Chereads / Menuju Hatimu / Chapter 17 - Sebaiknya Istirahat

Chapter 17 - Sebaiknya Istirahat

Sekolah merupakan tempat mencari ilmu dengan cara yang menyenangkan bagi sebagian orang. Banyak orang yang menemukan kebahagiaan di sana, ada banyak macam kebahagiaan di sekolah. Teman-teman yang menyenangkan dan baik, guru yang mengajar dengan ceria, atau terjadi nya kisah cinta yang membuat mereka bahagia untuk hal-hal kecil. Tapi sekolah juga adalah medan pertempuran bagi beberapa siswa pengejar nilai dan juga para pengejar prestasi baik akademis maupun non akademis. Mereka berlatih keras bagaikan hari esok adalah akhir dunia, seperti yang di lakukan oleh Honey. Dia sudah berlatih di sekolah sejak jam 6 pagi. Cederanya sudah sembuh beberapa minggu lalu, bila tak ingin tertinggal dia harus berlatih dengan giat. Saat dia sakit banyak perubahan yang terjadi kepada teman-temannya. Kemampuan mereka meningkat pesat, Honey yang merupakan kartu as di timnya mulai merasa gelisah. Sebagai sahabat Honey yang berteman dengan gadis itu sejak SMP, Linda mencoba berbicara dengannya.

"Honey..... kamu kan baru sembuh jadi jangan maksain diri, tenang aja.... kemampuan kamu masih di atas rata-rata...." rayuan Linda tak mempan Honey masih memukul samsak yang sudah dia pukuli selama 15 menit terakhir.

"Kamu udah lari keliling lapangan, kamu juga udah sit up, push up dan banyak kegiatan lain yang melelahkan. Jangan langsung...." belum juga Linda selesai bicara Honey langsung memotong ucapan Linda

"Denger Linda.... kamu mungkin ngira aku masih kartu as di tim ini, tapi liat mereka...." Honey menunjuk dengan sudut mata ke arah beberapa rekannya yang berlatih sangat keras

"Kalo aku istirahat terlalu lama bisa-bisa aku tertinggal, lagi pula aku udah sembuh total sejak seminggu yang lalu. Tapi pelatih ngelarang aku untuk menghadiri latihan pagi dan sekarang aku baru di perbolehkan lagi. Jadi aku tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini. Dan juga selama aku istirahat aku masih sering olahraga dan berlatih...." jawaban Honey sebenarnya menjawab pertanyaan dalam benak Linda soal cuti yang di berikan kepada Honey terasa sangat lama. Sekarang dia tahu alasan pelatih memberikan Honey cuti cukup lama adalah untuk membuat dia berlatih sendiri. Bila dia berlatih sendiri maka dia akan tahu batas kekuatan nya. Tapi bila di temani ego Honey akan mendorongnya melewati batas. Dan bila dia sampai melakukan latihan berlebihan saat cedera maka dia bisa-bisa pensiun dini.

"Honey.... aku tahu kamu itu pekerja keras tapi jangan terlalu membebani diri sendiri...." meski khawatir akhirnya Linda melepaskan Honey, dia membiarkan Honey berlatih. Dalam benak Honey dia sangat gelisah melihat kemampuan para rekannya yang meningkat pesat. Walau dia sudah berlatih keras di rumah tetap saja dia merasa tertinggal.

"Pak.... bukannya Honey sedang memaksakan diri....?" Linda menghampiri pelatih yang sedang memperhatikan Honey

"Biarkan saja, semakin di larang dia semakin menjadi...." jawab pelatih itu sambil terus memperhatikan para atlit nya

"Aku sudah bisa menebak dia akan melakukan latihan berlebih meski kita melarang nya. Itu sebabnya aku membuat dia istirahat selama seminggu karena meski aku menyuruhnya untuk istirahat dia akan berlatih sendiri. Saat dia tiba di sini meski hanya kemajuan kecil terjadi pada rekannya gadis itu akan merasa khawatir. Padahal kemampuannya juga ikut meningkat....." mendengar jawaban pelatih nya Linda mengerti dan kembali berlatih, mereka hanya bisa berlatih sampai jam 7.30 pagi saja karena jam 8 mereka harus masuk kelas. Di sekolah Honey, para atlit dan juga yang mengikuti klub tertentu di perbolehkan untuk berlatih sebelum pelajaran utama di mulai. Klub yang memperbolehkan siswanya berlatih sebelum masuk kelas ada banyak salah satunya taekwondo. Klub yang di perbolehkan membuat siswanya berlatih sebelum pelajaran di mulai harus memenuhi syarat terlebih dahulu. Mereka harus mendapatkan minimal 10 piala di klubnya, dan taekwondo adalah salah satu klub yang paling sering mendapat penghargaan.

