"Hahaha."
Suara tawa itu menggema suasana di kamar. Tawanya menyerangku di antara keheningan kala kegelapan malam dalam ruangan. Aku terbayang oleh satu sorotan, dialah pria yang menjadi pemilik sah rumah ini.
Aku membelalak, rasanya terkecik oleh denyut napas tergesa-gesa. Keringat bercucuran secara mendadak. Siapa pria itu? penampakannya sudah semakin lebih dekat dan jelas.
"Jose," panggilku bersuara lirih.
Yang ternyata pria berjubah gelap itu memperlihatkan wujudnya secara nyata. Dia masih tertawa tak karuan, seolah-olah senang terlampau batas.
"Hahaha."
Dia terlihat seperti orang gila. Tapi aku sangat cemas karena melihat dia adalah Jose sendiri, yang seakan berubah menjadi manusia aneh.
"Jangan, jangan dekati aku!" Kepalaku menggeleng, tak ingin disentuh oleh pria itu. Padahal, Jose sudah melakukannya padaku waktu itu.