Jhon sudah mulai gelisah dan mulai kering tenggorokanya. Kakinya melaju mengibarkan sayap dan terbang di tengah heningnya malam.
Kalimantan bukanlah luar negeri, dimana banyak gedung pencakar langit . Dan ada sebuah tempat yang lumayan rame seperti tempat klub yang beranama Green Klub dimana disitu adalah tempat hiburan malam.
Jhon turun dari tempat sepi dan merapikan rambutnya serta baju hem yang terlihat casual serta celana jeansnya. Mukanya sedikit pucat dan terlihat tampan dengan mata biru yang menyala.
Kaki yang panjang itu masuk disebuah klub malam yang ramai kaum anak muda dan pria hidung belang. Mata Jhon mencari gadis belia untuk dijadikan mangsa yang cocok untuknya.
*****
Stepi ,Dina , Reva dan juga Laras menaiki sebuah mobil yang dimiliki oleh Reva untuk membawa mereka jalan jalan. Reva memang anak penggusaha batu bara, Dia tergolong sangat kaya namun sekolah diarea kalimantan bukan pilihan Reva sebenarnya. Tapi karena usaha yang menjanjikan keluarganya membuat dia mau tidak mau sekolah disana.
Laras agak ciut ketika dia diam diam kabur dari rumah hanya ingin bersenang senang bersama teman temanya . Dia tidak tau mereka kemana yang jelas Reva dan juga temanya yang lain udah biasa ketempat itu.
"Reva, lue bawa kita nih kemana?" tanya Laras yang sedikit galau.
"Udah.. jangan nanya lue Ras.. pokoknya kite senang senang its happy you know" jawab Reva.
"Ras.. gue yakin lue pasti nanti nagih kesana , pasalnya disana banyak cowok ganteng dan sebagian ada bulenya gitu.. kita kan harus butuh hiburan sekalian nge f*uck." sahut Stepi dengan senang.
"Apa.. maksud lue f*uck.. emangnya lue ngak virgin Step?" tanya Laras dengan kaget, dia jadi binggung.Ini baru pertama kalinya Laras keluar malam karena hatinya lagi dilanda galau akibat penolakan Kodi terhadapnya.
"Eh..zaman sekarang virgin ngak kali Ras, gue tu udah pernah sering lagi.. ngitung gitung cari uang jajan" sahut Stepi dan membuat Dina dan Reva tertawa.
"Emangnya lue virgin Ras... ?" tanya Dina dengan wajah manisnya. Kali ini dia menggunakan lensa berwarna biru dan wick dikepalanya mirip barbie penampilanya.
"Iya.. gue virgin .Emangnya lue pada ngak virgin " tanya Laras dengan polos.
"Hahaha lucu lue ya... its ok. Nanti lue akan rasain gimana nantinya bercinta"ucap Reva sambil memarkirkan mobilnya.
"Lue mau ngapain kesini" tanya Laras yang begitu banyak orang orang masuk disebuah hiburan.
"Mau senang senang lah... " jawab mereka bertiga dengan kompak.
Mereka semua sexi kecuali Laras yang terlihat sederhana, meskipun mulutnya tajam dan kerap kali membenci Vanessa tapi dia berbeda dan sebenarnya dia polos.
Jantung Laras terlihat gugup ketika masuk klub malam, berbeda dengan Stepi,Dina, dan juga Reva mereka sudah biasa masuk ketempat itu.
Alunan musik disco remix terdengar ditelinga mereka, Laras terasa gugup dan banyak yang menatap padanya. Tapi dia terlihat galak dan tak ada yang berani mendekatinya.
"Hai Stepi.. kamu bawa siapa tu..bawa barang baru yaa" tanya seorang bernama Leon pemilik klub tersebut . Wajahnya tampan dan usianya sekitar 25 tahun.
"Oh.. ini teman aku Laras, Laras ini Leon pemilik klub ini" ucap Stepi memperkenalkan mereka.
"Laras"kata Laras mengulurkan tangan.
"Leon " ucap Leon mengulurkan tangan.
