Chord Budi Doremi Tolong

Apa yang tidak disukai dari kehidupan baru saya setelah bertransmigrasi ke dunia yang berpusat pada Hewan Peliharaan? Ada makhluk-makhluk perkasa yang datang dalam berbagai bentuk dan ukuran. Mereka bisa menjadi teman yang menggemaskan, penolong dalam kehidupan sehari-hari, pengintai berani, atau pejuang yang kuat. Atau semuanya sekaligus. Tidak buruk, kan? Saya memiliki keluarga, tetapi faktanya benar-benar dibayangi oleh adik perempuan saya. Dia sangat membenci saya, dan dia memastikan saya mengetahuinya. Setiap. Hari. Apakah saya menyebutkan bahwa dia sangat berbakat sementara saya adalah yang terendah? Tampan sekali pada itu. Saya memiliki kebebasan untuk menjalankan bisnis keluarga sendiri. Toko Hewan Peliharaan kecil dan khas. Seharusnya menyenangkan jika bukan karena pemilik tubuh sebelumnya lahir dengan kemampuan NOL untuk menangani Hewan Peliharaan Astral... Tidak akan menjadi transmigrasi yang tepat tanpa gimik atau sistem untuk membuka jalan menuju kejayaan, bukan? Saya memiliki satu, tetapi saya tidak tahu apakah saya akan lebih baik tanpanya... Selamat datang di Dunia Hewan Peliharaan Astral!

She ran from a past that never listened. He hid behind a voice the world loved—but never knew. When Arohi, a shy south indian interior designer, lands a one-year opportunity in Tokyo, she’s not chasing dreams—she’s escaping wounds. Quiet, anxious, and too used to being ignored, she never expected her neighbor to be the first person to really hear her. Natsuo is soft-spoken, kind-eyed, and almost too calm for the chaos inside her. But there’s something about his music… it feels familiar. Too familiar. As ramen turns into rituals, and shared silences blossom into something deeper, Arohi finds herself torn between the gentle warmth of friendship… and the slow, aching burn of something much more. But secrets always have a sound—and when his truth comes echoing back, will her heart be ready to listen? A slow-burn, cross-cultural romance about healing, found connection, and the music that binds two strangers... Somewhere Between the Chords.

Penulis: IIIliz Jumlah kata: 213.000 Status: Sedang Berlangsung Genre: Romansa Modern Deskripsi Karya: 【Quick transmigration dengan ritme cepat, CP tokoh laki-laki tidak tetap + tokoh laki-laki jatuh cinta pada pandangan pertama dan melakukan pendekatan sendiri + cerita manis + tidak menjatuhkan tokoh perempuan utama asli, sangat sedikit unsur "tokoh wanita pujaan semua orang"】 Judul alternatif cerita ini: Kisah Pendekatan Diri Sendiri oleh Tokoh Laki-Laki yang Terobsesi Cinta. Cerita manis penuh perlakuan istimewa, karya yang sepenuhnya merupakan fantasi XP (kesenangan pribadi) penulis, dipenuhi berbagai elemen drama berlebihan khas Mary Sue. Sinopsis: Setelah mengalami kecelakaan mobil, Lin Juan terikat dengan sistem quick transmigration, menggantikan peran tokoh wanita dalam cerita-cerita yang penuh paksaan, menjalani alur, menyelesaikan misi strategi cinta, dan mencegah dunia-dunia kecil runtuh. Namun, strategi cinta ini tidak seperti bayangannya—para pria malah datang mendekat sendiri. Dia merasa dirinya bahkan tidak melakukan pendekatan apa pun. Sistem: "Tuan rumah ini selalu menyelesaikan misi secara berlebihan, harus bagaimana ini?" --- TL: terjemahan untuk novel ini hanya di sini selain bahasa aslinya yaitu Mandarin: di WenNovel. terjemahan ini tidak sempurna jadi tolong maklumi dan koreksi.

Pada puncak karirnya, aktris A-list Song Ning mengumumkan pengunduran dirinya dari industri hiburan demi cinta, menggemparkan seluruh negara. Semua orang berpikir bahwa dia pasti telah menemukan rumah idamannya. Itulah mengapa dia begitu bertekad. Semula, Song Ning juga berpikir demikian. Untuk sisa hidupnya, dia tidak akan menjadi seorang selebriti. Dia hanya akan menjadi wanita yang baik dan berbudi luhur yang akan merawat suami dan anak-anak di rumah. Namun, pada malam sebelum pernikahannya, dia mengetahui bahwa tunangannya berselingkuh dengan sahabatnya. Dalam amarah, Song Ning menemukan seorang pria secara acak untuk mendaftar pernikahan mereka di pintu masuk Biro Urusan Sipil. Dia awalnya ingin membalas dendam pada tunangan bajingannya itu, tetapi dia tidak menyangka bahwa pria yang mendaftarkan pernikahannya dengan dia adalah pewaris grup keuangan terbesar di negara itu, Mu Chen. Setelah mereka menikah, Mu Chen sangat menyayangi Song Ning dan melindunginya dengan segala cara yang mungkin. Dia tidak mengizinkan siapa pun untuk mengganggunya. Song Ning selalu berpikir bahwa dia akan bahagia seumur hidupnya dan menjalani kehidupan terbaik yang dia inginkan. Benar, dia mendapatkannya. Hanya saja sedikit berbeda dari apa yang dia bayangkan semula. Orang yang memberikan segalanya kepadanya adalah orang lain. Bertahun-tahun kemudian… Song Ning menatap Mu Chen dengan penuh kasih sayang. "Aku benar-benar beruntung. Terima kasih Tuhan aku bertemu denganmu dan menyelamatkanku dari neraka." Mu Chen tersenyum lembut. “Ya, bersyukur kepada Tuhan.” Namun, Song Ning tidak akan pernah tahu. Mu Chen tidak berbicara tentang berterima kasih kepada Tuhan karena membiarkan dia bertemu Song Ning. Dia berterima kasih kepada Tuhan karena membiarkan tunangan Song Ning berselingkuh sehingga dia memiliki kesempatan. Tidak ada yang namanya pertemuan yang tidak disengaja. Itu hanyalah sebuah pengejaran yang direncanakan sebelumnya. Hari itu, dia menunggu Song Ning di luar Biro Urusan Sipil selama sepuluh jam…

