"Argh, sialan! Kenapa sih gue nggak secantik orang-orang" teriak andrea
Tangan andrea membanting semua barang yang ada disekitarannya.Sampai akhirnya, ia mendengar suara derap kaki. Membuat andrea yang berteriak membeku seketika
"Rea, kamu kenapa? Ayo buka pintunya. Mama mau liat keadaan kamu sekarang" ujar hela, mengetuk pintu kamar andrea
Andrea membungkam mulut dengan kedua tangannya, matanya melotot, tapi ia mencoba untuk tenang, setelah tenang andrea memukul kepalanya pelan
"Ah,dasar bodoh. Nggak usah hidup aja lo anjir,kalau mesti nyusahin mama terus gini. Dasar pengecut lo, rea!"gumamnya
Andrea menarik nafas panjang lalu menghembuskannya perlahan, "rea nggak apa-apa. Udah, mama istirahat aja. Rea beneran baik-baik aja, nggak usah khawatirin rea,ini cuman barang aku yang nggak sengaja aku senggol!" teriak andrea
"Kamu beneran gapapa bukan, rea?" tanya hela di depan pintu kamar andrea
"Beneran.Rea gapapa ma"
"Yaudah, mama turun kebawah ya. Tolong jangan terlalu keras sama diri sendiri!"
Andrea terduduk lemas, lagi-lagi andrea tidak percaya diri dan di waktu yang sama.Apa yang harus rea buat, sebercanda itu kah takdir pada rea?
'Beneran kondisi gue gapapa bukan,sekarang? Gue cuman capek,ya cuman capek.Gue harus minum obat tidur berapa banyak biar gue tidur pulas kayak yang dulu atau minum wine sampai 5 botol kayak biasanya ya'
'Ah, ya. Gue ke toko barang antik aja. Cari kaca, seru juga kalau misal kaca itu gue pecah terus buat barcode di tangan kiri, eh enaknya kiri atau kanan yak, kanan aja deh sekali-sekali' monolog andrea dalam hati dengan senyuman yang merekah
Andrea yang tadinya terkulai lemas sekarang ia berdiri dengan semangat, ia menatap sekitar, memperhatikan jika cahaya yang ada dalam kamarnya sangat minim karena gordennya tidak di buka, lampunya tidak ia nyalakan.
Dengan segera ia membuka gorden dan membereskan apa yang ia kacaukan tadi. Sesegera mungkin andrea mengganti bajunya, casual.
Setelah andrea membereskan apa yang ia buat tadi dan sudah mengganti baju. Ia lekas turun menuruni anak tangga dengan wajah yang ceria, seolah-olah tadi hanyalah bunga tidur mamanya.
"Hai,Ma" sapa andrea
"Mau kemana? Tadi kamu kenapa?"
"Gapapa kok. Aku mau cari kaca buat di taruh di meja rias"
"Bukannya kamu udah ada kaca besar buat di meja rias?" ujar hela, bertanya-tanya
"Beda ma.Ini tuh buat tambahan biar lebih cantik"
"Oh yaudah.Have fun!"
"Iya ma,rea pergi dulu ya" pamit andrea
"Ya, hati-hati"
***
Saat andrea berjalan melewati pertokohan barang antik, entah kenapa ia sangat tertarik dengan tokoh berplakat
'alone summer'
"Kayaknya banyak kaca-kaca bagus disana" gumamnya
"Selamat datang, kak.Ada yang bisa saya bantu carikan" ujar pramuniaga saat melihat andrea masuk toko
"saya mau lihat-lihat dulu"
"Silahkan.Jika perlu bantuan, di sekitaran pasti ada bel, jadi pencet saja.Selamat berbelanja!"
Andrea hanya menganggukan kepalanya saat pramuniaga memberi penjelasan.
'Toko unik, jarang ada toko banyak bel kayak gini.Berapa bel ya? yang di habiskan untuk toko ini' ujar andrea dalam hati
Andrea hanya mengelilingi toko,netra mata andrea selalu tertarik dengan bath up berwarna gold dengan lingkaran ditengahnya yang bergambar putri duyung. Penyangga bath up itu berbentuk seperti sirip ikan
'Beli ini nggak ya,tapi aku nggak butuh bath-up, tapi gapapa lah beli aja'
Andrea memencet bel tepat di sebelah bath-up.Pramuniaga itu dengan sesegera mendatangi andrea.Andrea melihat-lihat sekitar lagi, mulai dari atas, kanan, kiri, bawah. Ya, sepenasaran itu andrea dengan toko ini dan benar, di sudut ruangan toko ini ada sebuah rak buku besar yang sangat menarik atensi andrea.Di saat andrea ingin beranjak dari tempatnya....
