Perjalanan kami mulai melaju kencang menuju tujuannya. Aku khawatir jika paman dan bibiku belum mengetahui semua ini. Mereka pasti akan kecewa dan jatuh putus asa kepadaku. Mereka sudah lebih dari orang tua bagiku.
Hanya saja, aku jarang menunjukkan sisi kesusahanku, bahkan ketika aku gagal menjadi seorang model.
Bukan karena seseorang, tetapi akulah yang menjadi penyebabnya. Berhenti dan tidak ingin mengulanginya. Tapi kemarin, seorang pria kembali mengingatkannya lagi agar berdiri dan bangkit untuk menggapai impianku.
Kepalaku bergeser perlahan dan memperhatikan sosok pria yang sudah merenggut kehidupanku dalam sekejap.
'Siapa dia?'
Hatiku terus bertanya-tanya akan hal ini.
'Gue bakal cari tahu, tunggu waktunya berubah. Berubah buat gue tahu semuanya.'
Pandanganku kembali ke jalanan, dimana ruas keramaian antara kendaraan dan orang-orang berlalu. Kami melewatinya, hingga memelankan sesaat kendaraan ini berhenti di ujung perumahan.