Deon, pemuda 17 tahun dengan rambut perak dan mata hitam tajam, hanyalah anak desa miskin tanpa orang tua. la dibesarkan oleh sang kakek-satu-satunya keluarga yang ia miliki. Tepat di ulang tahunnya yang ke-17, sang kakek meninggal dunia dan meninggalkan satu surat terakhir: Masuklah ke Akademi Zorex. Jadilah kuat. Akademi itu adalah tempat para bangsawan-angkuh, sombong, dan memandang rendah rakyat jelata. Tapi Deon tak gentar. Dengan satu pedang tua warisan kakek, dan tekad membara untuk menjadi kuat, Deon memulai langkah ke dunia yang penuh sihir,dan kekuatan yang bisa mengubah takdirnya. --- jika kalian suka cerita ini kalian bisa kalian bisa berKomentar,dukuangan kalian akan sangat berarti dan membantu aku berkembang --- Cerita ini adalah karya orisinal milik Human175. Tolong jangan disalin, diubah, atau disebarkan ulang tanpa izin. Terima kasih telah membaca dan menghargai karya penulis. Novel ini juga ada di wattpad, dan jangan khawatir di sini ceritanya gk ada berubah 100% sama, jadi kalian bebas baca di manapun kalian suka.

Ketika semua orang mengagungkan Dewa Kemakmuran, Hiyori justru ingin menendangnya ke neraka. Gunung Kouzu, tempat suci di antara Desa Shinra dan Shinrei, dipercaya menjadi tempat tinggal Dewa Kemakmuran yang katanya sakti dan dihormati. Dewa itu menjadi kunci kemakmuran banyak orang, bahkan di luar kedua desa tersebut. Dewa itu adalah satu-satunya tempat penduduk desa meminta pertolongan. Namun, bagi Hiyori yang selalu diminta Tetua Desa untuk mengantarkan makanan dan buah-buahan sebagai persembahan ke kediaman dewa itu, Hiyori tahu satu fakta yang tidak diketahui siapa pun: Dewa itu genitnya minta ampun! Dia hobi gombal, suka melempar pujian tak pantas dengan wajah tak berdosa, dan punya kebiasaan menenggak bir seolah itu teh suci. Pokoknya, dia lebih mirip dewa genit dengan misi pribadi daripada figur surgawi yang bersinar tenang. Dan yang paling gila? Dia menyuruh Hiyori memanggilnya dengan sebutan 'Dewa Hymen', yaitu dewa perkawinan. Apa-apaan? Jadi, waktu pertama kali Hiyori naik gunung untuk mengantarkan persembahan, dia pulang dengan terbirit-birit. Bertemu dewa bukannya membuat dia merasa aman, dia justru takut akan menjadi korban kemesuman Dewa Hymen yang selanjutnya!

Silent Noise For the past five years, people have been going missing - in the most mysterious way. It always starts the same. They begin to lose their minds. Not gradually - suddenly. Violently. They rant about a noise only they can hear. But they insist... it's not just noise. They describe it as a melody - strange and haunting. Piano chords layered with birdsong, ocean waves crashing, and, oddly, the crackle of chains - like someone imprisoned. And then, a hum. A low, slow hum... like a prisoner singing to himself in the dark. But the hum is unsettling. Beautiful... but wrong. Like Lucifer humming a lullaby to his master before the fall. They say it draws you in like a siren's call. Sweet. Hypnotic. Irresistible. Until it doesn't stop. Until it becomes constant. Then it becomes noise. A maddening one. Worse than any alarm - like an emergency call you can't ignore. Ring. Ring. Will you answer it? That beautiful, cursed sound that only you can hear? Or will you let it ring... let it drive you mad? Because once you hear it... it never stops. And no one else can hear it. So they pick up the call, whispering: "I can hear you... I'm not mad... or am I?" Some sob. Some chuckle. And then they follow the sound - into the unknown. They never return. No bodies. No signs of death. Just madness... and a strange melody. Doctors call it insanity. All medical reports show the same signs: Auditory hallucinations. Psychological breakdown. Patients are declared unstable, admitted, treated... And then - they vanish. It's been five years. Ten people gone. No trace. No clues. Just the same mysterious melody. The media calls it a hoax. The police call it a prank. "Kids being kids," they say. Excuses. Lies. Silence. And then one day... it stopped. No more madness. No more disappearances. No more sound. That was the day Isabella Eric came to Edenville. A town drowning in secrets. A girl with a life far from perfect. A past she barely understands. But her arrival is no accident. She doesn't know it yet - but Isabella has a connection to the Silent Noise. A deep one. A dangerous one. What is her purpose in Edenville? What ties her to the missing people? Will she face the melody? Will love save her... or destroy her? Find out in SILENT NOISE.

