Chereads / Bayangan Masalalu / Chapter 57 - Stepi Are You Dead 2!

Chapter 57 - Stepi Are You Dead 2!

Stepi dan Jhon keluar dari klub sambil jalan kaki.

"Mr. mobil mu dimana"tanya Stepi menatap malam yang mulai mendingin dikulitnya.

"Aku tadi pakai sopir tapi kusuruh pergi, kita kearah sana saja sepertinya itu sepi" kata Jhon mengarahkan tanganya dirumah kosong yang tak berpenghuni.

"Ngak dihotel mr. masa disitu.. itu kan seram. "jawab Stepi yang agak ketakutan.

"Ayolah honey.. masa takut kan ada aku.. kita bisa bebas disana , nanti ku bayar lima juta gimana!" tanya Jhon dan membuat persetujuan pada Stepi. Mau tidak mau Stepi setuju dan dia mengajukan syarat pada Jhon.

"Ok. Tapi ditransfer dulu ke rekening ku " kata Stepi dan Jhon pun setuju lalu mentransfernya dia lalu membawa Stepi dengan cepat ditempat itu.

Suasana tampak sepi Stepi masuk dirumah kosong yang terlihat samar oleh cahaya rembulan. Wajah Jhon sangat tampan membuat Stepi tidak sabar untuk disentuh , tampa ada kata lagi Jhon pun langsung memuaskan hasratnya dan Stepi begitu menikmatinya.

Setelah beberapa menit Stepi sudah lelah akibat pertempuran yang dilakukan Jhon , dia mengambil bajunya yang berserakan dilantai yang lumayan kotor. Ketika dia sudah memasang bajunya dan memanggil Jhon yang tiba tiba menghilang, tiba tiba sesuatu yang sangat tajam menancap dilehernya dan Stepi berteriak dan terjatuh tidak sadarkan diri. Jhon lalu pergi meninggalkanya ditengah malam yang mencekam.

Laras yang sudah tidak betah dengan rayuan pria yang menghampirinya begitu risih, dia keluar dari klub dan melihat Dina dan Reva sudah selesai mendapat apa yang mereka inginkan.

Mereka mendekati Laras dan ingin pulang. Tapi rencana mereka gagal kala Stepi masih belum juga muncul.

"Din.. lue lihat Stepi ngak.. gue nyariin dia belum juga balik"kata Reva.

"Ngak.. gue belum tau tu.. coba lue telpon dia"jawab Dina. Reva mencoba menghubungi Stepi tapi tidak diangkat.

"Hp nya aktif tapi ngak diangkat, busyet lama amat sih, ini udah jam berapa ,,gila ini Stepi" kata Reva dengan jengkel.

"Ini nih yang gue ragukan dari Stepi, gue khawatir dia kenapa kenapa .. kalian semua gila ya.. masa kalian melakukan pekerjaan yang gue pikir itu crazy .. gue pusing nih pokoknya kita cari Stepi sampe dapat "kata Laras penuh emosi.

"Kita cari dimana ini tempat ini luas.. biarin aja Stepi nanti balik sendiri, barangkali dia cari kepuasan .. yuk kita pulang gue udah cape nih" ucap Dina yang ingin masuk mobil. Tapi Laras menarik tanganya.

"Lue emang ngak setia kawan ya Din.. kita berangkat sama sama jadi pulangnya juga barengan. Gue ngak setuju pokoknya kita cari Stepi sampai dapat" kata Laras dengan tegas.

"Ya.. terserah lue Ras... tapi kita harus gimana nyarinya?"tanya Reva.

"Kita lacak gps terus dia kita telpon "jawab Laras.

"Ide bagus tu" sahut Reva.

Mereka pun mulai menghubunggi Stepi dan sambil melacak melalui GPS. Dan dari petunjuk mereka lihat ada sebuah rumah kosong yang tak jauh dari klub. Mata mereka terbelalak, apa mungkin Stepi mau melakukan ditempat seperti itu . Mengapa tidak dihotel atau tempat yang tidak terlihat menyeramkan.

"Kayaknya di rumah kosong sebelah sana deh" kata Reva menggarahkan tanganya.