"Ding dong ding dong...." suara bel sekolah menghentikan latihan pagi, para atlit taekwondo berkumpul

"Kalian yang ikut latihan pagi adalah atlit yang terpilih untuk pertandingan, jadi kalian tidak boleh menyia-nyiakan latihan pagi. Ada banyak rekan kalian yang tak terpilih untuk mengikuti latihan pagi, dan untuk Honey... kamu hanya boleh latihan pagi tapi tak bisa mengikuti pertandingan kali ini mengerti. Kamu akan mengikuti nya tahun depan...." ucapan pelatihnya itu bagaikan sebuah tombak yang langsung menusuk ke hati Honey.

"Tapi Pak..." belum selesai Honey bicara pelatihnya langsung memotong ucapannya

"Aku tidak menerima bantahan dari mu, bagiku stamina atlit adalah yang terpenting. Aku tidak mau memaksakan atlit yang ku latih dan membuatnya pensiun dini....!" mendengar itu Honey tampak tak terima dan langsung meninggalkan tempat latihan. Para rekannya langsung menatap kepergian Honey. Linda tak bisa tinggal diam dia hendak menyusulnya namun pelatihnya melarang.

"Jangan ada yang mengejarnya....!" teriakan Pak Tono membuat langkah Linda terhenti

"Dengar.... aku tidak mau siapun di antara kalian membujukku untuk mengubah keputusan. Aku tahu apa yang akan kalian lakukan untuk Honey, tapi pikirkan lagi.... kalian ingin membuat dia tetap bertanding di musim ini dan pensiun dini atau menunggunya sampai pulih dan dia bisa tetap melanjutkan karir atlitnya. Aku tidak menjamin di masa depan dia tidak akan cedera. Tapi di masa kini aku tak ingin lukanya itu menyebabkan dia harus menyerah kan mimpinya secara paksa....." klub taekwondo yang selalu kompak tentu memahami isi hati Honey yang gelisah. Itu sebabnya pelatih memberikan pemahaman terlebih dahulu agar para atlitnya tak membuat ulah. Wajah Linda dan para atlit yang tegang perlahan tenang, mereka mulai mengerti alasan pelatih menentang Honey untuk bertanding. Sedangkan Honey di ruang ganti tampak sangat kesal

"Aku sudah mandi tapi rasanya masih panas...." Honey membanting handuk yang ada di tangannya, seragam sekolahnya tampak berantakan. Dia sangat marah dan rasanya tak ingin masuk kelas. Tapi meski tak ingin Honey pada akhirnya merapihkan seragam dan menenteng tasnya menuju kelas dengan malas. Saat hampir tiba di kelasnya segerombolan anak laki-laki menabraknya hingga mereka jatuh.

"Kalian nggak punya mata... nabrak aku pake rombongan lagi...." Honey yang kesal akhirnya bisa marah-marah juga, para anak laki-laki itu menyeringai kesakitan

"Pake acara nabrak hulk segala..." gumam salah satu dari mereka

"Apa...!" saat Honey akan marah laki-laki yang paling dekat dengan Honey menutup mulutnya. Kemudian mereka membawa Honey ke tempat yang sepi

"Apaan sih....!" Honey mulai mengamuk dan hendak menghajar mereka

"Ssssstttttt..." mereka kembali menutup mulut Honey dan melihat ke sekitar tempat itu

"Kalian mau kabur iya...." Honey menyadari para anak laki-laki itu adalah teman sekelasnya yang suka kabur.

"Kalo tahu udah jangan berisik..." para anak laki-laki itu kembali melihat situasi

"Yoga... kalian mau pergi kemana...." tanya Honey sambil ikut memelankan suaranya

"Kemana aja yang penting kabur dulu dari sekolah...." jawab teman Honey yang bernama Yoga

"Aku ikut deh sama kalian iya..." mendengar ucapan Honey membuat ketiga anak laki-laki itu kaget

"Aku ikut iya Yoga... Hendry.... Jony...." Honey menatap para lelaki itu dengan wajah yang meyakinkan

"Aaahhhh.... jangan nanti dia malah ngeropotin lagi....." mendengar ucapan Honey dan tatapan matanya yang serius tak membuat mereka ingin membawa Honey bersama mereka

"Lagian ngapain anak berprestasi kayak kamu ikutan kabur? Mending belajar aja sana...."

"Iya... jangan ganggu... sana pergi ke kelas...." penolakan itu tidak membuat Honey menyerah dia malah terus merengek minta di ajak.

"Pak Killer lewat...." Yoga langsung membungkuk dan mengisyaratkan agar teman-temannya bersembunyi. Honey yang tidak mengerti hanya mematung, melihat itu Hendry langsung menarik tangan Honey kepelukannya.

"Jadi aku boleh ikut iya...." Honey menatap Hendry yang mendekapnya erat, tapi Hendry yang kaget dan takut ketahuan langsung menutup mulut Honey. Untuk sesaat jantung Hendry berdebar kencang karena Honey tanpa sadar berada dalam dekapannya. Mata mereka saling bertemu, Honey menatap Hendry dengan berani membuat jantung Hendry semakin berdebar. Dia jadi tidak tahu alasan hatinya berdebar saat ini, apakah karena takut ketahuan oleh guru BP atau karena tatapan mata Honey.

*****************