Chereads / sad boy,bad boy / Chapter 16 - kabar buruk

Chapter 16 - kabar buruk

sudah hampir 2 jam adrian dan raka keluar rumah tapi adrian belum juga terlihat kembali.tiba tiba telpon berdering beberapa kali.

" iya halo... "ucap bu vera.

" iya ibu, apa ini benar dengan keluarga adrian bimono??? " tanya seseorang di ujung telpon.

" iya,adrian anak saya ada apa ya pa?? " tanya bu vera tampak khawatir.

" anak ibu mengalami kecelakaan bersama teman nya.sekarang sudah kami larikan ke rumah sakit sentra medika..." ucap pak polisi lagi.

" apaaa pa,anak saya adrian.tidak pa ga mungkin bapa pasti penipuan ini... "teriak bu vera." silahkan saja ibu di tunggu di rumah sakit "

" ngga mungkin... adrian anak ku... "teriak nya sambil menangis. pa bimo yang mendengar teriakan istri nya segera menghampiri bu vera dengan terburu buru.bu vera tampak sedang menangis,seluruh badan nya lemas.pa bimo segera mengambil alih telpon.

" bagaimana pak...?? " tanya nya...

" anak bapa,adrian mengalami kecelakaan.kondisi nya kritis.bapa di harap segera mengunjungi rumah sakit sentra medika... "ucap polisi itu lagi.

" oh iya pa,baiklah..." pa bimo berusaha tenang.sementara bu vera tampak tak sadarkan diri.

" mih,mamihhh..."

" marniiii, tiwiii, somadd... " teriak pa bimo.mereka dengan sigap segera menghadap.begitu terkejut nya marni dan segera menghampiri bu vera.

" nyonya.. nyonya... "panggil bu marni.

" wi ambilkan minyak angin,cepat..."ucap nya lagi tiwi segera berlari. pak bimo tampak terkulai lemas tapi ia masih sadar.

" ini ada apa pak...?? " tanya bu marni. pak bimo tampak menangis.

" anak anak saya kecelakaan. bagaimana ini. apa yang harus saya lakukan..."pa bimo tampak khawatir. sesaatair mata nya jatuh.

"adriannn???tenang pa,bapa yang sabar..." marni tampak kaget dan berusaha menegarkan pa bimo. "mad segera ambilkan air.kasih ke bapa.bapa sepertinya kaget... "sambung nya. somad segera berlari membawakan air.tak lama tiwi datang di susul pak somad. akhir nya kedua nya tampak tenang,bu vera pun sadar kembali walau air mata nya terus tumpah.

somad, pak gunawan, bu vera,tiwi dan pak bimo segera pergi ke rumah sakit. semua nya tampak cemas dan khawatir.

sampai di sana mereka segera mencari tempat adrian di tangani.kondisi adrian tampak tak sadarkan diri dan dia juga sudah mendapatkan ruangan meskipun belum bisa di lihat langsung.sementara raka kondisi nya masih di tangani di igd,karna kondisi nya cukup serius.

" dokter,dokter bagaimana anak saya?? "tanya bu vera ketika melihat dokter keluar dari ruangan anak nya.

" anak ibu sudah mulai membaik,hanya saja dia belum sadarkan diri.tak ada cidera serius atau pendarahan di kepala nya.kondisi nya akan segera membaik...

" bagaimana dengan raka... "??tanya pa bimo,bu vera tampak tidak suka sekali.

" kalo raka masih di igd.masih kriris.kami sedang berusaha menangani nya. " pak bimo tampak lemas mendengar nya.

" sebaik nya bapa segera hubungi keluarga raka.dalam tak sadar nya dia memanggil manggil ibu nya.kasian pa... "dokter pun segera pergi.tiwi tampak lemas mendengar ucapan dokter,tapi dia berusaha tenang dan tak menunjukan.

" mad ikut saya jaga raka.pa gun sama tiwi di sini sama nyonya... " ucap pa bimo.

" loh ko papih malah mau jagain anak berandalan itu.kondisi anak mu disini juga sedang tak baik baik saja... " bu vera tampak kesal.

