Chereads / ELUSIF / Chapter 3 - Bab 2

Chapter 3 - Bab 2

Sementara sabila, menunggu nura dan berteduh didepan lorong atau koridor kelas sembilan a.

Bila yang sedang bersandar didinding kelas sembilan a bersama beberapa murid kelas sembilan lainnya yang sedang ikut meneduh disana dalam koridor ini.

Ya karena kelas sembilan a ini kelas paling depan yang terhubung sangat dekat dengan beranda kantor sekolah juga arah keluar dari lingkungan kelas menuju kedepan halaman sekolah dan tempat parkir sekolah yang tidak jauh dari gerbang sekolah.

Sementara kelas tujuh dan delapan ada dilantai atas dan terpisah oleh beberapa ruangan(lab,perpus,toilet siswa-siswi,aula/auditorium) namun masing saling terhubung oleh koridor kelas.

Ketika bila yang sedang asik membalas beberapa chat di akun wa nya.

Terlihat sebuah panggilan masuk dari bundanya, menanyakan nya masih disekolah apa sudah dijalan pulang? bila segera menjawab panggilan telepon dari bundanya dalam telepon genggamnya itu.

"Iya bunda, aku masih disekolah nih sama nura.. terjebak hujan" kalau hujan nya udah berhenti pasti langsung pulang bun"

Bunda bila mengerti dan segera menutup teleponnya itu setelah berkata "hati hati dijalan pulangnya bila."

Tiba tiba, ada seorang anak laki laki menghampiri bila.

Sorry.. kalau gua lancang nih,, lu boleh pakai jaket gua! ucap anak lelaki itu tiba tiba, dengan sudah melepas jaket yang ia kenakan dan memberikannya pada bila.

Jaket? buat gua? kenapa emangnya? tanya bila pada anak lelaki itu dengan wajah keheranannya menatap seseorang yang tiba tiba datang ada dihadapan bila.

Sorry banget.. jawab anak lelaki itu yang terlihat seperti seumuran dengan bila atau sebaya dengannya.

Dengan senyuman mengembang dari bibirnya..

Tadi pas lu lagi jalan sama teman lu lewatin kelas gua, kebetulan gua lagi didekat pintu kelas.

Enggak sengaja gua lihat lu dan menunjuk kearah roknya bila(rok sekolah seragam putih biru)

Semoga belum ada yang sadar ya sama rok lu itu, baru gua aja yang ngeh(menyadarinya)

Lu lagi dapet ya? tembus ucapnya pelan pada bila. namun terdengar jelas oleh telinga bila.

Reflek bila segera menengok kearah belakang rok seragamnya itu, betapa kagetnya bila dilihat ada sedikit noda darah yang menjiplak dirok seragamnya.

Ya ampun, astaga.. ucap sabila, lalu bila segera menutupinya dengan tas sekolahnya yang model selempang.

Dengan wajah yang mendadak memerah bak buah tomat, bila menatap anak lelaki itu yang masih tersenyum melihatnya.

Santuy aja sama gua mah, lu enggak perlu malu.

Pakai jaket gua aja nih buat nutupin nodanya.

Tanpa banyak berpikir, bilapun meraih jaket itu dari anak lelaki yang menawari jaketnya untuk dipinjam bila dan segera melilitkan jaket itu dipinggangnya.

Makasih.. ucap bila cepat pada anak lelaki itu.

Btw enggak apa apa gua pinjam jaket lu ini yudistira? tanya bila pada anak lelaki itu.

Lu tahu nama gua?kirain enggak tahu, tanya anak lelaki itu dengan percaya dirinya.

Bila kemudian menunjuk name tag yang ada diseragamnya.

Oh..iya,haha.. anak lelaki itupun tertawa-menertawai dirinya sendiri kini, seolah terkesan lucu.

Baca name tag gua ya lu, sahut lelaki itu dengan ramah.

"Iya pakai aja sabila jaket guanya"

Lu juga tahu nama gua? baca name tag gua juga ya? tanya balik sabila pada anak lelaki itu.

Enggak juga, gua emang udah tahu lu kali sabila anak sembilan h kan? lagi lagi ucapnya ramah.

Lu kok tahu gua sih? ya tahu lah, sabila sijutek..hehe, masa udah mau tiga tahun disekolah ini enggak tahu teman seangkatan?

Lagian lu tiap hari lewat kelas gua, dengan senyuman manisnya kini terlihat oleh sabila mengembang dari bibirnya.

