"Apa aku harus memberimu ucapan selamat?" tanya Gama sinis.
Saat ini di ruang tamu kantornya ada Rajata yang baru beberapa saat lalu terpilih menjadi CEO baru Raharja Grup. Entah sudah berapa kali dia menekankan kepada dua sekretarisnya agar tidak menerima sembarang tamu masuk ke ruang kerjanya.
"Kamu datang ke sini untuk pamer kan? Sayang sekali aku tidak merasa iri."
Rajata tersenyum. Tidak heran dengan sikap Gama yang satu ini. "Kenapa kamu tidak datang ke rapat direksi?"
"Apa itu masih perlu?"
"Aku kehilangan 10 persen vote. Itu merugikan."
Gama tersenyum sinis. "Sepuluh persen itu nggak ada pengaruhnya sama sekali. Lagi pula impianmu sudah terwujud tanpa vote 10 persen."
Rajata tampak menghela napas dalam. Rasanya percuma dia selalu bersikap baik selama ini pada pria di hadapannya. Kalau tidak memandang ayahnya yang selalu memberi nasehat padanya untuk bersabar menghadapi Gama, mungkin sudah dari dulu dia bertindak kejam.