* Judul Asli: 千秋 (Qiān Qiū) * Judul Bahasa Inggris: Thousand Autumns * Penulis: Meng Xi Shi (梦溪石) * Genre: Wuxia (seni bela diri), Xianxia (fantasi kultivasi), Danmei (Boys' Love/BL), Historical Fiction Shen Qiao, seorang Taois yang berhati lembut dan berbudi luhur dari Gunung Xuandu. Setelah mengalami pengkhianatan dan jatuh dari tebing, ia kehilangan ingatannya dan matanya menjadi buta. Dalam kondisinya yang rentan, ia bertemu dengan Yan Wushi, pemimpin sekte iblis yang kuat, kejam, dan tidak bermoral. Yan Wushi, yang tertarik dengan kepolosan dan potensi Shen Qiao, memutuskan untuk "melindunginya" dengan caranya yang sadis dan manipulatif. Ia melihat Shen Qiao sebagai mainan dan ingin melihat apakah kemurnian hati seorang Taois dapat tercemar oleh dunia persilatan yang penuh intrik dan kekerasan. Sepanjang cerita, Shen Qiao berusaha untuk bertahan hidup dan memahami dunia baru yang gelap di sekitarnya, sambil perlahan mendapatkan kembali ingatannya. Sementara itu, Yan Wushi terus menguji batas kesabaran dan prinsip moral Shen Qiao, sering kali dengan cara yang brutal dan tidak terduga...

Melody in the Passing of Time In modern Japan, where each season sings its own story and music becomes the language of the heart, a young guitarist named Axel struggles to find harmony amidst loss and longing. Gifted with soulful melodies that echo his inner world, Axel’s life is steeped in bittersweet memories—the absence of his mother, the warmth of shared moments with friends, and the lingering notes of a past that still resonate. “Melody in the Autumnus” also means “Melody in the Passing of Time” is a richly woven tapestry of romance, music, and family legacy. It explores how the notes of the past echo into the present, how every chord of love and loss builds the soundtrack of our lives, and how, even as time marches on, the melodies that shape us remain ever-present—a timeless symphony that binds hearts across generations.

In the world of kings and kingdoms, knights and magicians, the legend of Trisen-Adrian began. Love, though seemingly ordinary, conceals a mystery.It blooms like a flower in the desert, rare and unexpected. The harsh edges of life are smoothed by courtesy, While truths are often wrapped in myth. Some mysteries are born, some are forged. And some… are destined. This is that world. It begins in red and darkness and ends in the void. Beneath the fog of forgotten history, A dream stirs. And from the sea, an unknown traveler rises. Misfortune sows tragedy, While fortune gathers companions. Strings of fate are plucked-Until destiny plays its final chord. Long live the legend of Hermes—“Mr. Thousand.”

Sinopsis: Misteri Pabrik Gula Di sebuah desa terpencil, berdiri bangunan tua yang kini ditinggalkan—Pabrik Gula Sukma Manis. Dahulu, tempat itu menjadi sumber kehidupan warga. Namun, setelah kebakaran hebat dua puluh tahun silam yang menewaskan puluhan pekerja, pabrik itu ditutup… dan tak pernah dibuka kembali. Konon, setiap malam Jumat Kliwon, terdengar suara mesin berputar dan jeritan minta tolong dari dalam pabrik. Tak ada yang berani mendekat—kecuali Andra, seorang mahasiswa jurnalistik yang ingin membuktikan bahwa semua itu hanya mitos. Namun, malam itu menjadi mimpi buruk. Andra menemukan catatan berdarah, suara rantai diseret, dan sosok wanita bergaun putih dengan wajah gosong yang terus membisikkan: "Aku manis... Tapi aku dibakar hidup-hidup..." Satu per satu, Andra menemukan fakta mengerikan: pabrik itu sengaja dibakar untuk menutupi praktik kelam pengorbanan manusia demi produksi yang "tidak pernah turun". Arwah mereka masih menunggu... tumbal terakhir.

Aaron, pemuda biasa yang hidup pas-pasan di kamar kos sempit dan berantakan, menjalani hari-harinya yang monoton sebagai pegawai toko serba ada. Hidupnya hanya diwarnai layar ponsel, manga favorit, dan rutinitas yang membosankan. Tapi semuanya mulai berubah sejak suara misterius sering muncul di mimpinya—suara seorang perempuan yang memohon, "Aaron... tolong ingat aku!" Hingga suatu pagi, seorang perempuan asing yang cantik dan berpenampilan aneh datang ke tokonya. Tatapannya familiar, suaranya serasa déjà vu. Saat malam tiba, Aaron bertemu lagi dengannya di taman. Dalam keadaan lemah, perempuan itu memanggil dirinya Tempus—Sang Dewi Waktu. Dari sinilah hidup Aaron perlahan ditarik keluar dari dunia normal. Di balik sikap aneh dan tingkah lugu Tempus, tersembunyi misteri besar tentang waktu, ingatan yang hilang, dan peran Aaron dalam sesuatu yang lebih besar dari sekadar kehidupan kos-kosan dan mie ayam.

Duan Holster 24 tahun berambut hitam dan mata hitam seorang mahasiswa tingkat akhir yang tinggal bersama neneknya. Duan bekerja sebagai penjaga toko, setelah mengakhiri kelas, setiap siang hari hingga malam, Duan bekerja selama 10 jam. Pada suatu hari Sebuah serangan terjadi dalam serangan pada toko tempatnya bekerja, tiga perampok datang ke tokonya, satu dari jauh menodong pistol, dua orang mencoba mendekat dengan salah satunya membawa pisau. "Beri semuanya atau mati" Rampok meminta. "Tolong tenang, ambil saja ini semua". Sepertinya pekerjaan ku berakhir disini pikir Duan. Pria terakhir mencoba mengambil uang dalam penyimpanan. "Minggir jangan melakukan apapun" Pach!!, sebuah pukulan mendarat di pipi Duan dan Dia terlempar membenturkan kepala belakang mengenai meja kasir di belakangnya. 'Sial ambil saja tidak usah memukul' pikir Duan dalam benaknya. Duan berdiri dengan sedikit linglung, pria yang membawa pisau mencoba menusuknya, Duan menghindarinya ke kanan menyerempet lengan kirin, Duan memposisikan kaki kanannya ingin maju ke depan tapi merasakan bahaya, Dia melompat mundur dan dan suara bang bang kaca disamping Duan sebelum pecah. Duan dengan reflek langsung menunduk 'Sial kenapa bergerak sih' mereka waspada terhadap perlawanan Duan. Duan memberi sarat dengan mengangkat dua tangan keatas mencoba berdiri untuk menyerah tapi di abaikan oleh pria membawa pisau. Wuss wuss wuus, tiga tusukan yang cepat dilakukan ke arah dada nya. 'uhh!!!' tusuk terakhir mengenai ulu hati dan suara pistol meletus 'bang! bang!' peluru mengenai kepalanya dan Duan terjatuh terkapar dengan wajar menghadap lantai, darah mulai membanjiri area tersebut. Delapan detik sebelum kematian kenangan terlintas dalam pikirannya 'aku tidak memiliki banyak kenangan indah untuk dibawa mati' Dia yang di besarkan oleh neneknya saja yang tidak memiliki teman seorang pun karena terlalu lusuh. Setelah kegelapan pun datang di pikirannya dan Duan mati, setelah beberapa waktu berlalu, Dalam kegelapan Duan Merasakan hangat. Matanya terbuka!!!

