"Tapi, Pak. Permainan ToD mana seru kalau cuma berdua?"
Gama tampak menghela napas mendengar pertanyaan Kirana lagi. Dia menatap bosan perempuan di hadapannya. "Kamu mau saya memanggil semua staf agar datang ikut main?"
Kirana meringis canggung dan menggeleng. "Nggak, sih."
"Ya udah jangan bawel." Gama menarik sebuah pena yang tersemat di saku kemejanya. "Kita akan gunakan ujung pena ini sebagai petunjuknya," ujar Gama, pandangannya lantas melirik ke arah pantri. "Kamu mau ikut, Sukma?" tanya Gama, tanpa peduli ada Kirana di hadapannya.
"Suk-Sukma?" cicit Kirana, menegakkan badan, lalu kepalanya celingukan. Dia sedikit takut, teringat kejadian Bu Sulis tempo hari.
"Sebaiknya Anda tidak melibatkan saya. Nona Kirana sudah mulai ketakutan," sahut Sukma yang tengah tidur dengan posisi miring. Sebelah tangannya menyangga kepala.
Gama melirik wanita di depannya. "Kita mulai sekarang saja," ucapnya, mengalihkan perhatian Kirana.