Pagi ini di rumah Dona dan dan para sahabatnya Echa dan suami, Tania, Yunita dgn suami dan tuan rumah sendiri sudah berkumpul di ruang makan.
ting ting,, bel rumah Dona pun berbunyi.
"Selamat pagi," ucap Farhan dengan raut muka bahagia.
Ternyata farhan datang kerumah Dona
"Pagi," teriak Dona sambil membuka pintu.
"Ayo masuk Han, udah di tungguin yang lain," ajak Dona.
Farhan pun berjalan di belakang Dona mengikuti sang pujaan hati menuju ruang makan.
Farhan pun tiada henti memandang kaki mulus dona yang kala itu mengenakan dress 10 cm di bawah lutut. Sejak dari SMA sampai dengan saat ini, Dona memang selalu terlihat mempesona di mata Farhan.
"Kamu lama banget Han nyampai sininya," ucap Tania.
"Iya macet, bebarengan sama anak-anak berangkat sekolah," jawab Farhan
"Istri kamu mana?" tanya Dona
"Oh dia gak ikut," jawab Farhan.
"Makan yuk, aku uda masak banyak nih," ajak sang tuan rumah.
Ternyata Dona dan kawan-kawan mengadakan acara sarapan bareng pagi ini.
Farhan dan yang lain pun bergegas makan.
Emmm, ini enak banget "Don, istriku aja bisanya masak mie instan," kata Ronald suami Echa.
"Hahaha,sialan," kata Echa sambil memukul pundak suaminya
Yang lain pun tertawa dan ikut memuji masakan Dona
"Don, jangan jangan semua makanan ini kamu pesan di restoran yah?" kata Tania sambil mengejek sahabatnya.
"Enak aja, masak sendirilah," jawab Dona agak ngegas.
Farhan yang dari tadi fokus memandang Dona pun buyar seketika setelah mencicipi masakan Dona.
"Ini beneran enak lho Don," puji Farhan.
"Makasih," jawab Dona
"Foto dulu yuk," ajak Yunita,
"Ayo," sahut Tania bersemangat.
Yang lain pun ikut berpose, termasuk Farhan yang selalu tak mau menjauh dari Dona.
"Bagus baguh nih foto kita," kata Yunita.
Coba lihat donk," sahut Echa.
"Iyaa bener bagus," kata Echa sambil menunjukan hasil jepretan Yunita ke teman lainnya.
"Yun, kirimin aku ya," pinta Farhan.
"Oke, kalau ketahuan istrimu gimana Han? Kan kamu nggak ngajak dia?" tanya Yunita dengan sedikit nada bercanda.
"Nggak masalah, aman Ta," jawab Farhan dengan suara ringan. Sepertinya kehadiran Dona benar-benar mengalihkan dunia Farhan, dia lupa kalau dia sudah menjadi suami serta orang tua.
"Aku juga ya minta foto kita ya Ta," kata Erischa, Dona, dan Tania.
"Siyap, aku kirim ke group aja gimana?" tanya Yunita.
"Jangan deh, soalnya kemarin kita kan gak ngajak temen temen yang lain gak enak," timpal Dona
"Baiklah kalau begitu," jawab Yunita
Farhan pun menerima pesan dari Yunita yang berisi foto mereka.
Pandangan Farhan tak lain tertuju pada wajah dona.
"Ya ampun Don kenapa kecantikan kamu gak pernah pudar? Apa yang ada pada diri kamu selalu membuatku jatuh hati? Sungguh pesonamu benar-benar berbeda dari wanita-wanita yang pernah aku temui," kata Farhan mengagumi dalam hati. Tak dipungkiri Farhan sudah mengagumi Dona sejak SMA bahkan sampai saat ini rasa itu masih ada. Bisa dibilang Dona adalah cinta pertama Farhan yang belum sempat dia dapatkan.
"Oh iya Don, kan aku bikin story foto kita, nih Antoni kakak kelas yang dulu suka sama elu nanyain trus minta kontak kamu, gue kasih nggak nih?" tanya Yunita.