Devon menyodorkan surat cerai tepat ke depan muka Rosa. Pria itu tak terlihat main-main. Pada akhirnya pernikahan yang mereka lalui tidak berhasil meskipun Rosa sudah mencoba sebisanya. Rosa menginginkan Devon. Sangat membutuhkan kekuasaan keluarga Wijaya yang berada di genggaman Devon. Dia tak bisa pergi, tak akan mau. Ketika Rosa tengah memutar otak untuk menunda perceraian ini, tiba-tiba saja petir menyambar Devon secepat kilat! "Ja-jangan mati!!!! Ambulans! Tolong, siapa saja panggil ambulans!" jerit Rosa dengan derai air mata bercucuran. Sementara itu, Devon bergeming di tempatnya. Asap-asap hitam mengepul keluar dari sekujur tubuh dan perickan listrik seperti melompat-lompat di atasnya. Namun bukan itu yang penting. Sebuah suara melengking yang pria itu kenal jelas, merasuki kepalanya dengan kurang ajar. Devon bisa mendengar suara isi pikiran Rosa tanpa sepengetahuan wanita itu. Dan darahnya dibuat mendidih. 'Siapa bilang laki-laki ganteng di dunia ini cuma Devon? Cuih! Manusia macam dia mending bertapa di gunung jadi biksu. Percuma dikasih istri secantik aku kalo matanya nggak dipake,' ujar Rosa dalam hati. Gigi Devon bergemeletuk menahan amarah. "ROSA!!"

Ada seorang pasien istimewa di Rumah Sakit Spruce. Seseorang yang berada dalam kondisi vegetatif dan koma, yang telah disembunyikan oleh dokter pohon, So Lee-yeon, selama dua tahun... "Jangan bangun. Tolong jangan bangun." Impian Lee-yeon adalah hidup dengan tenang, jadi setiap malam dia selalu berdoa. Namun suatu hari, entah karena keajaiban atau kesalahan, pasien dalam kondisi vegetatif itu tiba-tiba terbangun! "Apa kau datang untuk mengisap p*nis milik pria malang ini?" Di hadapan pria yang kehilangan ingatan dan akal sehatnya, Lee-yeon terpaksa berbohong karena takut akan naluri pembunuhannya. "A-aku istrimu, Kwon Chae-woo." Kepada pria yang pernah mengubur seseorang hidup-hidup dan mencoba membunuhnya dua tahun lalu!

He is a firefighter, his face blackened by smoke, coming from the flames, and in one glance, his life was set. The first time he met the young girl, she bent slightly towards him and said, "Sir..." He was amused, thinking she was a little eccentric... She had never seen such a handsome man, tall like a general, and when their eyes met, she was bewildered and forgot she wasn't in the palace... Later, during the school art performance, the young girl sat on stage, dressed in ancient costume, with a veil covering her face, holding a pipa, her eyebrows shy, appearing both delicate and graceful... He raised his alluring eyes, recalling the girl said she knew a little about musical instruments and chess; she was modest. Seeing him in the audience, her heart raced, wanting to perform well but accidentally struck the wrong chord, fortunately unnoticed by him... Later still, the young girl, now grown, suddenly confessed to him, and the usually calm and composed man was caught off guard... It was a love she had hidden deep in her heart for many years, like shards of glass in her palm, both a patient endurance and impulsive agony... The joy of love at first sight, a hidden affection... She would never know that the brother she secretly admired had been waiting for her to grow up...

Satria, pemuda desa yatim piatu, merantau ke Jakarta dengan harapan mendapat pekerjaan. Namun, kerasnya ibu kota membuatnya nyaris menyerah hingga ia menolong seorang nenek dari penjambretan. Sebagai balas budi, sang nenek menawarkan pekerjaan tak terduga: menjadi pengawal pribadi cucunya, Luna seorang artis muda yang cantik, cuek, dan galak.

Di dunia di mana **kultivasi adalah hukum** dan **kekuatan adalah kebenaran**, **Yang Lian**—seorang pemuda desa berbudi luhur—memulai perjalanannya dengan keyakinan teguh pada keadilan dan persahabatan. Namun, ketika sistem kultivasi yang korup menghancurkan segala yang ia cintai, termasuk keluarganya, ia menyadari bahwa **kebaikan saja tak cukup untuk mengubah dunia**. Satu-satunya cahaya dalam hidupnya adalah **Li Chen**, sahabat sejati yang tak pernah ragu mendukungnya, bahkan ketika Yang Lian memilih jalan gelap. Setelah Li Chen dikhianati oleh sekte kultivasinya sendiri dan dibiarkan sekarat, Yang Lian melakukan hal terlarang: **menggenggam teknik kultivasi iblis** demi menyelamatkannya. Kini, sebagai **"Sang Iblis yang Dikutuk"**, Yang Lian berjalan di antara bayang-bayang, membunuh siapa pun yang menghalangi tujuannya—sementara Li Chen, meski tak setuju dengan kekerasannya, tetap berdiri di sampingnya, mencoba menahan jiwa sahabatnya dari jurang kegelapan.

