di perjalanan nya pulang,di tengah tengah gang menuju rumah pak karta,pak bimo mendapati raka tengah terduduk menahan sakit.pak bimo hapal betul perawakan nya.dia beberapa kali menjumpai nya tengah bersama adrian meskipun dia belum pernah bertemu secara langsung.dia pun segera menghampiri raka.
" kamu kan raka??sedang apa kau disini?apa yang terjadi?. " tanya pa bimo sambil menyentuh bahu raka.raka terperanjat.dia segera melihat ke arah suara sambil trus memegang perut nya.raka terkejut mendapati pa bimo di hadapan nya.pa bimo menatap mata raka yang tengah memandang tajam.hatinya bergetar,baru kali ini dia bertatapan langsung dengan nya.dan dapat dengan jelas dia lihat mata istrinya di mata raka.
" sini saya bantu..."ba bimo mencoba membangunkan raka.raka menepiskan tangan pa bimo." tak perlu,saya tak apa apa... "ucap raka sambil mencoba bangun sendiri.
" biar saya antar ke dokter,sepertinya kau sakit,wajah mu pucat... " ucap pa bimo lagi.raka malah cuek dan terkesan tak memperdulikan.sambil berusaha berjalan sendiri.pa bimo kembali memegang lengan raka.
" jangan keras kepala,biar saya antar ke rumahmu... "raka lagi lagi menepiskan pegangan pa bimo,.
" sudah saya bilang saya baik baik saja..!!!silahkan pergi!!!"bentak raka.
" ya sudah kalau itu maumu... " pa bimo tampak kecewa. di pandangnya raka yang mulai berjalan terbopong bopong meninggalkan nya.
" kalau memang kamu anakku, semoga kau memaafkan segala kesalahanku nak... " bisik nya dalam hati sambil terus menatap raka.namun tiba tiba dia melihat badan raka rubuh di depan nya.pa bimo segera menghampiri tubuh raka segera.
" raka raka... "panggil nya.pak bimo menggoyangkan badan kemudian pipi raka.
" raka bangun raka... " tapi raka sama sekali tak menjawab.entah kebetulan atau tidak, tiba tiba somad menghampiri nya.
" ada apa pa... " somad segera menghampiri tubuh raka.
" somad tolong saya gotong raka ke mobil.kita ke rumah sakit... " pa bimo terlihat panik.somad segera ikut menggotong badan raka di bantu pa bimo.dan berjalan dengan cepat ke arah mobil pa bimo.mereka pun segera melajukan mobil nya.
" pa kenapa dengan raka...? " tanya somad.
" tak tau mad,seperti nya dia kesakitan.untung saja kamu cepat datang"
" saya merasa bapa terlalu lama, takut ada apa apa.maka nya saya menyusul bapa... " jawab somad.mobil pun terus melaju rumah sakit terdekat.
sesampai nya d rumah sakit raka langsung d larikan ke ugd, dan segera di beri tindakan.pa bimo dengan sabar menunggui raka.
" mad,kamu pulang saja.biar saya di sini.."ucap pa bimo." jangan bilang nyonya saya di sini, bilang saja saya ga pulang ada urusan.. " sambung nya lagi.pa bimo memang jarang berada di rumah hingga istrinya tak mungkin akan mencarinya.
" baik pa... " ucap somad sambil beranjak pergi. " tunggu mad,.. " panggil pa bimo lagi. " bilang pada nyonya siap kan pakaian kerja ku, lalu kau bawa besok pagi kesini.saya berangkat dari sini... " ucap pak bimo lagi.somad mengangguk lalu pergi berlalu.tiba tiba suster menghampiri pa bimo." maaf pa,bapak anggota keluarga pasien atas nama raka?? dokter menyuruh bapa ke ruangan nya segera... " ucap suster sambil beranjak pergi.pa bimo segera mengikuti suster tersebut.sampailah pak bimo di ruangan dokter tersebut.
" silahkan duduk pa... " pa bimo segera duduk di tempat yg di sediakan
" bapa anggota keluarga nak raka ?" tanya dokter,pak bimo terdiam sejenak.
" iya dok... " jawab pa bimo.
" seharusnya raka d rawat dengan baik, pengobatan rutin seminggu sekali.agar terkontrol kesehatan nya..."ucap dokter lagi.
" memang raka kenapa?? " pa bimo tampak penasaran.
" area perut dan hati nya tidak baik baik saja... " ucap dokter...