Tapi sorry.. gua enggak tahu lu, jawab sabila jujur.

Bisa dipahami kok, lu kan anaknya jutek banget, jarang ngobrol juga selain sama teman sekelas lu doangkan? beda sama sinura sahabat lu yang rame itu.

Yang suka kesana kesini orangnya.hehe.

Idiihhh.. bukan jutek, gua emang gini orangnya, kalau disapa duluan ya gua nyapa balik.

Kalau enggak disapa ya gua diem aja,hehe.

Kini gantian bila yang menjawab dengan tersenyum.

Yudistirapun membalas senyuman nya bila yang terlihat manis dihadapannya.

"Bila.. sorry lama, gua malah diajak ngobrol dulu sama siawal bahas mading"

Ohya inih plester nya, ucap nura yang tiba tiba sudah kembali dari uks.

Eh ada si yudis nih.. ngapain lo disini? godain bila ya? ledek nura dengan bercanda pada yudistira.

Apa nura? kebetulan gua ada perlu aja sama sahabat lu ini, kalau gitu gua duluan ya sabila.

Ucap yudistira dengan melangkahkan kakinya pergi meninggalkan kedua sahabat itu.

Sebelum yudistira terlanjur jauh, sabilapun memanggil namanya..

Btw sekali lagi makasih jaketnya, lu kelas sembilan berapa yudistira? tanya bila dari kejauhan sedikit berteriak pada yudistira.

"Sembilan d, gua duluan ya!" dan yudistirapun melanjutkan langkah kakinya.

Jaket? nura yang keheranan melihat sahabatnya itu, segera bertanya ada apa pada sabila..?

Tentu saja bila amat paham sekali tatapan heran itu dari sahabatnya, bila segera bercerita pada nura tentang yudistira yang datang tiba tiba itu dan meminjamkan jaketnya.bla..bla..bla.

Oh jadi gitu ceritanya bila, sweet juga siyudis ya ucap nura pada sabila.

Btw lu kok bisa kenal dia(yudistira) sih raa? tanya bila pada nura ketika keduanya sedang berjalan santai menuju parkiran sekolah kini,

Ya tahulah bila, sapa(siapa) juga yang enggak kenal atau tahu siyudis anak basket sekolah kita ini? nura menatap bila dengan gemas, mungkin yang enggak kenal yudis, ya paling anak anak kek lu gitu bila.

Ada kemungkinan dua golangan sih..

Golongan pertama yang sok jutek atau masa bodoh tentang orang orang disekolah ini dan yang pendiam banget.

Jadi lu termasuk golongan yang mana bila? tanya nura dengan bercanda pada sahabatnya itu.

Apaan sih nura, heuheu.. sahut bila menimpali.

Nura terus saja menggoda sahabatnya itu,

Atau bisa juga anak anak kutu buku kek lu yang tahu nya cuma baca dan perpus doang..hehe iya enggak bila?

Dasar lu nura, mentang mentang sahabat lu ini suka baca dan lebih sering nongkrong diperpus bukan berarti gua enggak kenal banyak orang orang disekolah kita ini.heuheu.

Itu buktinya lu enggak tahu siyudis kan bila? kita udah mau tiga tahun loh disekolah ini, bahkan bentar lagi mau lulus.

Masa lu baru tahu siyudis, ah parah banget nih sahabat gua.. ketinggalan jauh.hehe.

Ledek nura pada bila kembali dengan menggodanya,

Padahalkan siyudistira itu anak basket yang populer disekolah kita, bahkan sampai digandrungi adek adek kelas tuh dia..bla.bla.bla.. nura bercerita singkat tentang yudistira pada bila.

Sambil terus melangkah menuju motor matic miliknya yang terparkir diparkiran sekolah ini.

Kebetulan hari ini jadwalnya nura yang membawa sepeda motor untuk membonceng bila.

Kedua sahabat itu bergantian membawa sepeda motor kesekolah tiga hari sekali, setelah nura kemudian bila yang membawa motor matic kesayangannya kesekolah.

Begitulah kedua sahabat itu, sudah dari kelas delapan seperti ini menebeng atau memboncengi satu sama lainnya.

Hujanpun sudah perlahan mereda, mungkin hanya tersisa gerimisnya saja kini..

Nurapun meraih sepeda motor matic miliknya, lalu diikuti bila dibelakangnya yang sudah terduduk dalam jok motor maticnya nura.

