Pagi yang cerah membawa Kodi untuk berangkat sekolah, dan terlihat Ali dan Aldo menghampiri Kodi meskipun hanya berjalan kaki dia menatap rumah Kodi yang mewah serta rumah Vanessa disebelahnya.
"Pagi Kodi .. apakah kamu harus pergi menjemput Vanessa har ini" ucap Ali hidungnya mancung dan rambutnya ikal sambil menyusuri jalan setapak.
"Mungkin hari ini tidak karena Vanessa lagi tidak enak badan " sahut Kodi.
"Kodi, apakah ini rumah Vanessa yang terlihat menyeramkan" kata Aldo melihat bangunan tua yang tinggi dan dedaunan penuh berseratakan dihalaman Vanessa.
"Iya.. itu rumahnya mungkin bagimu menyeram kan tapi tidak bagiku bahkan didalamnya sangat mewah dan klasik serta bersih" Kodi berkata dengan santai membuat dua temanya hanya diam melonggo mendegar kata Kodi .
"Apa... mewah kamu pernah kesana Kodi , apa kamu tidak takut!" ucap Aldo dengan heran.
"Tidak, Vanessa kan baik . Oh iya tumben kalian datang menjemputku, ada apa" tanya Kodi membuat wajah Ali terasa gelisah.
"Sebenarnya ini tentang Stepi Kodi.. aku dengar dia memberi kado untukmu apa benar"tanya Ali dengan sedikit gugup.
"Stepi,gadis yang tubuhnya munggil dan rambut ikalnya..hmmm sebentar .. aku tidak tau kalau dia ada memberi kado untuku karena katika aku ada dirumah pembantu ku bilang bahwa gadis sekolahan banyak memberi kado untuku" sahut Kodi dan membuat Ali dan Aldo bertatapan.
"Ada apa " tanya Kodi lagi.
"Gitu yaa... sebenarnya aku cuma bilang Kodi aku jatuh cinta sama Stepi tapi dia terlalu cuek padaku.. dan aku cemburu ketika mendegar dia memberi kado untukmu" kata Ali dengan berterus terang pada Kodi.
Kodi terdiam ketika mereka sudah ada digerbang sekolah dan masuk menuju sekolah.
"Ali.. kamu harus berusaha untuk meyakinkan Stepi untuk suka sama kamu seperti aku dan Vanessa" ucap Kodi menatap Aldo dan Ali.
"Jadi kamu sama Vanessa pacaran.. aduh kok kamu bisa jatuh cinta sama Vanessa misterius itu. Terus terang dia cewek tercantik yang pernah aku lihat tapi sayang sikapnya dingin bagaikan bongkahan es"sahut Aldo dan membuat mereka tertawa.
Laras dan Stepi berjalan menuju kelas disusul Vanessa kemudian dan dia hanya diam menatap Kodi bicara dengan teman temanya.
"Eh ..nanti kita sambung lagi ya guys.. aku mau ngomong sama Vanessa dulu"kata Kodi mendekati Vanessa sementara Stepi dan Laras tampak kesal.
"Vanes..kamu baik baik aja kan, maaf aku duluan aku kira kamu masih sakit " kata Kodi duduk diantara tangga sekolahnya bersama Vanessa.
"Aku baik baik saja , kenapa kamu tinggalkan teman temanmu teruskan saja, karena aku tidak apa apa kamu tinggalkan" ucap Vanessa cemberut.
"Vanes.. kamu itu pacarku apapun akan aku lakukan untuk membuatmu bahagia , bagaimana steak sapi kemaren apakah kamu suka" tanya Kodi .
"Itu steak enak bahkan papa sangat suka lain kali kamu beli yang banyak yaa..." Vanessa tersenyum lucu berkata pada Kodi.
"Iya..sayang" ucap Kodi .
Mereka berdua berpandangan dengan tatapan mestra hingga ketika Kodi mulai mencoba berani mencium bibir Vanessa dengan gugup ,tiba tiba saja suara terdengar dibelakang mereka.
"Tidak boleh berciuman di area sekolahan" ucap sebuah pria bermata biru dan membuat Vanessa dan Kodi kaget dan seakan malu.
