pa bimo terkejut mendengar perkataan istrinya.dia tak menyangka istrinya bisa sampai sejauh itu terhadap raka.
" apa maksud mamih sebenarnya?? "pak bimo tampak kesal.
" mamih cuma ingin keadilan buat adrian.mamih cuma ingin memberi pelajaran buat dia agar dia kapok " bentak bu vera.
" memberi pelajaran apa mih? apa yang raka perbuat? mamih bener bener ga punya hati!!!!. "pak bimo benar benar kesal.
"ga punya hati apa?kalo memang ga punya hati sudah dari kemarin dia di tangkap.tp mamih punya hati nunggu sampai dia benar benar sehat... "lanjut bu vera lagi.
" hentikan mih,tolonggg!!!jangan ganggu hidup raka.biarkan dia hidup tenang mih.dia tak punya siapa siapa. "kekesalan pa bimo tampak menjadi jadi. dia sangat marah pada prilaku istri nya.
" dia yang pertama ganggu hidup mamih,hidup adrian.sampai sampai adrian celaka karna nya.papih slalu bilang punya hati,punya hati terus,papih tuh yang ga punya hati.lebih mentingkan orang lain dr pada anak sendiri.dimana hati nya... "bu vera tak mau kalah.
" hentikan ini mih,mamih keterlaluan. dan papih minta hentikan...!!! " ucap pa bimo lagi dengan tegas.bu vera tampak tersulut emosinya.
" mamih ga akan menghentikan nya.mau papih bilang apapun itu.mamih ingin dia masuk penjara.biar dia mati perlahan di sana.biar tau rasa... "bentak bu vera makin menjadi jadi. pak bimo tampak mendekati bu vera dengan kesal.
" sebenci itu kah mamih padanya? apa mamih benar benar ingin dia mati...? "tanya pak bimo. bu vera tampak kebingungan menjawab.
"bukan itu maksud mamih...!!! "ucap bu vera sedikit terbata bata.
" mamih tak perlu repot repot mengirimnya ke penjara.dia pun akan mati.persis yang mamih harapkan.jadi tolong hentikan...!!!
mamih tau tidak?dia tak punya siapa siapa di hidup nya.dia sendirian menghadapi kematiannya sendiri.adrian masih ada mamih,ada papih.lihat raka mih,tolong mamih punya empati sedikit saja... "pak bimo benar benar kesal dan naik pitam.
" raka sakit mih, sakit parah.dia bisa kapan saja meninggal dunia.kondisi nya bisa kapan saja memburuk..."!!!sambung pa bimo lagi.bu vera terkejut dengan ucapan pa bimo.
"maksud papihhhh....? "tanya nya...
" raka sakit,ada kanker di hatinya.kondisi nya tidak baik baik saja. tolong mengerti keadaannya mihh... " pak bimo yang kesal meninggalkan bu vera dengan emosi di hatinya.bu vera tampak termenung.
" bukan begitu pih maksud mamih.... "teriak bu vera tampak sedikit menyesal.sementara tepat di depan gerbang di luar sana tiwi tampak shok dengan pembicaraan yang baru saja dia dengarnya.pa bimo ataupun bu vera sama sekali tak menyadari kehadiran tiwi.seketika tiwi merasa seluruh badan nya lemas.antara percaya atau tidak dengan apa yang baru di dengarnya. dia yang hendak masukpun mengurungkan niat nya dan kembali melangkah keluar entah kemana.pikiran tiwi berkelana kemana mana.dia berjalan mengikuti langkah kaki nya sendiri.hingga sampailah dia di depan warung makan yang biasa di datangi raka.tampak mira si pelayan warung tengah melayani pembeli.tiba tiba ibu pemilik warung yang sedari tadi menyadari kehadiran tiwi di luar menepuk bahu mira,seolah mengatakan kepada mira bahwa tiwi ingin menemuinya. kedua nya memendang tiwi lalu tak lama mira menghampiri tiwi.
"kenapa mbak? ada perlu sama saya? " tanya mira,dia seolah keheranan dengan sikap tiwi yang tak biasa.tiba tiba tiwi menengis mira tampak kebingungan.
" ya sudah mbak,kita ngobrol di belakang..." mira menuntun tangan tiwi.mereka masuk ke dalam warung.tempat biasa pemilik warung beristirahat kalau warung sedang sepi.mira memberikan segelas air.
