Kirana menatap takjub pesta ulang tahun berbalut syukuran di hadapannya. Di desa Kirana, yang namanya syukuran biasanya hanya mengundang para tetangga sekitar untuk berdoa bersama. Dan yang wanita itu lihat saat ini, bukanlah syukuran yang ada di bayangannya. Ini lebih mirip seperti pesta modern yang sering dilakukan para konglomerat di film-film yang pernah dia lihat.
Saat masuk ke sebuah ruangan yang lebih mirip ballroom, Kirana sempat tertegun. Jika Gama tidak segera menarik tangannya mungkin dia akan berubah menjadi patung. Jujur, Kirana merasa terintimidasi dengan situasi ini.
Orang-orang berdiri berkelompok sambil memegang gelas kaca yang entah berisi cairan apa. Sesekali dia mendengar tawa, dan percakapan random orang-orang itu. Semua yang datang berpakaian bagus dan rapi. Kirana refleks melirik penampilannya sendiri.
Dia bersyukur karena si Mbok meminjamkannya satu set pakaian mewah ini padanya.