Chereads / SWITCH LIFE / Chapter 37 - Pengakuan (21+)

Chapter 37 - Pengakuan (21+)

Luo membalas apa yang Agatha lakukan ke padanya. Lumatan yang Agatha berikan pada bibir Luo membuat Luo semakin bergairah. Luo mengungkung Agatha di dalam rengkuhan tubuhnya. Dengan mudahnya, Luo membuka kemeja kerjanya, membuat Agatha alias Rei dapat melihat pahatan indah tubuh bagian atas Luo, setelah membuka kemeja sendiri. Luo meloloskan tanktop milik Agatha dari tubuhnya, kemudian Luo menjelajahi tubuh Agatha dengan bibirnya. Rei yang pertama kali mendapatkan perlakuan seperti ini, merasakan tubuhnya panas dingin karena ulah Luo. Luo tidak dapat mengontrol tubuhnya, dia ingin segera menyatukan apa yang seharusnya menjadi miliknya. Luo melepaskan hotpants milik Agatha, menyisakan kain tipis yang menyelimuti bagian tubuh inti Agatha.

"Ehm, Luo, boleh aku minta lampunya dimatikan?" pinta Rei yang merasa malu dengan apa yang dilihatnya.

"Tidak! Aku ingin kamu mengingat semua apa yang aku lakukan ke pada mu" tolak Luo yang kini mensejajarkan wajahnya dengan Agatha alias Rei,

Rei menelan ludahnya. Dia merasakan tatapan Luo sangat tajam, seolah-olah dia bukan sosok Luo yang Rei kenal selama ini. Rei merasakan sesuatu yang mengganjal di antara mereka berdua ketika Luo merapatkan tubuhnya dan mencumbu leher jenjang Rei, bahkan Luo meninggalkan bekas kemerahan di leher kekasihny, Agatha. Rei yang masih pemula dalam hal bercinta, memilih untuk pasrah dengan apa yang Luo lakukan ke padanya.

"Akh!" teriak Rei ketika sesuatu mendesak untuk dipuaskan oleh miliknya.

"Aku mencintaimu Agatha Gianina" bisik Luo sembari menggerakkan tubuhnya.

Air mata Rei jatuh begitu saja, dia merasakan sakit di hatinya. Bukan di bagian inti tubuhnya. Rei merasa terpukul dengan pernyataan cinta Luo yang dikatakan bukan untuknya, tetapi untuk Agatha Gianina, seorang gadis yang kini terbaring di dalam raga Rei.

"Gatha? Apakah aku menyakitimu?" tanya Luo panik, ketika Luo menyadari kekasihnya tengah meneteskan air mata.

Rei alias Agatha menggelengkan kepalanya, dia tersenyum dan mengelus pelipis Luo yang terkena peluh,"Tidak! Aku hanya tidak menyangka akan melakukan hal ini. Aku merasa kotor dengan apa yang aku lakukan sebelumnya dengan Alan. Maafkan aku" dusta Rei,

Luo mengecup kening Rei lama,"kita sudah sepakat untuk melupakan semua masa lalu kita" kata Luo penuh keyakinan,

"Terima kasih" sahut Rei yang kini memeluk tubuh Luo. Tiba-tiba milik Luo kembali ingin dipuaskan oleh Agatha. Agatha menatap Luo penuh tanya, membuat Luo tersenyum dan merasa bersalah dengan apa yang terjadi pada tubuh bagian bawah miliknya,

"Maafkan aku Sayang, aku sudah terlalu lama tidak melakukan hal ini. Jadi aku, masih ingin melakukannya sekali lagi, atau bahkan lebih" jelas Luo membuat Rei terperangah dengan apa yang Luo katakana ke padanya.

"Ta-tapi, aku harus masak makan malam hari ini" kata Rei panik,

"Tidak perlu. Kita delivery order makanan saja mala mini. Aku tidak ingin membuang waktu ku bersama mu, Gatha" tolak Luo yang kini memulai permainan panas mereka dengan membungkam mulut Agatha.

Mereka melakukannya sampai dini hari, bahkan beberapa di beberapa titik bagian tubuh Agatha terdapat kiss mark yang Luo tinggalkan untuknya. Rei merasakan tubuh Agatha terasa remuk karena ulah Luo. Agatha alias Rei bahkan tidak bisa menggerakkan tubuhnya dengan leluasa. Luo mengecup kening Agatha, kemudian membopong tubuh Agatha dan meletakkannya ke dalam bathub dengan hati-hati. Luo membantu Agatha membersihkan diri, Luo tidak ingin melakukan hal itu lagi, namun sayangnya tidak berjalan sesuai rencana Luo. Milik Luo tergoda dengan keindahan tubuh Agatha yang tampak dari belakang sangat menggoda. Luo memutuskan untuk memperdaya tubuh Agatha yang masih sensitive dan memulai permainan mereka kembali di dalam bathub yang dipenuhi busa-busa sabun.

