Chereads / Menuju Hatimu / Chapter 16 - Sarapan Pagi

Chapter 16 - Sarapan Pagi

Suara berisik memanggil namanya membuat Honey terbangun dari tidur nyenyaknya.

"Honey....! Cepet bangun nak... nanti kesiangan loh...." mendengar teriakan itu membuat gadis bernama Honey bangkit dari tempat tidur, matanya masih setengah terbuka namun dia paksakan untuk berjalan menuju kamar mandi. Sebelum masuk kamar mandi dia mengambil handuk dan juga ponselnya. Membawa ponsel ke kamar mandi adalah keharusan bagi Honey, karena lewat ponsel itu dia akan memutar musik yang membuat dia bangkit dari tidurnya. Benar saja begitu pintu kamar mandi di tutup seketika kamar mandi berubah menjadi tempat karaoke.

"Dia mau mandi aja pake banyak gaya...." mendengar suara musik yang keras membuat ibu Honey merasa heran pada putri semata wayangnya tersebut.

"Jeffery kamu datang juga, tante kira kamu datangnya nanti agak siangan. Honey baru masuk kamar mandi tapi kamu udah siap sedia gini, langsung duduk aja kita sarapan duluan kalo nungguin Honey lama...." kedatangan Jeffery membuat pagi hari di kediaman Honey semakin ceria. Begitulah yang ibu Honey rasakan, hal itu belum pasti anaknya juga akan senang dengan kedatangan Jeffery yang tak biasa baginya.

"Musiknya kenceng banget tante...." mendengar ucapan Jeffery membuat ibu Honey tertawa kecil

"Honey kalo ke kamar mandi memang selalu memutar musik yang kenceng, tante juga nggak ngerti apa maksudnya...." jawaban ibu Honey di sambut tawa kecil oleh Jeffery

"Biasanya saat aku sarapan di sini Honey udah berangkat latihan pagi, tapi karena dia cedera latihan paginya akan di mulai minggu depan...." Jeffery mulai menyantap hidangan yang di sajikan oleh ibu Honey

"Iya... biasanya tante nyiapin bekal sarapan untuk Honey dulu dan sarapan pagi nya nungguin kamu datang...." tawa kecil kembali terdengar menemani sarapan pagi mereka

"Aku sering ngerepotin tante, tapi aku belum bisa membalas kebaikan yang tante berikan...." Jeffery menunduk malu

"Kamu bilang apa sih...? Tante itu ngerasa seneng tiap kamu sarapan bareng di sini. Kita sama-sama menjalani pagi yang sepi jadi menghabiskan waktu pagi sama kamu itu menyenangkan. Mendengar kisah kamu di sekolah juga menyenangkan, apalagi saat kamu cerita tentang Honey yang bahkan tante nggak nyangka kalau dia seceroboh itu...." sudah lama Jeffery sering memperhatikan tingkah Honey yang lucu, walau Honey tidak menyadari nya tapi Jeffery sering mengajaknya mengobrol santai. Namun Honey tidak terlalu menanggapinya, percakapan mereka selalu berakhir datar dan tak ada kelanjutannya. Jeffery menyadari kalau Honey bukan orang yang terlalu perduli pada lingkungan sekitarnya. Yang dia pikirkan hanyalah mendapatkan mendali emas di pertandingan. Gadis itu tak mengenal siapapun di kelas selain Risman. Untungnya saat ini dia mempunyai teman baru yaitu Helda, sejauh ini Helda adalah teman wanita satu-satunya Honey di luar klub taekwondo. Biasanya selain grup taekwondo Honey tidak berteman dengan mereka. Tapi siapa sangka sikap Jeffery yang kejam adalah langkah awal pertemanan mereka. Padahal sebelumnya saat Jeffery bersikap baik Honey tak pernah perduli padanya.

"Beberapa hari terakhir kamu kemana aja? Kenapa kamu nggak sarapan disini?" pertanyaan ibu Honey membuat lamunan Jeffery buyar

"Oh... aku langsung ke sekolah karena ada pertandingan.... dan juga aku lagi pengen sarapan di kantin sekolah...." jawaban Jeffery jelas bohong dan juga langsung di sadari ibunya Honey yang langsung memicingkan matanya.

"Kamu pikir tante akan percaya?" Jeffery langsung minum karena tersedak dia kaget setelah kebohongannya langsung terbongkar

"Aku...." belum selesai Jeffery menjawab pertanyaan tersebut tiba-tiba Honey keluar dari kamar mandi yang tak jauh dari dapur. Dia terlihat sedang menyanyi sambil menari saat keluar dari sana, rambut yang setengah basah serta acak-acakan dan handuk kimono yang panjang membuat Jeffery dan ibunya terperangah.