Laras tidak suka memandang Leon yang terlihat genit dan mata keranjang, dia lalu pergi mencari tempat duduk lain dan memesan minuman jus jeruk.
Sementara Leon dia terus memandang Laras dari kejauhan.
"Gila cantik banget tu cewek.. gue sanggup bayar mahal tu cewek kalau dia mau tidur sama gue" kata Leon berbicara sama Reva dan Stepi. Dina mendekati Laras yang duduk sendirian.
"Eh.. itu temen gua dia itu cewek masih virgin jadi gue ngak berani untuk nawarin dia tidur ama lue" jawab Stepi.
"Wow... suprise gue suka itu. Nanti kasih tau gue kalau dia perlu uang" ucap Leon.
"Ok.. boss" kata Reva.
Stepi duduk memesan minuman wine bersama Reva dia menatap seorang pria bule yang sangat famaliar baginya.
Ya.. dia itu adalah Jhon guru mereka,sejak pertama dia suka pada Jhon yang tampan.
"Reva., lue lihat tu cowok mirip banget sama Jhon guru kita apa dia itu suka ke klub" kata Stepi menunjukan tanganya kearah Jhon yang melihat lihat gadis yang cocok padanya.
"Eh.. lue benar , Step dekati barangkali dia punya duit banyak " jawab Reva.
"Oke" sahut Stepi.
Stepi dengan gemulai mendekati Jhon yang tengah berdiri dengan mata kesana kemari. Jhon tampaknya tidak mengenal Stepi yang berdandan menor tapi tetap cantik dengan gaun warna merah dan terlihat dada terbuka , memperlihatkan dada yang indah.
"Hai.. mr. Jhon lagi kesepian disini" kata Stepi mendekati Jhon.
"Hai.. iya, kamu tau darimana nama ku Jhon, apakah kamu sudah mengenalku" jawab Jhon yang tengah memandang gadis itu dengan sangat menggairahkan, mulutnya sudah gatal ingin menghisap darah tapi dia ingin mencicipi gadis didepanya.
"Itu tidak penting , yang penting kita happy dan take pay money mr. Jhon" goda Stepi.
"Dari caramu bicara kau sangat berpenggalaman dan usia mu sangat muda. oke kamu mau berapa bayaranya" tanya Jhon pada Stepi.
"Tiga juta sekali main" bisiknya ditelinga Jhon.
"its ok, ayo kita cari tempatnya" kata Jhon menarik tangan Stepi.
Stepi memberikan kode pada Reva dan melewati Dina dan Laras sambil tersenyum. Sedangkan Laras tidak bisa berkata kata ketika melihat Stepi mengandeng tangan bule yang sangat dia kenal.
Laras ingin mengejar Stepi tapi Dina menariknya.
"Eh.. lue mau kemana Ras" tanya Dina pada Laras sambil memegang tangan Laras.
"Eh lue gila masa Stepi dibawa bule itu .. kalau dia kenapa kenapa gimana, emangnya mereka ngapain sih?" tanya Laras sama Dina.
" Lue tu tomboy tapi polos ya..ya iyalah cari korban untuk cari duit .. dia itu udah biasa Ras" jawab Dina dengan enteng sambil minum wine.
"Maksud lue dia jual diri gitu.. tidur dapet duit" kata Laras seakan tidak percaya dengan tindakan teman temanya.
"Laras Laras..iyalah... lue kira dapet duit itu mudah, gue dan semua teman teman udah biasa gitu dapet enak terus duit lagi" sahut Dina sambil merokok.
"Terus kalau hamil gimana itu kan bahaya Din" tanya Laras dia merasa ngeri dengan teman temanya.
"Ya..pake pengaman lah.. emang lue mau hamil..gitu! udah gue hari ini temani lue aja sementara ada yang cocok untuk jadiin pelangan. Reva udah dapat sana.. lue gimana.. mau cari duit dengan mudah kayak kita kita ini" tanya Dina. Dan Laras menggelengkan kepala dia diam dan ingin cepat pergi dari tempat dosa itu.