Dengan beralaskan jaket milik yudistira tadi, bila menduduki jaket itu sebagai penghalang dari jok motor nura agar tidak tembus terlalu dalam.

Nura menstarter sepeda motor kesayangannya, dan keduanya berlalu kini.. pergi meninggalkan halaman parkir sekolah swasta menengah pertama bumi putra itu.

Lanjut pulang kerumah masing masing, tentu saja nura mengantar bila pulang terlebih dahulu.

~•~•~•~•~•~•~•~•

Sampainya dirumah, sabila segera menuju kamarnya yang terletak dilantai dua rumahnya dan segera mengganti seragam sekolahnya itu.

Setelah selesai berganti pakaian, sabilapun membawa rok biru selututnya beserta jaket milik yudistira menuju mesin cuci dilantai bawah rumahnya.

Sampainya diruang laundri yang terletak diberanda belakang halaman rumahnya, sabilapun hendak mencuci rok biru miliknya dan jaket milik yudistira.

Bila tersenyum sambil memandangi jaket berwarna hitam ditangannya ini, masih tercium harumnya wangi parfume yang fress namun terkesan maskulin dari aroma dijaket ini.

Sabila berguma dalam hatinya menyebut satu nama kini yudistira(seseorang yang baru saja ia kenal dengan selewat disekolahnya)

Aku rasa dia baik juga orangnya, ucap bila berkata dalam hati kecilnya.

Sabilapun memasukan rok biru dan jaketnya yudistira pada mesin cuci dihadapannya kini.

selesai mencuci dan mengeringkan rok dan jaket itu.

Sabila kini menjemurnya didekat beranda teras halaman belakang rumahnya.

Bundanya sabila yang tiba tiba datang menghampiri lalu berkata..

"Wah..anak bunda lagi nyuci nih?" tumben banget bila, biasanya minta tolong dicuciin sama mba. sahut bundanya dengan nada bercanda pada bila.

Apaan sih bunda, orang cuma rok seragam biru aja.

Aku juga bisa nyuci sendiri, sahut bila manja pada bunda.

Rok biru? terus ini apa? unjuk bunda nya pada sebuah jaket hitam yang sudah menggantung kini ditali jemuran.

Hehe.. iya sama jaket itu juga maksudnya bunda. jawab bila dengan malu malu.

Seolah bundanya sabila memahami gelagat anak bungsunya itu, bunda bilapun iseng menggoda anaknya.

Bentar deh sabila.. kalau dilihat lihat, ini jaket cowok ya? hayo jaket siapa tuh sabila?

Apaan sih bunda.. ini cuma jaket teman sekolah aku kok, kebetulan tadi dia meminjamkan aku jaket ini.

Dan sabila bercerita tentang tadi disekolah pada bundanya, saat yudistira meminjaminya jaket karena rok seragam bila tembus..ucap bila pada bundanya.

Ciyee.. yang dipinjamkan jaket sama cowok, peka banget lagi dianya ya bila.

Jarang loh ada anak cowok kelas sembilan yang perhatian segitunya sama anak cewek.

Pasti didikan orang tuanya baik sekali itu bila, sudah mau berinisiatif meminjamkan jaket agar tidak terlihat noda tembus dari rok teman ceweknya.

Baik banget ya teman cowokmu itu sabila,

Enggak kerasa ya anak bungsu bunda sudah menginjak remaja..hehe,

Teman cowok, apa teman cowok nih? kasih tahu bunda dong bila orangnya..

Cuman teman aku kok bunda, bukan siapa siapa.. jawab bila pada bundanya.

"Masa? teman apa teman?hehe" sang bunda terus saja membercandai anaknya itu.

Kamu tahu tidak sabila? biasanya kalau cowok meminjami jaket ke cewek itu tandanya dia suka loh sama sicewek nya,hehe.

Goda bunda terus pada bila..

Enggak bunda kita cuman teman ih benaran deh..dan bla..bla..bla.. sabila terus saja menjelaskan pada bundanya.

Bundanya hanya tertawa menanggapi ucapan anak bungsunya yang sudah beranjak remaja kini,

Yasudah kamu makan dulu sana nak, pulang sekolah langsung makan ya!

Bunda sudah siapkan makanannya simeja makan.

Iya bunda, kebetulan aku juga udah lapar banget.. temani bila makan ya bunda?

Bunda sabila mengangguk, ibu dan anak itupun melangkahkan kakinya menuju meja makan kini.

Keduanya'pun makan dengan lahapnya dimeja makan.

🌹🌹🌹