Apa yang dilihat Paskha saat ini adalah gurunya yang mengajarinya apa saja yang diketahuinya. Pengetahuan politik, strategi perang serta cara berkultivasi dan bertarung diajarkan oleh Sir Clove.
Tapi bukankah Sir Clove sudah berusia tujuh puluhan, kenapa sekarang beliau tampak tiga puluh lebih muda?
Tidak hanya itu. Kenapa dia berada didalam ruang kelas? Dan juga… kenapa dia dikelilingi oleh anak-anak kecil.
"Paskha!! Berani sekali kau tidur di kelasku?"
Eh?
Paskha menoleh ke samping ke arah teman kelas yang membangunkannya, dan disanalah dia melihat… wanita yang paling dicintainya.
Tanpa disadarinya, air mata berkumpul kembali melihat pujaan hatinya masih hidup.
Karena dikuasai oleh perasaan sukacitanya, antara tidak sadar atau tidak peduli dengan kondisi tubuh perempuan yang jauh lebih mungil daripada ingatannya, Paskha langsung memeluk tubuh mungil teman sekelasnya.
Dalam sekejap, anak perempuan yang tidak tahu apa-apa itu memerah dalam pelukan Paskha. Sementara itu, Sir Clove merasa darah semakin naik ke puncak kepalanya melihat perilaku muridnya yang tak lazim.
Sekali lagi, Sir Clove memukul kepala murid kesayangannya dengan buku yang diroll membuat Paskha meringis kesakitan. Meskipun merasa enggan karena harus melepaskan diri dari tubuh mungil kekasih hatinya, pukulan gurunya berhasil membuat Paskha menarik diri.
"Sir Clove, kenapa kau memukulku? Bukankah aku adalah murid kesayanganmu?"
"Dasar anak kurang ajar. Keluar sana dan lari memutari lapangan dua puluh kali!!"
Lari lapangan dua puluh kali? Hmph! Itu pekerjaan yang mudah baginya. Dia bahkan bisa berlari memutari lapangan sekolah ini sebanyak seratus kali tanpa berhenti.
Atau itulah yang dipikirkannya.
Dia sama sekali melupakan kenyataan bahwa tubuhnya kembali ke bentuk anak kecil berusia tujuh tahun dan dia merasa luar biasa lelah di putaran keenam.
Paskha kecil memutuskan untuk beristirahat sebentar sambil mengatur pernapasannya.
"Hei! Siapa yang suruh kau berhenti!!"
Paskha terperanjat kaget dan langsung melanjutkan hukumannya, namun kini dia mengurangi kecepatannya.
Gurunya memang hebat. Meskipun tidak sedang melihat dirinya yang sedang berlari dan masih mengajar di kelas, beliau langsung tahu kalau dia telah berhenti berlari.
Sambil berlari dia kembali memikirkan situasinya yang sangat aneh ini.
Jelas-jelas dia ingat dia telah bertempur selama lebih dari satu minggu dan semua pasukan di medan perang telah mati. Dia juga ingat dia telah bunuh diri dengan terjun ke jurang.
Apakah yang dialaminya saat ini hanyalah mimpi?
Tidak. Bagaimana mungkin ini mimpi sementara dia masih bisa merasakan sakit pada kepalanya saat Sir Clove memukulnya. Dia juga tidak mungkin merasa lelah dan berkeringat seperti ini kalau seandainya ini hanyalah mimpi.
Paskha tidak tahu apa yang terjadi dan bagaimana dia bisa kembali ke masa-masa emas dimana dia harus memilih jalan kultivasinya. Tapi baginya, ini adalah kesempatan keduanya yang sangat langka.
Kali ini, Paskha tidak akan salah mengambil langkah berikutnya dan memutuskan untuk mengubah apa yang sudah pernah ia alami.
Jika dia kembali ke masa lalu dimana dia belum memilih jalan kultivasi untuk ditekuni, itu berarti… Raja Ahasyweros masih belum tiada.
Raja Ahasyweros merupakan raja kerajaan Timur yang baik dan bijaksana. Beliau membuka pintu kerajaannya untuk kerajaan Barat yang lebih miskin dan kurang berpendidikan untuk masuk kedalamnya.