" ada apa mbak...? "tanya mira lagi. tiwi yang sudah mulai tenang menyimpan gelas yang baru saja di minum nya.
" katakan lah semua padaku... " ucap tiwi tampak tenang, meski tatapan nya masih terlihat kosong.mira tampak kebingungan.
" maksud mbak?? " tanya nya...
" tentang raka... " mira tampak menarik napas nya.dia sedikit kebingungan harus menjawab apa.
" mas raka sudah lama ga kesini..." jawab mira sekena nya.
"bukan kah kamu pacar nya??? "tiwi tampak penasaran.mira seolah bingung untuk menjawab.
"sayaa... oh iya mbak " ucap mira sambil berusaha mengeluarkan tawanya.
"apa kamu tahu bahwa raka masuk rumah sakit ?" tiwi seolah menekan mira.
"mas raka masuk rumah sakit??? " tanya mira kaget.
"sudahlah mira,jujur saja padaku.kalian sudah cukup membohongiku " desak tiwi.mira tampak kebingungan. dia lama terdiam,dan tiwi dengan sabar menunggu nya berbicara.
"begini mbak.maafkn saya... " ucap mira tiba tiba.
" tapi mbak ini bukan mau saya,dia yang meminta saya.saya melakukan nya karna mas raka memohon... " ucap mira lagi.
"aku hanya perlu alasan kenapa raka melakukan ini... " tanya tiwi.mira tampak berpikir sejenak.
" kalau ga salah dia bilang dia tak punya banyak waktu,dia tak mau terikat dengan wanita.dia takut membuat mbak mencintai dia begitu besar.dia takut menyakiti mbak seandai nya dia tiba tiba pergi mendadak.saya sendiri tak tau mas raka mau kemana mbak.seperti nya.... " belum selesai mira bicara tiwi beranjak dari duduk nya.dia seperti nya mengerti dan segera pergi.
" mbak,tunggu mbak... " mira tampak mengejar tiwi.namun tiwi keluar terlalu cepat hingga mira sulit mengejar nya.
tiwi berjalan cepat dengan emosi dan kesedihan nya.rasa menyesal tumbuh di dalam diri nya.ketika dia teringat sewaktu 12 hari di rumah sakit dia banyak menyakiti raka.dia bahkan mengurus raka tanpa tersenyum atau menatap mata nya.dia juga menyesal bahkan ketika raka tampak kesakitan ia bahkan bersikap biasa biasa saja meskipun dia menghawatirkan nya.dia hanya sedang berusaha menjaga jarak,itu pikir nya.dia menyesal kenapa tak mengajak nya bicara atau memeluk nya dengan hangat.pikiran nya melayang kemana mana.sampai dia akhir nya berada di tempat raka.di dapati nya raka tengah berdiri di teras rumahnya.tampak nya dia tengah menelpon seseorang.tampak dari raut wajah nya raka tampak senang, dia tertawa terbahak bahak seolah tidak dalam keadaan sakit.tiba tiba raka menoleh seolah insting nya tau ada seseorang memperhatikan nya.raka terkejut melihat tiwi berdiri terpatung memandangnya tak jauh dari nya.ia segera mengakhiri panggilan telpon nya.
lama mereka berpandangan.raka tau ada sesuatu yang terjadi hingga tiwi memandang nya dengan cara tak biasa.tiba tiba tiwi menghampiri nya,dia melampiaskan seluruh emosi nya dengan memukul raka beberapa kali,air mata tiwi tumpah.raka membiarkan tiwi menghujani nya dengan pukulan sampai dia menghentikan nya dengan menggenggam kedua tangan nya.
" kenapa wi,ada apa?? " tanya raka yang mulai heran dengan sikap tiwi.namun tiwi tak menjawab nya,ia pun tak berani menatap mata raka.ia hempaskan pegangan raka.lalu melangkah pergi meninggalkan raka dengan kedukaan nya.raka mengejar nya,dan kembali memegang sebelah tangan tiwi.
" tiwi ada apa...? " tanya raka.sekali lagi tiwi bungkam.hanya air matanya yang bicara. dia kembali melepaskan pegangan raka.lalu kembali berjalan meninggalkan raka.raka sebenarnya ingin berlari dan mengejar nya.namun niat nya dia urungkan.karna merasa dia dan tiwi bukan siapa siapa lagi.dan takut terlalu dalam mencampuri urusan tiwi...