Setelah meninggal secara tak terduga, dia dilahirkan kembali sebagai seorang gadis kecil berusia sepuluh tahun di keluarga petani kuno, dengan hanya beberapa ruangan di rumahnya dan lebih sedikit lagi lahan, belum lagi rumah tangga yang dipenuhi oleh orang tua, lemah, sakit, dan cacat. Untungnya, para tetua di keluarga itu baik dan jujur, saudara-saudaranya penyayang dan berbudi luhur, dan tetangga-tetangga hidup rukun dan ramah. Bagi Yang Mengchen, yang telah menderita siksaan dari kerabatnya dan bertahan dari berbagai ejekan dan omelan sejak kecil, ini sungguh merupakan berkah dari surga. Untuk mendukung keluarga yang ia cintai, ia dengan tegas mengambil tanggung jawab berat untuk memenuhi kebutuhan mereka. Jika dia, seorang CEO korporasi modern yang pernah mendominasi dunia bisnis, tidak dapat memberi makan sebuah keluarga, lantas siapa lagi? Resep farmasi, membangun rumah kaca, membuka toko-toko... Tidak hanya keluarganya mulai hidup nyaman dan sejahtera, tapi dia juga memimpin desa-desa di sekitarnya dalam menciptakan pemandangan pastoral yang megah! Dengan uang dan ketenaran, saat dia tumbuh dewasa, Yang Mengchen memutuskan sudah waktunya untuk memilih suami, dan dengan demikian, pemuda-pemuda berbakat dari seluruh dunia mulai berdatangan kepadanya. Siapa yang tahu dewa kematian bermuka masam akan memblokade pintu masuk rumah Keluarga Yang? "Kamu terlalu tinggi, kamu terlalu pendek, kamu terlalu gemuk, kamu terlalu kurus, kamu terlalu gelap, kamu terlalu pucat, kamu tidak berpendidikan, kamu licik dan penuh tipu muslihat... Semua gugur!" Dalam sekejap, pintu masuk menjadi kosong, dan Yang Mengchen langsung marah, "Pangeran, kau telah mengusir semua orang. Bagaimana aku seharusnya memilih suami sekarang?" "Saya ingin melihat siapa yang berani menikahi Anda. Saya tidak keberatan mengirimnya ke Dunia Bawah sebagai pengantin pria!" Yang Mengchen... Seorang Pangeran tertentu menghitung kelebihannya dengan jari-jarinya: "Saya memiliki kekuasaan, prestise, dan substansi, tidak memiliki selir, tidak ada cinta rahasia, tidak berkeliaran— Saya mewakili standar tiga ketaatan dan empat kebajikan suami... Singkatnya, hanya saya, pria baik yang tak tertandingi, yang layak untuk Anda!" Pengawal: Oh Pangeran yang bijak dan gagah berani, apakah benar-benar bagus untuk begitu kurang dalam peran Anda sebagai suami?

Asralux: Pahlawan dari Kegelapan Episode 1 – "Yang Dibuang" By Bagas D --- Langit mendung menggantung muram di atas Akademi Pahlawan Arkhaya, tempat para calon penyelamat bangsa digembleng dan dilahirkan. Hari ini adalah hari kelulusan. Hari penuh sorak-sorai. Tapi tidak baginya. Di tengah lapangan besar yang dikelilingi pilar-pilar emas, Ardan berdiri dengan kepala menunduk, tubuhnya penuh luka, pakaiannya compang-camping, dan kedua tangannya gemetar memegang selembar kertas lusuh. Sementara teman-teman seangkatannya berdiri dengan penuh kebanggaan, mengenakan jubah pahlawan dan menerima simbol kehormatan, Ardan hanya berdiri sendiri—dalam diam dan kehinaan. > “ARDAN.” Suara keras sang Kepala Dewan menggema dari podium. Semua perhatian langsung tertuju padanya. > “Nilaimu... adalah yang TERENDAH dalam sejarah akademi kami.” “Tidak hanya gagal. Kau memalukan.” Riuh rendah tawa dan bisikan menyakitkan menyeruak. > “Dia tuh? Yang dulu katanya latihan tiap malam? Hah!” “Mana sekarang tekadmu itu, Ardan?” Ardan hanya diam. Tapi dalam dadanya, ada yang terbakar. Luka demi luka yang tak terlihat di tubuhnya, tapi mengoyak jauh lebih dalam: harga diri. Lonceng besar berbunyi. Sebuah kristal kehormatan dilemparkan ke arah kakinya. Retak. Pecah seperti mimpi-mimpinya. > “Mulai hari ini, namamu dihapus dari catatan kami. Kau bukan lagi calon pahlawan. Kau… dibuang.” --- Senyap. Bahkan angin pun seolah menolak menyentuhnya. Ardan memungut kristal yang retak itu. Darah menetes dari telapak tangannya yang terluka. Tak ada tepuk tangan. Tak ada air mata. Tak ada siapa pun yang berdiri untuknya. > “Apa artinya jadi kuat… jika tak ada yang melihat?” “Apa gunanya semua latihan malam, semua luka, semua keyakinan… kalau ujungnya aku tetap dianggap gagal?” Ia melangkah pergi melewati gerbang Akademi. Setiap langkahnya seperti membelah dunia. Orang-orang menatapnya dengan jijik. Seorang anak kecil melempar batu kecil ke arah kakinya. Ibunya langsung menarik si anak menjauh. > “Jangan dekat-dekat! Dia buangan!” “Katanya dia gagal jadi pahlawan, bahkan tak bisa angkat pedang dengan benar!” Ardan berjalan terus. Tak ada tempat untuknya di balik dinding emas Akademi. Tak ada tempat untuk orang seperti dia—orang dengan tekad tapi tanpa nama. --- Di kejauhan, seorang perempuan berkerudung hitam berdiri di atas menara. Matanya bersinar redup. Ia memperhatikan langkah Ardan dengan seksama. > “Akhirnya… matahari telah jatuh ke bayang-bayang.” “Dan dari kegelapan… lahirlah cahaya baru.” --- Senja tiba. Ardan duduk di atas tebing, melihat ke arah kota Arkhaya yang indah dari kejauhan. Langit berubah merah, seperti simbol perang batin dalam dirinya. Tangannya masih berdarah memegang pecahan kristal. Tapi dia tak melepaskannya. Karena itulah satu-satunya bukti bahwa ia pernah mencoba. Bahwa ia belum selesai. > “Jika dunia tak menginginkanku… aku tak akan memohon diterima.” “Aku tak perlu jadi cahaya mereka… Aku akan jadi cahaya dalam kegelapan.” “Dan saat mereka memohon pertolongan… biarlah bayangan yang menjawab.” --- [TO BE CONTINUED]