"Lue serius .. Va, mana mungkin Stepi mau ketempat itu sama bule ! apa bule itu punya kelainan ya kok mau ditempat seperti itu" omel Dina melangkah dengan cepat menuju rumah kosong tersebut.

Ketika mereka sampai ditempat itu, Dina,Laras dan juga Reva berhati hati menuju tempat tersebut dan mulai mencari disudut ruangan yang sudah gelap tampa ada sinar rembulan.

Tiba tiba Laras seperti menginjak tubuh seseorang ketika menyinari ruangan tersebut melalui senter handphone nya.

Ketika dia mengarahkan cahaya senter dilantai, dia kaget dan memanggil Reva dan juga Dina yang mencari dikamar lainya.

"Reva...Dina kesini.. coba lihat Stepi dia disini.. "teriak Laras . Dina dan Reva berlari serta kaget melihat Stepi terbaring dilantai dengan wajah pucat dan tak sadarkan diri. Bahkan Laras berkali kali membangunkan Stepi namun tidak bangun.

"Ayo kita bopong Stepi kemobil... gila tu bule.. ngak punya perasaan bikin Stepi kayak gini"kata Laras sambil mengangkat kepala Stepi ,disusul Reva mengangkat kakinya dan Dina mengambil tas dan juga hp Stepi dan ikut menolong juga.

Untungnya Stepi badanya munggil jadi mereka tidak terlalu kesusahan membawa Stepi kedalam mobil.

"Stepi are you dead.. wake up Stepi please" ucap Dina dengan sedih.

"Din.. kalau ngomong dijaga dong.. dia kan pingsan ngak boleh bilang gitu"sahut Laras ketika Reva sudah menjalankan mobilnya.

"Va.. lue tadi kan tau Stepi sama siapa jalanya tadi , tolong dong kasih tau biar kita lapor polisi tu bule bikin Stepi kayak gini"ucap Laras dengan kesal.

"Gue tau.. dia sama Pak Jhon tadi , tapi lue jangan lapor polisi sebab kita ini masih dibawah umur, kalau lue kasih tau, kita juga dapat masalah . Dan ini kerjaan sampingan kita Ras"jawab Reva dengan panjang lebar.

"Pak Jhon.. oh my god Va! bener gue ngak habis pikir otak lue pada kenapa nih.. gila ya kalian semua dia itu guru kita bagaimana bisa kita mencoreng nama baik sekolah kita" ucap Laras dengan kesal dan membuat Dina dan Reva menjadi bersalah.

"Ok stop jangan debat, kalian ribut sementara kondisi Stepi gini.. kita harus gimana antar Stepi kerumah sakit atau bawa dia pulang kerumah"tanya Dina yang panik.

"Gue pikir kita bawa pulang kerumah" ucap Laras yang sudah keluar jalur perkotaan menuju pedesaan.

"Lue tega Va.. kalau Stepi kenapa kenapa tangung jawab lue semua" sahut Laras dengan air mata.

"Gue mau gimana lagi ngak ada pilihan.. kalau dokter tau tentang Stepi pingsan akibat hubunganya dengan si bule dan mencari keluarganya otomatis semua rahasia kami terbongkar! jadi lue tutup mulut Ras dan malam ini biarkan Stepi tidur sama gue dan besok kita panggil dokter pribadi kerumah" ucap Reva yang juga panik. Laras dan Dina hanya terdiam dan semua bisa menuruti , tidak ada pilihan lain kecuali jalan satu satunya setuju dengan rencana Laras. Mobil singgah ditempat sebuah pagar rumah Dina,sedangkan Laras pulang mengendap ngendap masuk menyelinap di jendela kamarnya. Karena kebetulan rumah Laras dan juga Dina berdekatan.

Reva menuju rumahnya yang lumayan jauh dari rumah Dina dan juga Laras. Agaknya suasana malam yang semakin larut membuat suasana semakin mencekam.

Reva membuka pagar rumahnya dengan sendiri dan juga kekuatan penuh dia megendong tubuh Stepi masuk menuju kamarnya.