Chereads / DIA GADIS POLOSKU / Chapter 54 - Mengintrogasi Iris

Chapter 54 - Mengintrogasi Iris

Setelah itu Iris meletakkan ponselnya sembarangan dan memilih untuk guling-guling terlebih dahulu di ranjang sembari mengumpulkan nyawa.

Iris kembali mengingat kejadian dimana Rain memeluknya kemarin dan mengusap pipinya, membuat gadis itu tersenyum malu sekaligus senang.

"AAAAAAAAA UDAH DONGGGG!!!" Iris langsung menepuk kedua pipinya, menyadarkannya dari bayang-bayang Rain dan tingkahnya yang tidak dapat di prediksi itu.

Iris memutuskan untuk segera mandi dan bersiap-siap karena teman-temannya cukup bawel kalau ia telat terutama Keyra. Iris langsung mengambil handuk dan bergegas ke kamar mandi.

***

Keempat gadis itu sekarang sudah berada di salah satu mall yang ada di daerah Jakarta Pusat karena matahari masih sangat terik, sunset pun adanya di sore hari, akhirnya mereka berempat pun memutuskan untuk ke mall terlebih dahulu.

Setelah mendatangi salah satu cafe, seperti perempuan pada biasanya, Keyra, Zia, dan Lyna sudah sibuk mengambil beberapa foto untuk di upload ke akun instagram milik mereka. Sedangkan Iris? Gadis itu sudah sempat foto tadi dan sekarang ia hanya duduk manis menikmati berbagai hidangan yang sudah dipesan temannya tadi.

"Iris, yang tadi aku fotoin cantik loh!" Keyra sudah menunjukkan layar ponselnya pada Iris yang sudah menampilkan wajah gadis itu.

Iris menaikkan sebelah alisnya, "Terus kenapa?"

Keyra yang mendengar pertanyaan Iris hanya memutar kedua bola matanya malas, "Upload lah di Instagram!" jawab Keyra ketus.

"Gak ah." tolak Iris sembari memakan makanan yang dihidangkan di meja.

Keyra langsung mendekati kursinya pada Iris, mulai menggoyang-goyangkan lengan Iris pelan, "Ih upload lah Irishhh! Cantik loh masa di sia-sia'in?! Sekali-kali gitu upload!" Keyra sudah mengerucutkan bibirnya, kesal dengan Iris yang sangat jarang sekali mengupload foto, padahal kebanyakan foto Iris itu cantik-cantik.

Iris hanya menghembuskan napasnya pelan, akan panjang urusannya kalau keinginan Keyra tidak ia turuti, "Iya-iya aku upload nanti." jawaban Iris berhasil membuat kedua mata Keyra berbinar.

"Beneran?!" yang hanya dibalas dengan anggukan oleh Iris.

"Sekarang lah! Pleaseeee.... ntar kamu lupa kalau aku gak maksa sekarang!" Keyra sudah memasang wajah memelas.

Iris hanya meliriknya dan kembali menghembuskan napasnya pelan, "Ya-ya yaudah."

Iris langsung mengupload foto yang Keyra maksud dan kembali memasukkan ponselnya.

***

BRAK!

BUGH! BUGH! BUGH!

Rain yang sedang tertidur lelap mulai merasa terusik dengan suara-suara yang berasal dari luar kamarnya.

BUGH!

"ALLLLL!" teriakan yang berasal dari luar kamarnya berhasil membuat Rain membuka kedua matanya, dapat ia pastikan itu teriakan Bara.

"ALLL PENTING Rain!!!" teriakan kembali terdengar tetapi dengan suara yang berbeda, pasti Gavin.

"APAAN?!" balas Rain ketus, ia kesal karena waktu tidurnya terganggu.

"BURUAN CHECK INSTAGRAM KAMU! PENTING!!" balas Bara.

"KAMU MAU PERGI APA AKU SURUH BERSIHIN MARKAS?!" ancam Rain.

"IYA-IYA AKU PERGI! JANGAN LUPA CHECK INSTAGRAM KAMU!" setelah memastikan teman-temannya sudah pergi, Rain langsung mengusap wajahnya kasar.

Rain mengambil ponselnya dan memeriksa beberapa notifikasi yang berisi mention dari teman-temannya pada unggahan seseorang. Rain langsung memencet salah satu notifikasi tersebut dan...

Rain yang tadinya masih dalam posisi tiduran dengan mata yang masih mengantuk, langsung terduduk setelah melihat unggahan seseorang yang teman-temannya tag.

Foto Iris sudah terpampang di ponselnya.

'Is she even real?'

Pria itu masih terkagum dengan foto tersebut sampai ketika jarinya melihat komentar-komentar yang berasal dari teman-temannya maupun followers gadis itu, berhasil membuat Rain membelalakan kedua matanya.