Sang raja Timur memberikan pendidikan dan memberikan bantuan dana kepada kerajaan Barat sehingga hubungan keduanya menjadi akur dan berteman baik. Dan dari situlah Paskha bertemu dengan Gracia, anak perempuan yang cantik dari kerajaan Barat yang datang ke Timur untuk menambah wawasannya.
Paskha serta Gracia berteman baik semenjak kecil dan saling bergurau. Awalnya, tidak ada cinta diantara mereka dan keduanya murni bersahabat.
Sampai disaat mereka beranjak dewasa, Raja Ahasyweros tiada dan digantikan oleh putranya yang bodoh dan sombong, Pangeran Yosha.
Begitu menjadi raja, Raja Yosha langsung menutup pintu dan mengusir semua warga kerajaan Barat dan memutuskan tali hubungan damai dengan kerajaan Barat.
Paskha serta Gracia merasa sedih karena mereka harus berpisah dan keduanya sama-sama menyadari perasaan diantara mereka lebih dari sekedar teman.
Meskipun ada larangan untuk berhubungan dengan kerajaan seberang, Paskha diam-diam datang ke Barat untuk bertemu dengan Gracia. Keduanya menjalin tali kasih dan memutuskan untuk bertemu dengan leluasa melalui negosiasi politik.
Setahun sekali, masing-masing kerajaan akan mengirim utusan ke perbatasan untuk bernegosiasi. Meskipun kerajaan Barat tidak sekaya kerajaan Timur, namun mereka sangat ahli di bidang pertanian.
Selain itu, tanah di kerajaan Barat sangat subur dan cuaca tampak sangat memberkati kerajaan ini. Meskipun mereka tidak memiliki barang-barang mewah, namun setidaknya mereka tidak akan mati kelaparan.
Sebaliknya, tanah di kerajaan Timur sangatlah kering dan sangat jarang terjadi hujan. Mereka harus membeli bahan panganan dari para pedagang luar atau bertransaksi dengan kerajaan Barat.
Itu sebabnya, Paskha menjadi Lord Drake, seorang jenderal emas dari istana yang mengawal dan menjamin keselamatan utusan untuk pergi ke perbatasan. Sedangkan Gracia, dia diangkat menjadi Lady Pearl karena memiliki hubungan erat dengan mermaid yang tinggal di danau mistis di kerajaan Barat.
Mermaid inilah yang akan mendatangkan hujan dan air matanya menghasilkan mutiara yang bisa dijual. Namun bagi raja Barat serta penduduknya, Mermaid yang bersemayam di danau adalah seorang dewa pelindung, sehingga mereka tidak berani menyakiti sang mermaid ataupun memaksanya menangis untuk menghasilkan lebih banyak mutiara.
Itu sebabnya, Gracia diangkat menjadi Lady Pearl untuk menjadi perantara antara sang raja dengan Mermaid sekaligus bernegosiasi dengan kerajaan Timur dengan menggunakan kepintarannya.
Biar bagaimanapun, Gracia pernah tinggal dan bersekolah di kerajaan Timur lebih dari sepuluh tahun. Jadi gadis itu mengetahui apa saja tradisi serta cara berpikir orang-orang kerajaan Timur.
Selain itu, hubungan rahasia antara Gracia dengan Paskha bukanlah rahasia bagi Raja Barat. Sang raja sengaja memanfaatkan Gracia untuk membujuk Lord Drake agar tidak menindas lebih lagi.
Pasalnya, harga yang diajukan kerajaan Timur semakin rendah sementara mereka juga membutuhkan uang untuk membeli senjata serta bahan bangunan dari negeri lain.
Kala itu, Paskha ingat dia berada dilemma yang besar dan Gracia juga merasa tertekan karenanya.
Kini dia kembali ke masa lalu dengan ingatan masa depan, dia tidak akan membiarkan Gracia memiliki tekanan yang sama. Dan dia tidak akan membiarkan putra mahkota Yosha naik tahta menggantikan ayahnya.
Dia harus mencari cara untuk menjadi seseorang yang dimana semua orang harus mendengarkan suaranya. Tidak akan ada yang bisa membantahnya, bahkan seorang raja sekalipun tidak akan bisa menolak perintahnya.
Dan satu-satunya untuk menjadi orang seperti itu adalah…
Menjadi seorang manusia abadi… Grandmaster.