"Jangan ah beb, takut sama bini nya,hahaa," kata Dona
"Dia duda sekarang anak satu," celetuk Yunita antusias menjawab
"Masa sih? Yuk siapa yang minat sama Duren Sawit hehe," kata Dona menggoda Yunita.
Farhan pun semakin gemas dengan tingkah Dona, sekaligus sedikit cemburu dengan kehadiran Antony.
"Tau ahh, aku serius kamu jawabnya bercanda mulu," jawab Yunita ketus
"Bercanda Ta, sudah ah jangan ngambek," pinta Dona
"Yuk kita nonton film aja, film jaman kita SMA dulu," ajak Dona
"Film apa sih?" tanya Erischa.
"Udah deh ayo," ajak Dona sambil berjalan ke ruang tengah rumahnya.
"Sayang kamu berangkat kerja aja ya, aku disini dulu," kata Erischa ke suaminya.
"Iya sayang kamu juga ya," sambung Yunita berkata ke suaminya.
Suami mereka pun mengangguk lalu menuju mobil masing masing
"Ihh yang punya suami, bikin iri ya Don," celetus Tania.
Dona pun mengangguk sambil tersenyum manis.
Tania merupakan seorang janda anak satu. Tania memutuskan untuk bercerai karena sang suami kepergok selingkuh
"Eh Han, kenalin aku ke temn kamu kek biar aku juga ikutan punya suami," kata Tania yang tiba-tiba melontarkan kata ke Farhan.
"Siapa ya Tan? Cari sendiri aja deh takutnya gak cocok," jawab Farhan
"Ehh, nih film nya uda keputer," kata dona
"Ya ampun ini film kan yang bikin kita dulu bolos sekolah sampe kena setrap," kata Echa
"Nggak ada bosennya yah kita sama nih film," sambung Yunita.
"Hu'um," kata Dona singkat.
merasa canggung karena Farhan merupakan satu satunya lelaki di rumah tersebut, Farhan pun pamit meskipun dalam benaknya masih ingin berlama-lama dengan Dona.
"Ehh semua, gue ke kantor dulu ya soalnya pagi ini ada client dari luar kota," kata Farhan dengan nada lembut.
Oh iya Han, good luck yah, kata Dona
Iya Don, mksh ya, jawab Farhan
"Hati hati Han," kata yang lainnya.
"Oke, makasih ya," jawab Farhan sambil tersenyum tipis memandang Dona.
Setelah Farhan meninggalkan halaman rumah Dona, tiba-tiba Yunita berkata, "Don, kamu nggak curiga sama sikap Farhan ke kamu? Atau jangan-jangan ada sesuatu diantara kalian? Kok Farhan kayaknya masih nyimpen rasa gitu ya ke kamu?"
"Ihh apaan sih ngaco deh, ya nggak mungkin lah dia uda ada anak istri kali," jawab Dona jujur dan mengelak.
"Tapi menurut aku ada benernya juga lho Don, dia kan super sibuk tapi mendadak pas kamu pulang dia jadi free gitu, terus pas SMA dia kan sempet ngeliatin gelagat naksir kamu," sambung Tania.
Aku juga sebenernya mau ngomong itu dari tadi Don, cuma aku sungkan. Soalnya aku dari tadi merhatiin Farhan itu beda lho, dia lebih sering mandang kamu, pengen nya deket kamu, kamu ngerasa gitu nggak sih Don?" sambung Erischa.
Serius deh kalian ini ngomong apa sih? Kok jadi ngomongin suami orang gini," kata Dona sambil tertawa.
Yuk kita lanjutin kegiatan kita lagi didalam," ajak Dona.
Yang lain pun menyetujui dan segera masuk kembali ke rumah Dona.
Sesampainya di ruang yang dituju, Tania kembali bertanya kepada Dona,"Don, misal Farhan masih suka sama kamu gimana?"
