Chereads / Menuju Hatimu / Chapter 15 - Sekarang Kita Teman

Chapter 15 - Sekarang Kita Teman

Angin yang berhembus menerpa wajah Honey dan Jeffery karena laju motor yang cukup kencang. Honey yang masih tidak percaya kalau saat ini dia menyukai Jeffery menatap punggung Jeffery dengan wajah yang bingung. Ini pertama kalinya dia menyukai seseorang tapi dia merasa bingung sendiri dengan perasaannya. Dia tidak ingin memiliki perasaan itu pada Jeffery. Tapi entah mengapa akhir-akhir ini selalu ada kejadian yang selalu melibatkan Jeffery di hidupnya.

"Udah sampai..." Jeffery menepuk helm Honey, dengan segera Honey tersadar dari lamunannya

"Sakit tahu..." Honey kesal dan langsung turun dari motor, dia ingin segera melepas helmnya. Namun dia tidak bisa melepaskan helm tersebut pengaitnya sangat susah di lepas

"Sini aku bantuin...." Jeffery menarik tali helm yang Honey pakai dan membantu melepaskan helm di kepalanya. Bagitu Jeffery mendekat ke wajanya, Honey langsung menahan nafas. Dia mengepalkan kedua tangannya berharap Jeffery tak mendengar suara jantung nya yang menggila.

"Harusnya di pencet dulu baru di geser tombol ini...." Jeffery berhasil melepaskan helm di kepala Honey dan memberitahukan caranya.

"Iya udah.... nanti kalo aku pake helm yang.... kayak gitu lagi.... bakal aku inget...." Honey memalingkan wajahnya dan menjawab dengan gagap. Mendengar jawaban Honey yang gagap membuat Jeffery tersenyum

"Kita.... sebaiknya baikan aja bukan...." mendengar perkataan Jeffery membuat Honey bingung, dia langsung mengeryitkan dahinya. Melihat wajah Honey yang bingung Jeffery turun dari motornya dan berdiri di hadapan Honey

"Kamu jawab setiap kata aku dengan gagap, aku tahu kamu pasti lagi ingin menyombongkan dirikan. Tapi karena kamu sakit.... kamu jadi bingung mau jawab apa...." Honey jadi bingung ketika mendengar kesalahpahaman Jeffery, dia tidak bisa mengatakan kalau dirinya tidak sedang menyombongkan diri pada Jeffery karena sakit. Tapi dia juga tidak bisa bilang kepada Jeffery kalau dirinya berkata gagap karena saat ini jantungnya berdegup kencang gugup oleh perlakuan Jeffery.

"Kita sebaiknya baikan aja.... lagian sebenarnya nggak ada masalah apapun kan di antara kita. Aku emang salah karena bersikap kasar padamu saat itu, kalo aja dulu aku nggak kasar sama kamu mungkin saat ini kita jadi temen baik. Maafin aku iya...." Jeffery mengulurkan tangan matanya tampak bersunguh-sunggguh saat mengatakan itu. Melihat ketulusan Jeffery tentu Honey tak bisa menolaknya, dia juga mengulurkan tangan sehingga mereka berjabat tangan dan berbaikan. Senyum terpancar dari kedua anak remaja itu

"Kalo gitu aku pergi dulu iya...." Jeffery kembali memasang helmnya

"Jeffery tunggu...." Honey meraih tangan Jeffery

"Kenapa?" tanya Jeffery sambil menatap Honey

"Aku juga minta maaf.... dan juga.... terima kasih...." Honey tersenyum ke arah Jeffery, meski dia tak mengatakan maaf dan terima kasih untuk apa, tapi Jeffery terlihat mengerti. Jeffery langsung tersenyum lebar dan mengacak-acak rambut Honey

"Aku pergi sekarang, istarahat yang cukup. Langsung makan sana...." ucap Jeffery dan berlalu mengendarai motornya. Hal yang tak pernah Honey lakukan sebelumnya pada Jeffery yaitu melambaikan tangan sambil mengantar kepergiannya, kali ini dia melakukannya layaknya pada seorang teman.

"Krrreeeeekkkk..." suara pintu gerbang di buka terlihat ibu Honey yang membuka pintu bersiap pergi dengan mobilnya

"Loh... kamu kok udah pulang?" tanya ibu Honey saat melihat anak gadisnya berdiri di depan gerbang sambil melambaikan tangan.

"Oh.... hari ini sekolah aku setengah hari karena ada perlombaan, dan juga aku cape banget jadi mending pulang aja...." Honey berjalan mendekati ibunya

"Kamu di anterin siapa tadi...?" melihat Honey yang melambaikan tangan membuat ibunya tahu kalau Honey di antar oleh seorang teman

"Itu Jeffery... tapi dia langsung pergi lagi karena mau main sama Risman dan Helda...." jawab Honey

"Kamu kenapa nggak ikut main?" ibunya tampak heran saat Honey tak ikut bermain bersama teman-temannya, terlebih ada Risman yang sudah menjadi temannya dari kecil.