Komentar-komentar tersebut berhasil membuat darah Rain naik, apa lagi akun bernamakan sayangnyaIris itu.

Rain pun langsung menggerakan kedua jarinya pada layar ponselnya, menambahkan komentar pada unggahan gadis itu. Padahal selama ini Rain jarang sekali membuka media sosial miliknya dan mengomentari unggahan orang, tetapi semua itu tidak berlaku apa bila sudah menyangkut tentang Iris Nathania Elaine.

***

Keyra yang sedari tadi masih sibuk mengagumi unggahan Iris tiba-tiba berteriak kencang,

"ANJIR??? WOIIIIII??!!" membuat Iris dan Zia serta Lyna melotot kaget dan langsung membekap mulut Keyra.

"Keyra! Malu ih!" bisik Zia pelan.

"Kamu kenapa anjir?!" tanya Lyna.

Sedangkan Iris hanya menunduk pelan, sembari mengucap maaf berkali-kali. Akibat teriakan Keyra tadi, mereka sudah menjadi pusat perhatian seisi cafe.

Keyra sudah memukul tangan teman-temannya yang masih membekap mulutnya itu, membuat mereka kembali ke kursi masing-masing.

"Anjir Iris! Kamu harus lihat kolom komentar kamu! SEKARANG!" ucap Keyra heboh.

Iris hanya mengangkat sebelah alisnya bingung, "Kenapa deh?"

"BURUAN!" Keyra sudah mendorong pelan lengan Iris.

Iris hanya menuruti perkataan Keyra, Zia dan Lyna pun ikut membuka unggahan Iris tadi. Gadis itu membuka aplikasi Instagram, melihat kolom notifikasi yang sudah penuh dengan like, comment, serta notifikasi mengenai orang-orang yang baru saja follow instagramnya. Tetapi mata Iris terfokus pada satu nama yang berada pada kolom notifikasi itu. Satu komentar yang berasal dari akun bernamakan Raingracio.

Iris langsung menekan notifikasi yang berasal dari Raingracio.

Seketika Iris langsung membelalakan kedua matanya kaget, napasnya tercekat ketika membaca komentar tersebut, jantungnya pun langsung berdetak tidak karuan....

***

Bagi orang lain komentar seperti itu mungkin hanya hal yang biasa. Tetapi bagi Iris, itu merupakan hal yang berhasil membuat jantungnya berdetak tidak karuan. Terlebih pelaku yang berhasil membuat detak jantungnya tidak karuan adalah kakak kelasnya yang cukup terkenal di kalangan masyarakat terlebih lagi merupakan pria idaman para gadis-gadis di sekolahnya, SMA Wellington.

Selepas ia melihat komentar tersebut, ketiga temannya pun langsung menginterogasi Iris, menanyakan perihal bagaimana bisa Rain mengklaim Iris merupakan 'miliknya' padahal Iris pun tidak tahu alasan apa yang mendasari Rain seperti itu.

***

Pagi ini Iris dikejutkan dengan Rain yang sudah berada di depan rumahnya dengan posisi pria itu yang bersandar pada pintu mobil hitam miliknya.

Rain yang melihat Iris berada di depan pintu rumahnya langsung berjalan mendekati gadis itu. Rain tanpa ragu menarik pelan lengan Iris, menaikkan lengan jaket gadis itu dan memeriksa luka-luka serta lebam yang kemarin ada disana perlahan sudah memudar.

"Tangan kamu udah mendingan, paling beberapa hari lagi udah ilang semua bekasnya." ucap Rain pelan, masih berfokus pada lengan gadis itu.

Sedangkan Iris hanya memandang pria di depannya itu tanpa kedip. Rasa canggung menghampirinya terlebih setelah komentar yang Rain layangkan di unggahan media sosialnya yang sudah menjadi topik hangat, dapat dilihat dari followers dan likes pada media sosial Iris yang melejit naik tidak lama setelah Rain memberikan komentar itu. Komentar yang sampai sekarang masih berhasil membuat jantungnya berdetak tidak karuan.

"Masih sakit gak?" Rain pun mengalihkan tatapannya ke Iris tanpa melepas pegangan tangannya di lengan Iris yang hanya dibalas dengan gelengan pelan dari gadis itu.

"Okay. Ayo berangkat." Rain langsung meraih telapak tangan gadis itu dan menggandengnya, lalu berjalan menuju mobilnya diikuti dengan Iris yang hanya membelalakan kedua matanya melihat tangan Rain yang melingkar di antara kelima jarinya itu.

Sepertinya pagi ini jantung Iris akan 'berolahraga' lagi akibat perlakuan pria di depannya?