"maksud dokter? "
" begini pa,kami masih menunggu hasil nya.cuma kami sudah bisa menyimpulkan.sakit raka sudah sangat parah.semoga raka bisa bertahan dalam waktu ya lama. "ucap dokter,pa bimo agak terkejut tiba tiba pa bimo teringat akan botol obat yang sempat dia lihat di tasnya raka ketika dia tadi mengambil ktp raka untuk mendaftar administrasi.dia segera mengeluarkan nya dan memperlihatkan botol obat tersebut.
" ini obat apa dok..." pak bimo menyerahkan botol obat tersebut. dan dokter segera mengambil nya .dia terlihat tertegun
" ini obat pereda sakit." ucap nya.dokter terlihat sedikit enggan tuk berbicara.
"biasa nya obat ini. di minum oleh penderita kangker... " jawab dokter.pa bimo terkejut.dia sedikit tak percaya.
" seperti nya anak bapa sudah tau kalau di sakit parah. apa selama ini tak ada tau tentang sakit nya anak bapa...? "tanya dokter,pak bimo hanya terdiam.
" mulai sekarang harus sering kontrol ya pa.kita berobat hanya ikhtiar.semoga ada hasil yang baik... " ucap dokter lagi.pak bimo hanya mengangguk dan lalu pergi meninggalkan ruangan.
pikiran pak bimo berkelana ksana kemari,bayangan bila raka kemungkinan adalah anak nya membuat nya di landa kekhawatiran dan penyesalan.sesampai nya dia di ruangan.raka terlihat tengah terduduk di ranjangnya.wajah nya tak sepucat sewaktu dia di bawa kesini.pandangan mereka pun bertemu,raka masih memandang pak bimo dengan sebal.
" terimakasih!!! " ucap raka terlihat tak tulus. pa bimo menarik napas nya.
" bagaimana kau bisa sakit seperti ini... "?tanya pa bimo. raka malah terdiam.
" saya melihat mu pingsan,kau tampak kesakitan... " ucap nya lagi.pak bimo tak ingin raka tau kalau dia mengetahui perihal sakit nya.
" orang tua saya terlalu abai sama saya,hingga mereka tak pernah tau apa saya sudah makan hari ini atau belum.tapi tak apa,ini cuma maagh biasa"... jawab raka seolah menyindir.
" bukan kah kau tinggal bersama bapa mu ? seperti yang pernah adrian ceritakn kepadaku... " ucap pa bimo seolah memancing informasi.
" saya anak jalanan yang dianggap sampah oleh keluarganya sendiri.pak karta,bapa saya sekarang adalah orng baik yang mau menampung saya di rumah nya... "jawab raka. pak bimo menghela napas nya panjang.dia sangat yakin kalau raka adalah putranya.
" ya sudah kamu istrahat.bila keadaan membaik,kamu bisa langsung pulang besok... "pak bimo beranjak dari ruangan tersebut. dan meninggalkan raka sendiri.
pagi pagi sekali somad sudah menyimpan pakaian yang d siapkan bu vera di mobil,dia berniat untuk sarapan terlebih dahulu sebelum berangkat,pa gunawan tampak tengah ngopi di dapur.sementara tiwi dan bu marni tengah bergelut dengan piring kotor dan pekerjaan lainnya.
"mad,tumben kamu yang di suruh nganter barang bapa... "ucap pa gunawan sambil menyeruput kopi nya.
" iya ni kang,pa bimo ada urusan penting"jawab somad yang memang usia nya d bawah pa gunawan.
"pa bimo sebenar nya di rumah sakit.tumben banget pa bimo mau nolong orang sampai nginap di sana... "lanjut somad setengah berbisik.
"memang siapa yang sakit mad... "tanya marni.somad malah melirik ke arah tiwi.
"pacar nya tiwi... " tiwi sedikit terperanjak.dia lalu menghampiri mang somad.
" kenapa raka mang??? " tiwi tampak khawatir.
" iya mad, kenapa raka...? " sambung pak gunawan.
"sttttsss... jangan pada brisik. pa bimo bilang jangan sampai nyonya tau... " bisik somad
"pa bimo mendapati raka tergeletak pinggir jalan... "lanjut somad lagi,dia belum bicara panjang lebar tiwi tampak seperti terburu buru bergegas.
"mang somad tunggu jangan dulu berangkat.saya ikut.saya mau siap siap dulu sebentar... "tiwi berlari menuju ke ruangannya. semua tampak terdiam.
" iya wi,kasian raka ga ada yang jaga.biar kerjaan kamu ibu yang beresin... "teriak bu marni