"Maaf Pak Jhon.. kami tidak tau, kami cuma mencoba bermain sandiwara menjadi peran juliet dan romeo karena akan ada pertunjukan minggu depan" kata Kodi berbohong sambil melirik Vanessa. Mereka lalu pergi menuju kelas dan membuat mata Jhon berkilat pada Kodi.
Pelajaran pun dimulai Kodi merasa kikuk dekat Vanessa ada rasa malu yang menyeruak di dalam hatinya . Entah apa yang membuatnya berani ingin mencium Vanessa dan sebagai lelaki normal pesona Vanessa melebihi segalanya.
Tak terasa mereka pulang sekolah Kodi diam dan berusaha membuang rasa bersalah pada Vanessa yang sudah ada di dekatnya.
"Vanes maaf kan aku" kata Kodi sambil menatap Vanessa.
"Kamu minta maaf soal apa" tanya Vanessa dengan polos masih mengunyah biskuit dimulutnya. Entahlah Vanessa sudah bisa memakan makanan manusia padahal efek dalam tubuhnya kurang baik sebab akan membuat Vanessa kekurangan banyak kekuatan sebagai siluman.
"Vanes aku tadi mau mencium mu itulah sebabnya aku minta maaf" kata Kodi dengan sedikit malu. Tapi bukanya marah Vanessa malah tertawa dan membuat Kodi jadi binggung.
"Vanes kamu malah tertawa bukanya menjawab kata ku.. apakah otakmu sudah drop sehingga kau jadi aneh" ucap Kodi dan membuat Vanessa cemberut.
"Aku tertawa malah dibilang otak ku drop, otakmu yang drop ! seharusnya kamu tidak perlu minta maaf , aku kan kekasih mu jadi wajar saja kamu mencium ku" sahut Vanessa dengan memperlaju langkahnya keluar dari gerbang sekolah. Kodi menjadi tersenyum apa yang diucap Vanessa ada benarnya.Tapi kembali lagi cemburu menguasai dirinya tentang masalalu Vanessa.
"Vanes.. tunggu ... apakah kamu sering dicium Rahman ketika waktu dulu" kata Kodi berlari mengejar Vanessa dan mendegar ucapan Kodi Vanessa menghentikan langkahnya.
Bodoh pikir Vanessa mengapa Kodi memberi pertanyaan aneh, bukankah Rahman itu adalah dirinya jangankan mencium memegang tangan pun tidak berani karena agama sudah mendasari Rahman sejak dulu.
Vanessa tersenyum jahil kali ini dia ingin mengerjain Kodi dan dengan genit dia melangkah mendekati Kodi.
"Kodi, kau mau dengar jawaban pertanyaan mu tadi" kata Vanessa dengan genit sambil tanganya merangkul pinggang Kodi dan membuat Kodi salah tingkah.
"Iya Vanes apa itu" tanya Kodi.
"Rahman itu sering menciumku dan mengecup bibirku dengan manis dan lembut, bahkan semakin lembutnya dia mencengkram tubuhku ingin mengajaku bercinta" bisik Vanessa ditelinga Kodi dan membuat Kodi marah tapi penasaran dengan cerita Vanessa selanjutnya.
"Terus apa kamu mau bercinta" tanya Kodo dengan menangkis tangan Vanessa.
"Hmm.. gimana ya.. jawab apa tidak"kata Vanessa sambil memegang dagunya seolah binggung.
"Jawab Vanes"bentak Kodi seakan membuat jantung Vanessa mau pecah mau copot.
"Aku lupa Kodi" jawab Vanessa dengan lucu.
"Aku tidak menyangka kamu melakukan serendah itu Vanes , aku hidup dizaman sekarang tidak berani melakukan itu, aku kecewa dengamu kau murahan" sahut Kodi dengan marah meninggalkan Vanessa .
Vanessa jadi binggung niatnya ingin jahil sama Kodi timbul salah paham, dia berteriak dengan Kodi tapi Kodi tak menghiraukanya.
Kodi benar benar marah dan benci pada Vanessa dia begitu cemburu padahal dia lupa bahwa dia rekarnasi Rahman.
Kodi tidak pernah jatuh cinta , ketika dia jatuh cinta pada Vanessa membuatnya egois dan tidak peduli pada Vanessa memanggilnya.
Vanessa mengapa kamu murahan padahal aku jatuh cinta padamu ucap Kodi dalam hati.