"Aku lagi cape banget bu..... jadi aku pengen pulang aja..." jawaban Honey membuat ibunya tersenyum dan langsung mengelus kepala Honey

"Kalo gitu kamu bersih-bersih badan dan langsung makan, ada puding di kulkas...." mendengar ada makanan kesukaannya membuat Honey tersenyum lebar

"Aku masuk dulu, ibu pulangnya jangan terlalu malam iya...." Honey langsung berlari ke dalam rumah dengan gembira

"Giliran ada makanan aja dia langsung semangat...." ibu Honey menggeleng-gelenggkan kepalanya sambil tersenyum dia merasa heran dengan anaknya itu yang sangat berbeda darinya. Dia pun pergi menggunakan mobilnya sedangkan Honey tampak sudah berganti pakaian dan bersih-bersih. Dengan wajah yang tampak sangat bahagia Honey membuka pintu kulkas.

"Aduh.... sayang ku yang cantik... kamu keliatan enak banget...." Honey mengeluarkan puding yang di hias dengan sangat cantik dari dalam kulkas. Dia meletakan puding itu di meja makan dan segera mengambil sendok lalu memasukan puding itu ke mulutnya dengan penuh semangat

"Mmmmhh..... manis.... dingin...lembut.. seger... kamu itu emang selalu bikin aku bahagia..." gumam Honey sambil terus memakan puding itu, dia kemudian melihat ponselnya dan berniat bermain game. Tapi beberapa notifikasi membuat dia mengklik notifikasi tersebut, rupanya itu notifikasi dari grup di sekolahnya. Terlihat photo dan wawancara Jeffery yang di unggah di sana, Jeffery terlihat sangat tampan saat di wawancara. Dia tak terlihat gugup sedikitpun saat di tanyai berbagai hal oleh wartawan.

"Dia sangat sempurna di depan kamera, dia juga sangat tampan. Wajar saja banyak orang yang menyukainya...." gumam Honey kemudian tiba-tiba saja dia mengingat kejadian tadi saat Jeffery meminta maaf padanya.

"Walau aku menyukainya tapi aku harus sadar... tadi dia mengajak aku menjadi temannya. Jadi sekarang kita berteman, aku hanya boleh menyukainya sebagai teman....." senyuman terpancar di wajah Honey, dia memandangi potret Jeffery yang rupawan. Perlahan niat nya untuk bermain game berubah menjadi berselancar internet mencari tahu semua hal tentang Jeffery

"Aku rasa... teman harus tahu apa yang di sukai nya dan tidak...." Honey berusaha meyakinkan dirinya kalau dia hanya mencari informasi tentang Jeffery karena mereka berteman. Dia membaca setiap prestasi yang diraih oleh Jeffery, dia juga membaca komentar jahat yang ditulis beberapa oknum. Honey sedikit kesal saat ada komentar yang benar-benar jahat di tujukan untuk Jeffery. Setiap komentar buruk yang berlebihan Honey balas dengan ejekan balik. Dan para penggemar Jeffery juga tampak mendukung. Honey tersenyum saat komentarnya banyak di sukai dan banyak yang membantu membalas setiap ada komentar negatif.

"Aku baru tahu kalau dia sepintar ini dari kecil, ternyata aku memang tak tahu apa-apa tentang orang di sekitarmu....." Honey mengakui ketidak peduliannya selama ini, akhirnya dia menyadari sebagian kata-kata pahit yang di katakan Jeffery ada benar nya. Selama ini dia bahkan tak mengenal tetangga sekaligus teman sekelasnya sejak SD .

"Meski aku tidak menyukai perasaan ku terhadapnya, tapi berkat perasaan ini aku lebih mengenal orang-orang di sekitarmu...." puding yang manis itu menemani senyuman di wajah Honey, terkadang hal yang di anggap buruk ternyata menyimpan berbagai macam kebaikan. Meski Honey bilang jatuh cinta terasa seperti kalah dalam pertandingan, setidaknya walau dia kalah saat ini dia mengenal orang-orang baik di sekitar yang mau membantunya. Kekalahan yang di rasakannya saat ini bukan lah suatu kemalangan, melainkan suatu pembelajaran untuknya. Tangannya yang memegang ponsel tiba-tiba kesemutan. Dia juga merasakan sakt di punggungnya

"Mulai lagi deh...." Honey memegangi lehernya yang juga terasa kaku.

*************