Novel berlatar Jepang ♡ DARK, SWEET, AND DANGEROUS LOVE STORY! ♡ BACA BAB 109 INFO PENTING SAYA! MOHON BACA HALAMAN INI SAMPAI HABIS SEBELUM LANJUT MENGIKUTI CERITA INI! WAJIB, YA! Ayo dukung novel ini setiap hari menggunakan BATU KUASA (POWER STONE) agar tetap GRATIS alias TIDAK DIKUNCI __________________________________________ Blurb: Fujihara Misaki, perempuan bertipe Sadako (hantu dari film terkenal, The Ring) dengan gelar hikikomori dan kutu buku, tiba-tiba saja dimintai tolong oleh lelaki tampan dan playboy, Toshio Wataru, yang tinggal di sebelah apartemennya. Tak ingin lama-lama berurusan dengan lelaki itu, ia menyetujui saja permintaannya walaupun diam-diam memiliki phobia terhadap playboy. Tanpa perempuan itu ketahui, Wataru yang aslinya ternyata memiliki kepribadian buruk, sadis, dan bermulut tajam itu, sudah mengincarnya sejak awal dengan niat tersembunyi: menghancurkan Misaki dengan cintanya! Sebuah permintaan sederhana penuh intrik dan tipu daya yang akan mengubah kedua nasib anak manusia tersebut! Inilah kisah permainan takdir penuh emosi yang menguji kesabaran! Bermula dari cinta sederhana dan tulus hingga menyeret banyak pihak dalam misteri, pertumpahan darah, air mata, harapan, rasa percaya, dan perjuangan bertahan hidup.... Apakah Misaki yang berpenampilan cupu dan suram sesuram hidupnya mampu menjalin hubungan dengan seorang Playboy sadis dan jenius berwajah rupawan? Apakah niat Wataru menghancurkan Misaki akan terwujud? Atau malah sebaliknya, sang playboy itu yang akan hancur lebur dan bertekuk lutut di hadapan Misaki yang ternyata masa lalunya menyimpan banyak rahasia dan misteri? Siapkan hati dan tissue kalian! Karena novel ini akan mengajak kalian menaiki roller coaster perasaan hingga membuat kalian ketagihan meminta bab selanjutnya! LAGI DAN LAGI! Apa yg akan kalian dapatkan dari novel ini? 1. Misteri, misteri, & MISTERI! 2. Romansa gelap yg bikin greget & penasaran dgn porsi 75%! Humornya juga ada, loh! 3. Sebel banget TAPI SERU & BIKIN NAGIH!!! 4. Hal-hal terkait Jepang (budaya, daerah, dll) 5. Aksi dan thriller 6. Mengasah otak tapi santai! 7. Suka cerita detektif yg mengungkap kasus pembunuhan & organisasi rahasia? Baca! ---------------------- ⚠️ PERHATIAN! ⚠️ 1. BERPOTENSI MEMBUAT PEMBACA INGIN MEMBANTING PONSEL SENDIRI, MEMAKI-MAKI CERITA DAN AUTHOR, TAPI TETAP LANJUT BACA KARENA PENASARAN AKUT! 2. SLOW STORY, JADI ALURNYA LAMBAT DAN BISA MEMBUAT BEBERAPA PEMBACA YANG TIDAK SABARAN MENJADI BOSAN KARENA BAB BARU RILIS SANGAT LAMBAT. MAAF, SAYA ORANG YANG SIBUK, TAPI SUKA NULIS! :) SAYA PUNYA KERJAAN JUGA, LAGIAN INI GRATIS! SAYA NGGAK DIBAYAR SEPESER PUN! DAN KALIAN NGGAK USAH BAYAR, KOK, KALO MAU BACA INI. GRATIS = SABAAARRRRR!!! 3. KALO SUKA CERITA INI, MAKA "WAJIB" UNTUK VOTE SETIAP HARI, KALO NGGAK VOTE ARTINYA CINTA KALIAN PALSU PADA NOVEL INI! HAHAHA! xD DAN TIDAK BERHAK KOMEN MINTA UPDATE, YA! :P KARENA, SAYA TAHU SIAPA SAJA YG SUKA VOTE NOVEL INI! ♡ Read at your own risk! Selamat membaca! ( • ̀ω•́ )✧ ■ CERITA INI ADALAH FIKSI, TIDAK ADA HUBUNGANNYA DENGAN ORANG, KELOMPOK, TEMPAT, MAUPUN PERISTIWA YANG SEBENARNYA ■ ----------------------------------------- Novel ini adalah karya asli anak bangsa, DILARANG menyalin dan meniru dalam bentuk apapun! Copyright @2019 by NatsuHika ----------------------------------------- Disclaimer: The original story is made by me, but the picture of the cover is not mine. I just used it temporary and it's been edited. All credits of the picture belong to the respective owner.