"Kapan dia akan dewasa...." gumam ibunya saat melihat putrinya menyanyi dengan suara yang fals. Sedangkan Jeffery langsung memalingkan wajah karena menahan tawa. Tarian dan nyanyian Honey terhenti saat menyadari dirinya sedang di perhatikan

"Waaahhhh.....!" seketika Honey menjatuhkan ponselnya dengan mulut menganga, kelakuan Honey semakin membuat dirinya terlihat konyol membuat Jeffery tak bisa lagi menahan tawanya.

"Kamu.... ngapain di sini.... pagi-pagi gini...." dengan gagap Honey menunjuk ke arah Jeffery, dia melihat pria itu bagaikan melihat sesosok hantu wajahnya tampak sangat kaget dan ketakutan

"Ibu dan Jeffery biasanya sarapan bersama...." mendengar jawaban ibunya wajah tak terima Honey terlihat jelas

"Tapi beberapa minggu ini aku sarapan bareng ibu dia nggak ada..." jawab Honey dengan wajah horornya

"Itu dia yang menjadi pertanyaan ibu, kamu sebaiknya siap-siap berangkat sekolah jangan cuman menatap heran ke arah Jeffery. Kamu juga harus sarapan dan pergi ke sekolahkan?" baru saja ibunya selesai bicara Honey langsung mengambil ponselnya yang jatuh dan berlari ke kamarnya.

"Bbrrrruuukkkk....." terdengar suara pintu yang di banting

"Jantung aku rasanya mau copot karena liat itu anak pagi-pagi udah di sini...." kekacauan hati Honey semakin menjadi saat melihat sosoknya yang terpantul di cermin dalam keadaan kacau. Dia langsung menutup mulutnya, dia ingin berteriak karena malu tapi tak mungkin dia lakukan karena itu akan terdengar ke luar kamar. Jadi dia hanya berteriak tanpa suara sambil meninju dan menendang udara.

"Kayaknya aku harus izin sakit deh.... aku nggak mau pergi sekolah....." Honey melompat ke kasur dan memukul-mukul bantal dan guling. Dia sangat malu bahkan untuk keluar kamar jadi bagaimana dia akan pergi sekolah. Dalam benaknya bayangan Jeffery yang tertawa di meja makan terus menghantuinya. Honey takut Jeffery akan memberitahukan kelakuan nya tadi kepada teman-teman sekelasnya. Di tengah rasa khawatir itu tiba-tiba dia teringat kembali saat Jeffery meminta maaf padanya.

"Mungkin dia nggak akan ngomong apa-apa...." gumam Honey yang mulai tenang, dia duduk di tepi ranjang dan menatap seragam sekolahnya yang tergantung. Perlahan dia mengambil seragamnya dan pikirannya untuk bolos sekolah pun menghilang. Gadis itu memilih untuk berangkat sekolah, begitu selesai berpakaian dan juga berdandan rapi Honey keluar kamar. Matanya langsung mencari keberadaan Jeffery tapi Jeffery tak ada di meja makan.

"Kamu mau sarapan atau mau diem di depan pintu seharian, cepet makan dan ibu akan anter kamu ke sekolah...." hanya senyum ibunya yang terlihat di sana

"Jeffery kemana bu...." sambil perlahan mendekat ke meja makan Honey tetap mencari sosok Jeffery

"Dia berangkat duluan, kamu keluar kamar mandi kayak gitu jadi dia takut kalo kamu ngerasa malu. Setelah selesai sarapan dia pamit berangkat sekolah duluan...." Honey tak menyangka kalau Jeffery ternyata perhatian. Dia mengerti hal-hal kecil seperti itu, padahal tadi Honey sudah berpikiran yang macam-macam tapi ternyata dia adalah pria yang baik.

"Tapi sekarang masih jam 6 pagi bu...." melihat jam di dinding yang masih menunjukan waktu pukul 6 pagi membuat Honey merasa bersalah

"Dia pasti lagi belajar duluan di kelas, lagi pula klub taekwondo dan osis kan udah ada di sekolah jam segini. Kamu juga selalu mulai latihan jam segini kan?" ucapan ibunya hanya di balas anggukan oleh Honey, dia tetap merasa bersalah pada Jeffery karena insiden tadi.

***************