"Aduhh, apaan sih,, intinya untuk saat ini aku sedang tidak bersama siapa-siapa dan tidak sedang mencintai siapa-siap. Lagian yang namanya jodoh hanya Tuhan yang tau dan aku pasrahkan semuanya sama Tuhan," jawab Dona
"Iya sih, tapi Farhan sering hubungi kamu nggak?" tanya Erischa dengan raut wajah penasaran.
"Sering Cha, tapi aku kan nanggepinnya biasa aja dan aku nggak ada niat aneh-aneh," jawab Dona
Tapi misal kamu ada apa-apa, cinlok atau gimana gitu, misal Farhan berjuang lagi buat dapetin kamu sampai mati-matian gimana Don? Kan yang namanya jodoh nggak ada yang tau," tanya Erischa lagi.
"Terima aja Don kalau memang jodoh kamu Farhan," ledek Tania.
"Apaan sih," jawab Dona ketus.
Lima belas menit kemudian ponsel Dona berbunyi, ternyata Farhan mengirim pesan singkat
"Don, bisa gak kita ketemu? Sebenernya banyak yang mau aku bicarakan," isi chat Farhan kepada Dona.
"Bisa beb, atur aja waktu and tempatnya yah," balas Dona.
"Oke," balas Farhan dengan wajah sumringah.
Dalam perjalan Farhan
menelpon sekretarisnya.
"Hallo Nes, hari ini saya ada acara di hotel grand x, kalau ada berkas penting kamu kumpulkan di meja saya ya," pinta Farhan.
"Baik pak," jawab Nesya sekretaris Farhan.
"Oh iya pak, ada paket untuk bapak dari boutique Rose dan toko perhiasan plus buket bunga, apa sekalian saya taruh di meja bapak?" tanya Nesya
"Kamu simpan dulu aja ya Nes, nanti kamu kirim sesuai alamat yang saya kasih," sahut Farhan.
"Baik pak," jawab Nesya singkat.
Kemudian Farhan menutup telepon nya dan kembali mengirim pesan singkat untuk Dona. Entah apa isi pesan tersebut, namun setelah Farhan mendapat balasan pesan singkat dari Dona rona wajahnya terlihat bahagia.
Sepertinya kedatangan Dona kembali ke kehidupan Farhan membawa arti tersendiri bagi nya.
*****
Pertemuan antara Resty dan Sarah pun terjadi.
Tepat jam sembilan pagi, ponsel Resty berbunyi, ternyata itu telpon dari Lisa.
"Hallo Sa," kata Resty
"Iya Res, mbak Sarah minta ketemuan di rumahnya bisa? Soalnya dia lagi ada pesanan snack banyak banget, jadi nggak bisa ketemu diluar," kata Lisa.
"Bisa Lis, tapi aku jemput Noval dulu ya setelah itu aku jemput kamu kan aku gak tahu rumah mbak Sarah," jawab Resty sambil berlari menuju mobilnya. Dia bersiap menjemput sang buah hati ke sekolah.
"Oke sayang," jawab Lisa
Sesampainya di sekolah Noval, Resty langsung menghampiri dan mengajak putranya menuju mobil dan segera pulang.
"Yukk nak," ajak Resty.
"Dek nanti mama mau keluar sebentar kamu di rumah sama oma dan bi nani ya," kata Resty
"Iya mah," jawab Noval.
Sesampainya di rumah noval langsng turun dan masuk ke rumah, sedangkan Resty bergegas pergi menuju rumah Lisa.
Lisa pun sudah menunggu di depan pintu rumah
"Ayo Sa," teriak Resty di depan rumah Lisa.
"Ayo." jawab Lisa yang sudah siap melangkahkan kakinya bergegas menuju mobil Resty.
Sambil menutup pintu mobil Lisa bertanya
Cepet amet Res?"
Iya aku ngebut, aku penasaran sebenernya gimana kelakuan Farhan," jawab Resty
"Res, habis ini kita ke kanan lurus pertigaan belok kiri yah, seratus meter dari pertigaan ada banner Sarah Catering, nah kita berhenti di situ," kata Lisa
Oke sa," jawab Resty.