"Iya? ada yang bisa saya bantu?"
"Ya mbak. Tolong bungkus bath-up ini. Saya mau liat-liat rak buku yang disana dulu" ujar andrea dengan menunjuk sudut ruangan
Pramuniaga itu mengerutkan keningnya, kebingungan.Pada saat mengikuti arah pandangan andrea, "maaf, mbak itu hanya salah lihat aja kali.Saya udah jaga toko ini lama banget nggak pernah gitu, liat rak buku.Itu cuman sudut ruangan biasa dengan
meja dan kursi untuk bersantai"
"Ah, gitu ya. Yaudah saya mau kesana dulu, bungkus aja yang ini"
Andrea berjalan tegesa-gesa untuk memastikan, apakah yang dilihat andrea hanya ilusi semata?Saat andrea sudah berada disitu,benar kata pramuniaga tadi. Disitu hanya sebuah ada sebuah kursi, meja dan vas bunga sebagai hiasannya.Tapi, berbeda,di sebelah vas bunga terdapat buku berjudul 'magic book'
"Bukunya elegan banget.Tapi, takut kalo uangnya kurang-.Dahlah, bodo amat nanti pokoknya gue beli aja" gumamnya dengan membawa buku
Andrea berlalu menuju kasir, "sama buku ini mbak.totalnya berapa semua?"
"Buku?ah, ya. sama buku totalnya jadi 11.000.000 dan iya kak, bath-upnya itu hanya 10.920.000"
Andrea mengeluarkan kartunya dari dompet untuk membayar
'murah banget bath-upnya,padahal elegant' ujar andrea dalam hati
"Alamat kakaknya tulis disini ya, kak.Nanti dikirim sesuai alamat. paling lambat tanggal 28"
Andreapun menuliskan alamatnya.Dengan raut wajah bingung pramuniaga itu hanya memandang andrea lamat-lamat.
"Saya tau, mungkin ini konyol. Tapi disini nggak pernah ada buku dan sama sekali nggak jual buku.Apalagi buku yang kayak gitu."cetus pramuniaga dengan melihat buku yang sudah di pegang andrea,pelan.
"Iya? Apa?" tanya andrea karena mendengar sedikit-sedikit pernyataan pramuniaga
"Hm? tidak apa-apa kak"
"Oke mungkin saya salah dengar.Nanti kirim alamat ini.Terima kasih"sahut andrea, berlalu pergi
"Aneh banget orang tadi,masa nggak ngakuin buku yang dijual.Tapi disana murah-murah, buku yang bagusnya kayak gini aja cuman 80.000" ujar andrea, melirik sekilas buku yang sekarang berada di dashboard mobil
"Sumpah ya! Gue tujuannya beli kaca, eh malah seneng-seneng ngehabisin uang. Tapi gapapa lah,sekali-kali"
"Sekali-kali tapi terus ya! Dasar gue" sambung andrea lagi, tertawa kecil.
Pada saat tengah malam,setelah andrea mandi.Andrea benar-benar penasaran dengan buku yang tadi ia beli
"Itu buku isinya cerita apaan yak?"ujar andrea dengan mengeringkan rambutnya
Netra mata andrea selalu tak lepas dari buku, tangannya di ulurkan untuk mengambil buku, tangan satunya lagi untuk menaruh handuk di kasur bersamaan dengan ia duduk di kasurnya
Andrea membuka halaman pertama, tidak ada apa-apa,hanya kertas kosong saja.Sampai pada lembar ketiga baru ada pesan yang tertulis
"If what you want doesn't come true. Try to say it in your heart, by mentioning the name of god, gently stroking this book will definitely come true, son."
"Aku ingin seorang laki-laki yang sifatnya nggak ada di dunia nyata, tuhan"ujar andrea pelan dengan tangan memegang buku
"You want one like me?"