" ini musibah mih,tolong mengerti... " ucap pa bimo. " ga bisa dong pih,anak papih disini butuh orang tua nya... "ucap bu vera.

" sudah lah mih,kasian raka di sana sendirian... "pa bimo terlihat sangat khawatir sekali.

" kalo bukan karna dia adrian ga akan kenapa kenapa.mamih bisa pastikan di akan masuk penjara karna sudah membuat orang celaka...!!! " bu vera tampak semakin geram.

" cukup mihh,papih mulai muak dengan sikap mamih.kita sudah tau kondisi adrian.tapi liat raka di sana dia sendirian.tak ada keluarga di samping nya,kita bahkan tak tau apa dia bisa melewati masa kritis nya atau tidak... "bentak pa bimo.

"mamih tak peduli dengan anak itu,mau mati pun tak masalah.yang di sayangkan sikap papih yang tak peduli sama anak sendiri.orang tua macam apa...!!! " ucap bu vera.pa bimo tampak semakin kesal.

"terserah mamih mau ngomong apa.papih ga peduli... "pa bimo pergi dengan kesal.

" anak itu,lihat saja saya pastikan dia menyesali nya... " bisik bu vera sambil membawa hp nya dan menelpon seseorang...

tiwi hanya memandang bapa nya.

" pa saya mau lihat kondisi raka... " ucap nya.mata nya sedikit berkaca kaca.walau bagaimanapun hati nya masih sangat peduli pada raka.

" nanti wi,tunggu nyonya kembali.nanti kita kena marah... " pa gunawan menepuk bahu tiwi.tiwi mengangguk.

pa bimo dan somad menunggu kabar dari doker tentang kondisi raka.dia terlihat tampak khawatir sekali.somad merasakan ada yang aneh dengan sikap pa bimo.

" sudah pa.tenangg..."somad terlihat menenangkan pa bimo.yang terlihat berjalan kesana kemari karna cemas.

" kalau sampai terjadi apa apa sama raka,saya tak kan bisa memaafkan diri saya sendiri mad... " ucap pa bimo lagi.tiba tiba dokter keluar.

" gimana dok...??? "

"sukur lah pak,raka bisa melewati semua nya.dia akan segera di pindahkan..." ucap dokter.

" alhamdulillah,sukurlah.terimakasih dok... " ucap pa bimo yang tampak bahagia.

raka pun segera di pindahkan ke ruangan.yang atas permintaan pa bimo dia di satukan dengan adrian.sebuah ruangan kelas 1 yang cukup besar,dengan kapasitas 2 pasien saja dengan tirai tinggi sebagai penyekat nya.terdapat sopa di pinggir tempat tidur pasien dan ac dan juga kamar mandi di dalam.sebenar nya bu vera meminta pihak rumah sakit untuk segera memindahkan adrian ke ruang vip.tapi untuk sementara hanya ruangan kelas 1 yang tersedia.

singkat cerita akhir nya mereka pun di rawat di ruangan yang sama.bu vera awal nya sempat tak suka.tapi dokter meyakinkan nya.adrian pun sedikit sedikit sudah mulai sadar.kondisi nya sudah mulai membaik. tak ada lagi alat bantu pernapasan atau apapun.hanya selang infusan saja yang menempel di tangan nya.mereka pun sudah bisa di tengok.walaupun jumlah penengoknya masih di batasi. sementara raka,keadaan masih belum sadar,..

" mihhhhh... " adrian tampak membuka mata nya samar samar.bu vera yang sedang terduduk di sopa segera menghampiri nya.di susul pa bimo yang sedari tadi duduk menunggui raka di sebelah.

"adrian anakku,kamu ga apa apa sayang ?apanya yang sakit nak... "ucap bu vera lembut. sambil memegang tangan adrian

" mamih dan papih di sini sayang... " sambung pa bimo.

" pusing mih,badanku sakit semua... " ucap adrian pelan sekali.suara nya terdengar parau...

" tunggu nak,papih panggil perawat dulu.biar di periksa dulu ya... " pak bimo segera pergi keluar memanggil perawat