Sepuluh menit kemudian mereka sampai
"Permisi, mbak sarah ada?" teriak Lisa menggoda kakak sepupunya itu.
"Iya mbak saya sendiri, ada yang bisa saya banting?" canda Sarah ml tertawa,
Ini mbak Resty mau ngobrol," kata Lisa tertawa kecil.
"Iya Res gimana? Masuk yuk tapi berantakan lho rumahku. soalnya baru selesai bikin pesenan," kata Sarah
"Nggak apa-apa mbak, jadi gini mbak ada yang mau aku tanyakan soal suamiku Mas Farhan," kata Resty dengan suara lirih.
"Soal apa nya? Klo sifatnya Farhan terkenal baik bahkan gak pernah aneh-aneh di sekolah," jawab Sarah dengan gaya santai
"Aneh-aneh gimana mbak?" tanya Resty kembali.
"Mabuk, bolos, mainin cewe pokoknya di Farhan yang baik baik kok," jawab Sarah
"Kalau Dona, mbak Sarah kenal?" tanya Resty
"Kenal dong, dia primadona sekolah dulu dan banyak cowok dibikin patah hati sama dia termasuk Farhan, jawab Sarah.
"Oh gitu," kata Resty sambil menghela nafas dengan hati berdebar.
"Eh, kenapa tiba-tiba kamu tanya Farhan dan Dona?" tanya balik Sarah.
Resty menceritakan kejadian yang terjadi pada acara reuni saat itu.
Ohh gitu, jawab Sarah singkat
"Iya mbak, jadi ceritanya Resty itu curiga sama mereka," sahut Lisa mencoba menjelaskan.
"Setahu aku ya, dulu Farhan dan Andreas temen sebangku, mereka tuh bucin banget sama Dona. Si Dona sih masa bodoh sama cowok-cowok yang berusaha mendekatinya. Terus Farhan sering nggak enak sama Andreas kalau dia keseringan ngobrol sama Dona, karena setiap mereka ngobrol andreas tersenyum sinis. Mengisyaratkan kalau Andreas tidak suka jika Farhan terlalu akrab dengan sang primadona Bisa di bilang Farhan itu sungkan sama Andreas kala itu, kata Sarah menjelaskan.
Tak sengaja sarah membuka sosial medianya.
"Lha, ini unggahannya Yunita lagi makan bareng ada Farhan sama Dona juga," kata Sarah.
Resty tanpa sadar langsung menarik ponsel Sarah.
Betapa hancurnya hati Resty melihat sang suami foto dengan posisi sedekat itu disamping Dona
"Kan Lis, dugaanku bener mereka ada apa apa," kata Resty sambil meneteskan air mata.
Mas Farhan aja udah berani bohong bilang mau ketemu client nya," sambung Resty
Dengan perasaan yang tidak karuan Resty menelpon sekretaris Farhan
"Hallo Nes, Bapak ada?" tanya Resty
"Nggak ada Bu, tadi Pak Farhan bilang mau langsung ke hotel grand X," jawab Nesya dengan polosnya.
"Ngapain ke hotel?" tanya Resty lagi'
"Saya kurang tahu Bu," jawab Nesya
Resty langsung menutup telpon dan langsung pamit ke Sarah dengan mengajak Lisa beranjak menuju hotel
Dalam perjalan Resty terus menangis.
"Udah Res jangan menangis, belum tentu Farhan ke hotel sama Dona," kata Lisa berusaha menenangkan sahabatnya.
"Sama siapa lagi? Jelas hari ini Farhan berbohong dan pagi tadi mereka bersama!" sahut Resty dengan nada lantang dan kesal.
Ditambah lagi penjelasan dari Sarah tadi semakin membuat hati Resty tidak tenang.
"Lis, nanti kamu rekam yah. Aku mau viralin aku nggak kuat di giniin," kata Resty kembali menangis.
"Kamu yakin Res?" tanya Lisa,
Resty pun mengangguk, ia yakin kalau sang suami sedang bersama Dona di Hotel.