyaku mengenai hasil lomba yang pernah Syahrul ikuti.

"Ya.. pernah lah sekali dua kali" ujarnya singkat.

"Wow.. It means you are pro surfer Sir!!" pujiku ke Syahrul.

"Ahahaha.. I guess so" ujar Syahrul merendah.

"By the way, mau ke 'dance floor'? The crowd is getting hotter" ajakku menarik lengannya.

"Oke.. Lets dance" jawabnya sembari mengikutiku yang menarik tangannya ke 'dance floor'.

‐-------

Di dance floor samping kolam kami berdansa dengan sangat mesra, aku meliuk kan tubuh dan pinggulku menggoda Syahrul, melenggokan pinggul dan pantatku didepannya mengikuti irama musik dan menunjukan kemontokan bongkahan pantatku yang hanya tertutup sedikit kain g-string thong swimsuit yang tentu membuat semua pria normal disitu terangsang. Makin lama tangan Syahrul semakin berani, ia mulai mengelus lembut pantatku sembari tetap menari mengikuti irama musik edm malam itu.

"Kamu menggodaku ya?" bisiknya ketelingaku.

"Maybe.."jawabku sembari mengedipkan mataku dan terus meliukan pinggul dan pantatku didepannya dengan maksud menggodanya.

"Well.. Kalo iya.. I admit it.. Loe berhasil" bisiknya jujur kepadaku.

"Are you single or taken?" bisiknya lagi kepadaku

"Well.. It depends.." bisik ku menjawab sembari meliukan pinggul dan pantatku naik turun seperti bor mengikuti irama lagu remix dengan judul goyang sampai bawah diputar oleh dj.

"Sampai bawah..sampai bawah" lirik lagu itu terus menggema seiring aku meliukan pinggul dan pantatku naik turun dengan sensual membuat pria-pria disana diam terpana memandangku dengan sangat bernafsu. Menjadi tontonan banyak orang tidak membuatku malu, malah semakin membuatku bersemangat menggoda mereka dengan liukan goyang panasku. Mungkin memang ada sedikit sifat exhibionist dalam diriku,atau karena kondisi tipsyku, disaat ku memamerkan liukan panas pantat dan pinggul, yang mengakibatkan semua joni pria-pria di pool party berdiri tegak 'menunjukku' membuat liang peranakanku menjadi sangat basah.

"Ku rasa kamu sudah horny babe.. Thongmu sudah basah tu" bisik Syahrul kepadaku saat posisiku sedang meliuk naik dan telingaku dekat dengan bibirnya

"So.. What you gonna do?" Tantangku padanya sembari meliuk turun.

"Well.. It depends.. Ku tunggu kamu setelah event selesai.. Kalau kamu tertarik.. Just come to me" ujarnya sembari membalikan badan berjalan menuju mejanya, sedangkan aku terus meliuk kan pinggul dan badanku mengikuti irama musik.

‐-------

Setelah 30 menit ku menari sendirian, aku melirik ke arah meja Syahrul duduk, dia duduk sembari menghisap cerutu dengan elegan dan matanya tidak berhenti memandangiku. Saat kami saling bertemu pandang, ia tersenyum manis padaku dan mengedip nakal matanya kepadaku. Aku membalas senyumannya, lalu berjalan ke arahnya dan saat sudah didepan mejanya aku berkata "Challenge accepted.. Wait me finish this job.. I'll find you"

"Ok babe.. I'll wait" senyumnya.

Sepertinya malam ini aku akan mencicipi mainan baru.

"May I borrow your handphone for a minute?" Tanyaku ke Sahrul didepan mejanya.

"Sure.." Dia mengeluarkan iphone max pronya dari saku lalu menyerahkan padaku setelah me-unlock smartphonenya dengan face recognition.

Aku menambahkan no ku di contactnya, lalu mengembalikan iphone max pro ke padanya kembali.

Dia tersenyum mengangguk lalu kembali menikmati cerutunya sedangkan aku kembali ke dance floor menari bersama usher-usher lain hingga acara berakhir.

‐-------

Ting.. Suara notifikasi whatsappku berbunyi saat aku masuk keruang ganti

[Dinda.. Kanda pamit pulang ke Jogja ya.. Makasi kencan kita kemarin.. Walau hanya sebentar tapi Kanda senang sekali akhirnya bisa ketemu dinda lagi] rupanya pesan dari pacar keduaku, Didin, yang hendak pamit pulang.

[Iya sayang.. Naik apa ke Jogja?] tulisku membalas pesannya.

[Pesawat sayang, ini bentar lagi boarding] tulisnya memberitahuku.

[Ok.. Safe flight ya Hun.. Kalau sempat kabari kalo uda sampai. Bye]

[Bye] ujarnya menyudahi pembicaraan kami. Setelah selesai membalas pesan Didin, aku mengambil bajuku dari loker dan bersiap- siap mengganti pakaian, hingga tiba- tiba seorang panitia perempuan berusia seumuran denganku datang padaku memberikan sebuah kotak ukuran 30x20x10 kepadaku.

"Vita ya? Ini ada salah satu undangan yang meminta saya memberikan kotak ini kepadamu." ujarnya sembari menyerahkan kotak itu.

"Ini apa dan dari siapa?" tanyaku bingung.

"Dibaca aja kak.. Ada suratnya didalam. Aku cuma diminta menyerahkan ini saja, bosku yang menyuruh, dari siapa dan apa isinya aku kurang tahu" jawabnya sembari hendak meninggalkanku.

"Ok.. Makasih ya!!" teriakku padanya. Aku penasaran dengan apa didalam kotak itu, maka aku pun membuka kotak misterius itu. Saatku buka ternyata berisi sebuah mantel panjang cotton trench merk burberry, sebuah bon pembelian dan sebuah amplop surat berisi selembar kertas dan kartu pintu kamar hotel ritz carlton.