Author: 木漏日 Genre: Drama, Fantasy, Romance, Tragedy, Yaoi 1. Chu Xie bertransmigrasi ke dalam novel sebagai kecantikan yang berbisa dan rapuh yang menyiksa protagonis hingga hampir mati. Sistem memberitahunya bahwa ia harus menyelesaikan alur cerita untuk kembali. Chu Xie melihat naskahnya: menjebak pemeran utama pria, menyiksa pemeran utama pria, dan akhirnya dibunuh oleh pemeran utama pria. Heh, mudah. Sambil menyingsingkan lengan bajunya, dia mulai menyiksa protagonis. Sistem: Tuan rumah!! Tuan rumah lain telah bertransmigrasi ke dunia yang salah, dan sekarang kau harus menghadapi alur cerita dua orang sendirian. Chu Xie: …?! Sistem: Orang itu punya naskah teratai putih, yang berarti kau harus melindungi pemeran utama pria, menemani pemeran utama pria, dan akhirnya mati demi pemeran utama pria. Chu Xie: (╯°Д°)╯︵ ┻━┻ 2. Chu Xie tidak punya pilihan selain memainkan dua peran. Pada siang hari, ia menjebak pemeran utama pria muda. Pada malam hari, dia menyelamatkan pemeran utama pria muda. Akhirnya, ketika ia mencapai tahap “kematian (pensiun)”, ia terjatuh dari kudanya pada saat yang kritis. Melihat pemeran utama pria dengan marah dan gugup menjatuhkan anggur beracun di tangannya, Chu Xie mendengar jeritan sistem yang memekakkan telinga. “Tuan rumah!!! Kedua pengaturan karakter akan runtuh; kau perlu memikirkan solusinya!!” Itulah sebabnya aku berkata, mengapa kau memberiku dua latar karakter yang sepenuhnya bertolak belakang saat itu!!! Chu Xie menyentuh dahinya dan mulai berakting: "Biarkan aku mati, Yang Mulia. Hanya jika aku mati, Chu Xie bisa mati... dan dia tidak bisa lagi menyakitimu." Kemudian, dia melakukan pergantian kepribadian di depan putra mahkota, dan akhirnya menusukkan pisau kecil ke jantungnya, mengakhiri hidup ini dengan mulus. “…Tuan rumah, kau luar biasa!” 3. Kemudian, dia tidak mati. Kaisar kecil yang telah bersumpah untuk memotong-motongnya dan membalas dendam tidak melakukan apa pun. Dia memberikan obat kepadanya setiap hari dan menjaganya dua puluh empat jam sehari. “Zhen tidak membiarkanmu mati, jadi kau tidak diizinkan mati!” Chu Xie: QAQ~ #Aku bos besar dan cahaya bulan putih. #Aku hanyalah mesin penggerak alur cerita yang tak punya emosi, karena alur ceritanya sudah selesai, tolong biarkan aku segera mati.

What does revenge mean? Harvey crushed the man's finger with his boot, relishing in the satisfaction of his agonizing scream. What does revenge mean? Walking towards the man writhing in pain, Harvey delivered a forceful kick to his ribs as desperate pleas for help escaped him. This is revenge. ... Harvey Laurier and numerous players, once immersed in the virtual world of Visceral Online, found themselves inexplicably trapped with no means of escape. How was such a phenomenon possible? In a fantasy realm filled with dragons, monsters, cursed weapons, and kingdoms—a dream for many gamers—an emerging faction within the game transformed this dream into a chilling nightmare. Players capable of challenging their dominance are targeted before they can reach their full potential, with Harvey finding himself in their crosshairs. However, in the midst of his battle against the faction, his girlfriend becomes a casualty, losing her life in the process. For many, such an event would be traumatizing, but for Harvey, it shattered something. A loosely held chord within him snapped, and he made a solemn vow upon her corpse. "I'll kill every single one of them with my own hands, regardless of what I have to sacrifice to do so.” Additional tags No edge lord(synopsis is exaggerated) World building Vengeance Fantasy Trapped Mystery.

Ada pasien khusus di Rumah Sakit Spruce. Seseorang dalam kondisi vegetatif dan koma yang telah disembunyikan oleh dokter pohon, So Lee-yeon, selama dua tahun... 'Jangan bangun. Tolong jangan bangun." Itu adalah mimpinya untuk hidup dengan tenang sehingga dia berdoa setiap malam. Lalu suatu hari, karena keajaiban atau kegagalan, orang yang berada dalam kondisi vegetatif itu terbangun! Di depan pria yang kehilangan ingatan dan akal sehatnya, dia mengatakan kebohongan yang tidak dapat diubah karena dia takut dengan naluri kejamnya. "Saya istri Anda, Kwon Chae-woo." Kepada pria yang mengubur seseorang hidup-hidup dan mencoba membunuhnya dua tahun yang lalu!

Ella putri seorang bangsawan kaya yang harus tinggal sendiri setelah ayahnya meninggal, sampai suatu ketika seorang pemuda terluka ditolongnya dan ternyata dia seorang pangeran dari negeri seberang ...