*.*

Rei sedang merajuk, Luo tidak memberikan waktu untuk beristirahat. Saat ini Luo sedang membantu Rei mengeringkan rambutnya yang basah, wajah Luo tidak hentinya tersenyum. Melihat tingkah Rei alias Agatha yang merajuk ke padanya, Agatha tampak menggemaskan di mata Luo. Luo ingin menerkam wanita-nya namun diurungkan oleh Luo karena Agatha tampak kelelahan karena hasrat milik Luo untuk Agatha terlalu besar.

"Kamu masih marah?" tanya Luo,

"Tidak"

"Lalu kenapa wajah mu seperti itu?" tanya Luo menahan tawa-nya.

"Aku tidak marah. Hanya sedikit kesal karena kamu terus menghajar tubuhku tanpa ampun" jawab Rei degan jujur, membuat Luo menghentikan kegiatannya dan duduk berjongkok di depan Agatha yang kini mengernyitkan dahinya,

"Maaf. Aku terlalu lama tidak melakukan hal itu, jadi ketika kamu memberikan kesempatan untuk aku. Aku jadi tidak bisa menahan hasrat ku. Melakukan hal itu dengan orang yang kita cintai itu rasanya berbeda, aku baru merasakannya sekarang" jelas Luo membuat rona merah di pipi Agatha,

"Benarkah? Jadi kamu buka perjaka?" tanya Rei polos. Mendengar pertanyaan Rei membuat Luo tergelak dan membuat Luo merebahkan kepalanya di paha Agatha yang terbuka. Karena saat ini, Agatha alias Rei tengah menggunakan kemeja putih milik kekasihnya, Luois Fernandez.

"Gatha, aku bukan seorang pria yang baik. Kehidupan malam adalah dunia ku. Aku seorang pemimpin gangster sejak aku lulus sekolah, awal aku menjadi seorang mahasiswa, aku sudah terbiasa melihat seseorang dibunuh di depanku. Dunia ku, tidak seindah pria lain. Aku pernah merasakan One Night Stand bersama beberapa gadis saat di Club. Aku melakukan tanpa cinta, hanya pelampiasan hasrat karena aku ingin" jelas Luo,"tapi denganmu yang sekarang, aku merasa berbeda. Aku ingin berubah lebih baik setiap hari. Aku juga merasakan apa itu cemburu dan sakit hati, bahkan aku mulai jatuh cinta untuk kedua kalinya saat bersama mu" lanjut Luo.

"Bagaimana jika Rei bangun?" tanya Rei yang membuat Luo mengadahkan wajahnya untuk menatap netra kekasihnya.

"Aku percaya, setiap hati akan pulang ke pada pemiliknya. Begitu pula hatiku." Jawab Luo membuat Rei tersenyum mendengar jawaban Luo. Setidaknya dia memiliki harapan, jika suatu saat nanti Reid an Agatha kembali ke dalam tubuh masing-masing.

Rei menangkup wajah Luo, kemudian memberikan kecupan di bibir kekasihnya,"aku akan selalu menjadi tempat mu untuk pulang" kata Rei membuat Luo tersenyum dan memeluk tubuh Agatha.

*.*

Luo menguap, Luo merasa matanya sangat berat untuk terbuka. Luo sudah menghabiskan beberapa cangkir kopi yang dibuatkan Naraka untuknya,

"Kamu masih ngantuk?" tanya Naraka yang kini menatap Luo dengan heran,

"Iya"

"Memangnya kamu tidur jam berapa? Bukannya kamu kemaren pulang lebih dulu?" tanya Aheng penuh selidik,

"Aku baru tidur jam lima pagi. Dan kalian berdua membuat aku tidak bisa cuti hari ini" jawab Luo yang tiba-tiba menutup mulutnya dan kembali menguap.

"Bukannya tidak ada file yang harus dikerjakan sampai kamu harus lembur kan? semua file sudah aku kerjakan kemaren lusa" aku Aheng yang kini menatap Luo penuh rasa curiga.

Naraka dan Aheng tampak berpikir keras, hingga akhirnya mereka berdua saling tunjuk dan secara kompak menunjuk ke arah wajah Luo,

"Jangan-jangan kamu..."