Chereads / Menuju Hatimu / Chapter 14 - Alasan Demam

Chapter 14 - Alasan Demam

Wajah yang semula memerah sudah membaik, kini dia mulai tersenyum lagi. Jatungnya yang hampir meledak juga sudah kembali normal, semuanya sudah membaik.

"Kenapa perawat itu malah ngasih aku coklat iya bukannya obat?" sambil memegangi sebatang coklat gadis cantik berambut panjang sebahu terihat bingung. Dia duduk bersama temannya di bangku taman

"Aku denger coklat itu ampuh menghilangkan penyakit tertentu, buktinya sekarang wajah kamu udah normal lagi. Dan jantung kamu udah nggak berdebar kencang lagi kan?" mendengar ucapan gadis yang ada di hadapannya, Honey terlihat sangat senang. Dia memeganggi dadanya yang sudah kembali berdetak dengan normal

"Iya Linda.... kamu bener, jantung aku udah kembali sehat. Padahal tadi aku kira bakalan copot. Tapi meski begitu masih ada perasaan aneh yang tersisa....." wajah yang tersenyum itu terlihat tidak terlalu bahagia

"Perasaan aneh gimana?" tanya Linda dengan wajah yang tampak sangat mengkhawatirkan temannya

"Aku sangat senang....." jawaban Honey membuat Linda menatapnya datar

"Kamu bercanda?"

"Aku nggak bercanda, beneran deh...." wajah yang semula khawatir berubah menjadi senyuman yang terlihat kesal dan Linda terlihat mulai mengepalkan tangannya dia mulai melakukan kuda-kuda seolah akan menghajar Honey

"Kamu tahu aku tadi kahwatir banget, aku kira kamu beneran sakit. Tapi sekarang kamu bilang kalau kamu seneng?" ucapan Linda membuat Honey mengacak-acak rambutnya, Linda melayangkan tinju tapi Honey yang sudah bisa menebak gerakannya langsung menangkap tinju Linda dengan satu tangan

"Kamu juga keselkan dengernya? Apa lagi aku yang merasakannya? Jantung aku berdebar kencang, tapi rasanya sangat membahagiakan, dan juga rasanya aku ingin terus tersenyum. Aku sangat frustasi dengan perasaan aneh ini karena bahagia dan tersenyum kan harus ada penyebabnya, sedangkan aku? Aku bahkan tak tahu mengapa aku tersenyum tadi...." Linda tersenyum lebar saat Honey terlihat frustasi mengatakan itu. Walau awalnya dia kesal tapi setelah mendengar ucapan Honey tersebut Linda tahu alasan mengapa jantung Honey berdebar kencang. Linda kembali duduk di samping Honey dan merangkul temannya tersebut

"Kok kamu malah senyum sih? Aku sangat kesal saat ini...." Honey menatap temannya yang malah jadi cekikikan sendiri

"Saat kamu tadi hampir jatuh..... Jeffery nyelametin kamu?" tanya Linda perlahan dan memainkan tangan Honey

"Dia bukan mau nyelamatin aku, tapi dia pengen ngusilin aku...." Honey mengingat saat Jeffery lebih mengkhawatirkan lantai yang mungkin akan bolong saat dia jatuh.

"Dia emang ngeledek kamu tapi setelah itu kamu mulai deg-degan bukan?" meski senyuman Linda terlihat menyebalkan tapi itu memang benar.

"Itulah kenapa aku bilang kalau saat ini aku bingung...." Honey kembali mengacak-acak rambut nya

"Kamu nggak usah bingung Honey..... aku sangat tahu alasannya...." jawaban Linda langsung di sambut senyum dan mata yang sangat penasaran oleh Honey

"Kenapa? Apa alasannya?" tanya Honey

"Alasannya.... Kamu.... suka sama Jeffery...." bisik Linda, mendengar itu seketika senyuman Honey berubah menjadi tawa. Linda yang melihat Honey tertawa langsung ikut tertawa bersamanya

"Kamu bilang aku suka sama dia....?" tanya Honey sambil tertawa

"Iya...." jawab Linda sambil terus tertawa

"Maksud kamu setelah sering di jahili dan mendapat ejekan dari cowok ngeselin itu aku jadi suka sama dia...." Honey menepuk-nepuk punggung temannya

"Iya... walau gimana pun tampangnya emang nggak bisa di benci sih...." melihat wajah Jeffery yang super tampan Linda berpikir Honey pasti akhirnya suka juga padanya. Lagi pula walau sering di jahili terkadang Jeffery sering membantunya

"Kamu gila...." tawa Honey seketika terhenti dan menatap tajam ke arah Linda. Mendapat tatapan tajam itu Linda pun langsung menghentikan tawa nya

"Kamu bilang kalo tadi deg-degan saat di tangkap sama Jeffery, lagian kamu kenapa kesel sih? Suka sama Jeffery itu wajar, dia itu ganteng, pinter, punya masa depan cerah.... suka sama orang kayak dia itu wajar.... lagian bukan cuman kamu doang yang suka sama dia...." ucapan Linda yang benar membuat Honey semakin kesal

"Aku nggak mau suka sama cowok kayak dia...." sambil bertolak pinggang Honey menengadahkan kepalanya menatap langit yang biru

"Aku tahu kalo logika kamu dari awal udah benci sama dia, tapi yang bicara sekarang itu bukan logika kamu tapi ini...." Linda menunjuk ke dada Honey, terlihat Honey yang mulai terdiam

"Nggak ada satu pun tingkahnya yang bikin aku suka sama itu cowok, kok bisa sih sekarang aku malah suka sama dia. Apa karena tampangnya? Seumur-umur belum pernah deh aku nggerasa kesel kayak gini. Kamu bilang saat jatuh cinta rasanya kayak memenangkan pertandingan. Tapi yang saat ini aku rasakan adalah kayak gagal dalam pertandingan. Suka sama Jeffery itu bagai kalah dalam pertandingan....."