Thanks for the detailed prologue! Here's a follow-up 2000-word continuation of your story, picking up from the end of the previous scene: --- Chapter One: The Test Begins The halls of U.A. High School buzzed as students exchanged whispers about the new combat instructor. Logan's imposing presence had struck a chord deep within the hearts of Class 1-A, and even the most spirited among them, like Bakugo, had been momentarily silent after his introduction. Now, they waited — some anxiously, others with fierce resolve — for their first session under this mysterious warrior. The next day dawned crisp and clear. Morning rays glinted off the windows of the training grounds — or rather, a part of the facility students had rarely entered. It was the “Restricted Training Sector,” typically reserved for upperclassmen or emergency simulations. Aizawa led Class 1-A down the stone path that wound around the school building and stopped at a heavy metal door reinforced with shock-resistant plating. “You’ve trained in controlled environments,” Aizawa said, voice calm but firm. “Today, that changes. What lies behind this door isn’t a battlefield we’ve prepared for you — it’s one Logan designed. Go in expecting to be surprised.” With a click and a hiss of hydraulics, the door creaked open. Inside lay an urban warzone: crumbling buildings, overturned vehicles, smoke machines simulating burning debris, and hidden speakers emitting distant screams and explosions. It was a visceral, immersive replica of an actual crisis. Standing at the center, arms folded, was Logan. “Get in here,” he barked. The class stepped in, eyes scanning the chaos. Even Midoriya’s encyclopedic mind, so used to categorizing threats and building strategies, faltered for a second. Logan began to pace. “This is a simulation based on a real event. A quirk-powered terrorist group attacked a residential district. Civilians were trapped. The pro-heroes were overwhelmed. I’m not interested in who’s the strongest today — I’m interested in who thinks, who acts, and who breaks.” He turned to Aizawa. “They don’t know the rules yet?” Aizawa shook his head. “It’s all yours.” Logan nodded. “You’ll be operating in pairs, randomly assigned. Your job? Locate and evacuate civilians — marked dummies — while avoiding or neutralizing enemy threats. You’ll be scored on strategy, teamwork, and adaptability. Fail to act quickly or put your partner at risk, and you’ll be pulled out.” He paused. “And if you’re thinking this is like the rescue training you’ve done before, think again. This time, the threats fight back.” A panel opened in the wall, revealing humanoid combat drones — tall, heavily armored, some equipped with blunt-force weapons, others with mounted stun guns. A wave of unease rippled through the class. Even Bakugo's confident sneer twitched. Logan raised his voice. “Pairing list is on your comms. You’ve got five minutes. Move.” The students’ wrist-mounted comm devices blinked to life. Midoriya’s eyes scanned the screen. He was paired with Tokoyami. An odd combination — but intriguing. Tokoyami’s strategic darkness paired with Midoriya’s analytical mind might just be the edge they needed. Ochaco had been paired with Bakugo — a combination she clearly didn’t see coming, judging by her visible flinch. Bakugo, for his part, scoffed and turned away, muttering about “not babysitting.” Kirishima found himself with Yaoyorozu. Todoroki, surprisingly, was paired with Mineta — a move that clearly frustrated both of them for different reasons. Logan observed the reactions carefully. Each choice had been intentional. “Simulation starts in three... two... one...” The lights dimmed, the speakers blared the sound of collapsing buildings, and the class scattered into the mock urban warzone. --- Midoriya & Tokoyami “Let’s head east,” Midoriya whispered, crouching behind a collapsed bus. “We need high ground. Maybe from that half-standing apartment building we can get a layout.

**Para Heroin:** "Wahai para heroin! Apa maksud kalian? Jangan dekati aku ni!!" **Lu Chengwen:** "Long Aotian, jangan salah faham! Aku tak ada kena-mengena dengan diorang! Aku nak cabut sekarang!!" **Long Aotian:** "Lu Chengwen! Berani kau godam perempuan aku? Kau dah langgar 'garisan maut'!!" **Para Heroin:** "Long Aotian, kau yang patut cabut dari sini!! Jangan berani ganggu laki kami!" **Lu Chengwen (monolog):** "Aduhai!! Aku cuma nak hidup mengundur diri pun tak boleh? Kenapa? Kenapa?!"

'Aku yakin aku......mati.' Annette Bavaria, seorang wanita dari keluarga bangsawan paling bergengsi di Kerajaan Deltium, kembali ke hari pernikahannya. Wajah mempelai pria tampak galak saat memasuki aula tempat upacara. Dia mencengkeram lengannya erat-erat karena dia sangat membenci Annette.Sekarang mereka akan menjalani pernikahan yang mengerikan lagi, saling menyakiti. *** “Jangan lakukan ini, Raphael .” “Ssst, Annette. Jika kamu benar-benar ingin aku berhenti, tolong jangan buka mulut kotormu. Saya menjadi gila sekarang karena saya ingin memerasnya.” Dia memandang suaminya merobek pakaiannya dengan mata berkaca-kaca. Dia masih sangat kejam, sombong, dan seekor binatang buas yang hanya menginginkan tubuhnya. Jika dia tidak ingin mati lagi, dia harus menjinakkan binatang jahat ini. Tidak ada pilihan lain.

“Aaaaaa ... kamu siapa?” Raya kaget setengah mati, saat terbangun mendapati seorang pria tidur di ranjangnya. Bocah tengil itu menunjukkan cincin di jari manisnya. Cincin yang sama dengan yang dipakai Raya. Apakah pernikahan mereka benar-benar terjadi di dunia nyata? Atau semua ini hanya sekedar mimpi? Astaga! Bagaimana bisa Raya menikah dengan bocah yang bahkan belum genap berusia 20 tahun? Bisa-bisa seluruh warga bumi akan memanggilnya tante girang penyuka berondong muda. Lagi-lagi, bocah stres itu menunjukkan dua buah bukti ... KTP dan Surat Nikah. “Aku sudah punya KTP dan kita sudah menikah. Bagaimana kalau sekarang saja produksi anaknya?” Devandra menyeringai penuh kemenangan. “Tidaaaaaaaak! Dasar bocah resek!” *** Drama ranjang pengantin. “Argh! Dev, tanganmu tolong dikondisikan! Kenapa ada di atas mukaku?” seru Raya yang merasa teraniaya secara tak sengaja. Dua jam berikutnya .... “Raya, kakimu itu menindih ... ‘anuku’. Awas kalau sampai dia bangun, ya. Aku pastikan kamu tidak akan bisa tidur juga!” gertak Devandra. Dan akhirnya, Raya memilih tidur di sofa ruang tamu daripada kesuciannya direnggut oleh suami sendiri!