Honey berlalu meninggalkan Linda, terdengar temannya itu terus memanggil namanya. Tapi Honey mengabaikannya, bukan Linda tak ingin mengejar sahabatnya itu hanya saja dia sudah tahu bila Honey sudah merajuk akan lebih baik bila dia di tinggal sendiri. Karena sekolah hanya setengah hari banyak siswa yang sudah berkeliaran di luar. Honey yang awalnya ingin bersenang-senang bersama teman-temannya mengurungkan niat awalnya itu. Dia memilih mengemas tasnya dan bergegas pulang ke rumah. Setidaknya bila sudah di rumah dia bisa bermain game atau pun berolahraga untuk menghilangkan penat. Baru juga dia sampai ke gerbang sekolah terdengar suara Risman memanggil namanya. Tapi Honey berpura-pura tak mendengarnya dan terus saja berjalan

"Maaf Risman tapi aku benar-benar ingin sendiri...." gumamnya dalam hati, Honey berjalan cepat namun langkahnya terhenti saat ada yang menarik tasnya. Karena tasnya di tarik seketika Honey menoleh, terlihat sosok yang paling ingin dia hindari memegangi tasnya.

"Kamu mau kemana? Kok buru-buru banget?" tanya orang itu dengan wajah yang sangat penasaran. Honey memalingkan wajahnya, dia merasa tertangkap basah saat melakukan kesalahan.

"Padahal aku hanya ingin menjauh darinya itu sebabnya aku ingin pulang...." gumam Honey dengan wajah yang tampak frustasi

"Kamu ngomong apa? Kalo ngomong itu yang kenceng biar kedengeran...." melihat Honey yang bergumam membuat orang itu merasa heran

"Jeff... kayak nya aku mau pulang aja... aku agak nggak enak badan gitu...." Honey memperlihatkan wajah yang memelas dan terlihat lemas.

"Kamu sakit....?" tanya pria itu

"Iya... aku kayaknya harus cepet pulang, Jeffery kamu sebaiknya jauh-jauh aja nanti tertular lagi...." Honey berpura-pura batuk dan memegangi kepalanya seolah dia sedang sakit parah. Namun tak di sangka pria dingin bernama Jeffery itu malah mendekat dan memegang kepala Honey. Dia semakin mendekat dan memegangi kedua pipi Honey, karena ulah Jeffery seketika wajah Honey memerah jantungnya kembali berdebar kencang.

"Kamu minum kopi atau es teh nggak? Wajah kamu panas tapi tangan kamu dingin, biasanya gejala kayak gini karena kamu kebanyakan minum-minuman yang berkafein....." Jeffery menggenggam sebelah tangan Honey yang sedingin es dan memegang pipi Honey yang semerah tomat.

"Aku nggak minum kopi.... aku cuman butuh istirahat.... lagian aku nggak terlalu suka kopi...." Honey mendorong Jeffery dan menjawab setiap pertanyaan Jeffery dengan gagap. Jeffery cukup terkejut dengan reaksi Honey yang mendorongnya tiba-tiba.

"Maaf... aku cuman ingin memastikan aja.... aku nggak berniat kurang sopan sama kamu. Aku sering liat kamu akrab sama Risman jadi... aku pikir kamu nggak akan marah kalo aku...." Jeffery terlihat merasa bersalah dia berpikir Honey marah padanya karena dia terlalu dekat dengannya.

"Bukan gitu... aku cuman demam aja...." Honey segera memotong ucapan Jeffery yang salah paham

"Kamu mau kemana bawa tas?" tanya Risman dengan nafas yang terengah-engah karena dia berlari saat hendak menghampiri Honey

"Dia mau pulang katanya lagi demam...." jawab Jeffery

"Kamu sakit....?" Risman langsung mendekat dan memegang pipi Honey

"Nggak panas kok...." jawab Risman dengan menatap Honey heran

"Tadi panas kok... aku sendiri yang periksa...." Jeffery yang berpikir Honey sakit langsung membelanya

"Kamu mau pulang naik apa? Jam segini kan susah cari kendaraan umum...." Helda yang juga ada di sana tampak mengkhawatirkan temannya

"Biar aku anter aja...." mendapat tawaran dari Jeffery membuat Honey menganga

"Oh... kalau gitu kita ketemuan di tempat karaoke aja...." jawab Risman yang sudah berencana akan pergi ke tempat karaoke sepulang sekolah bersama teman-temannya.

"Iya udah ayo..." Jeffery menarik tangan Honey sedangkan Honey dengan mulut menganga menatap Jeffery. Seolah tidak sadar Jeffery menggandeng Honey santai dan tanpa berpikir dia memakaikan Honey helm.

"Ayo naik...." walau bingung dan pikirannya kacau Honey menurut dan naik ke motor Jeffery.

"Pegangan aja nanti kalo jatoh malah makin ribet...." Jeffery melingkarkan tangan Honey di pinggangnya membuat jantung Honey berdebar semakin cepat.

****************