Sementara di ballroom hotel...
"Dimana Sofia? Bukankah ia sudah datang sejak tadi?" tanya seorang pria paruh baya kepada keponakan tercintanya. Ia sengaja datang terlambat karena harus menyelesaikan rapat dengan klien terlebih dahulu. Kini, ia belum menemukan batang hidung putri kesayangannya.
"Ya, kau benar Paman! Tetapi, ia baru saja pamit ingin pergi ke kamar mandi!" jawab Amber sambil tersenyum manis kepada pamannya yang tidak lain adalah ayah dari Sofia.
"Hm... baiklah, Selamat ulang tahun cantik! Ambilah... kado ini Paman sudah persiapkan jauh- jauh hari untukmu." ucap paman Felix terlihat menyodorkan sebuah kotak berukuran 15 x 20 centimeter kepada gadis di hadapannya.
"Terima kasih, Paman!" sahut Amber tanpa ragu menerima kado tersebut dengan wajah sumringah.
"Nikmati pestamu! Paman harus menyapa kedua orang tuamu terlebih dahulu!" balas tuan Felix ramah.
"Ok! Paman juga harus bersenang- senang!" timpal Amber tidak merasa canggung sedikitpun.
Deheman pelan berasal dari tuan Felix berhasil terdengar oleh Amber. Membuat gadis cantik itu segera menutup mulutnya dengan satu tangan. Karena ia menahan tawa gelinya saat melihat tingkah pamannya yang bergegas melarikan diri. Pasalnya setelah istri tercinta meninggal dunia, paman Felix lebih memilih menyibukkan dirinya dengan pekerjaan daripada bersenang -senang menikmati hidupnya.
Setelah menunggu selama 15 menit, tuan Felix tidak kunjung menemukan keberadaan Sofia. Sehingga ia memerintahkan orang kepercayaannya untuk memeriksa kamar mandi yang dimiliki oleh hotel tersebut. Tak lama kemudian, berita bahwa putrinya tidak ditemukan telah sampai ke telinganya. Membuat tuan Felix merasa khawatir dan cemas disaat yang bersamaan.
Salah satu tangan beliau merogoh saku jas yang sedang dikenakan olehnya. Akhirnya ia dapat menemukan benda yang ia cari. Tanpa menunda waktu lebih lama ia menekan serangkaian nomer pada layar ponsel miliknya. Tuan Felix mencoba menghubungi putri semata wayangnya.
Namun, hasilnya membuat beliau sangat kecewa karena nomer putrinya tidak dapat dihubungi. Sekali lagi ia segera memerintahkan salah satu anak buahnya, untuk memeriksa melalui CCTV yang dipasang oleh pihak hotel. Setidaknya ia mencoba memastikan bahwa putrinya pergi dari pesta karena keinginan sendiri bukan disebabkan adanya hal lain.
"Kenapa wajahmu begitu cemas? Apa ada sesuatu?" tanya tuan Frans selaku adik kandungnya.
"Ya, Sofia belum kembali dan ia tidak juga ditemukan di kamar mandi." sahut tuan Felix tidak menyembunyikan apapun kepada adiknya.
"Mungkin ia sedang memiliki sesuatu yang urgent, sehingga pergi terburu- buru tanpa pamit terlebih dahulu!" balas tuan Frans bersikap netral dan tenang.
"Semoga saja seperti yang kau katakan." timpal tuan Felix.
Seorang pemuda tampan datang menghampiri beliau. Ia terlihat membisikkan sesuatu di telinga tuan Felix. Tidak lama ekspresi beliau berubah menjadi marah. Tanpa mengatakan sepatah kata pun ia beranjak meninggalkan tuan Frans yang terlihat kebingungan.
Tuan Felix bergegas melangkahkan kakinya melewati para tamu undangan. Beliau berjalan menuju ke ruang control. Untuk melihat rekaman CCTV hotel yang berhasil ditemukan oleh salah satu bawahannya. Sesampainya di ruangan, tuan Felix melihat sendiri bagaimana sekelompok pria tersebut menangkap dan membawa para gadis termasuk putrinya.
Pandangan kedua matanya menggelap dan rahangnya mengeras melihat putrinya diculik oleh sekelompok orang tidak dikenal. Kedua tangan mengepal erat hingga memutih. Ia segera memerintahkan para bawahannya untuk bergerak cepat. Sebagian bawahan langsung memeriksa jalur pintu belakang atas instruksi tuan Felix.
Mereka semua diminta untuk mencari bukti atau benda yang dapat membantu penyelidikan. Disisi lain, video rekaman tersebut langsung diselamatkan oleh tuan Felix. Supaya tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Sebab wajah para pelaku terekam jelas.
Pada tempat kejadian perkara, banyak para penjaga keamanan ditemukan tergeletak tidak sadarkan diri. Tuan Felix mencurigai adanya kerja sama para kelompok gangster tersebut dengan orang dalam. Sehingga ia mengambil tindakan tanpa persetujuan sang adik si empunya acara. Malam itu pesta harus dihentikan secara tiba -tiba atas permintaan tuan kanselir.
Pihak keluarga menanyakan alasan dibalik tuan Felix melakukan tindakan demikian. Mereka terkejut mendengar pengumuman bahwa beberapa gadis muda hilang malam itu. Setengah jam kemudian pihak berwenang segera mendatangi ballroom hotel, setelah mereka mendapat laporan dari orang kepercayaan tuan kanselir. Semua tamu undangan mulai diperiksa satu- persatu.
Ternyata selain putri pejabat negara tersebut, masih ada 14 orang lagi yang menghilang. Tuan kanselir menegaskan kepada para tamu undangan supaya tidak membocorkan berita. Mengingat akan banyak orang mengambil kesempatan ini. Untuk menjatuhkan tuan Felix agar turun dari jabatannya.
Disisi lain, Amber merasa sangat sedih, karena pesta ulang tahunnya harus diwarnai oleh insiden seperti ini. Ia mengutuk keras para pelaku penculikan dan berharap para korban termasuk sepupunya dapat segera ditemukan. Setelah melakukan pemeriksaan, para tamu segera diminta meninggalkan ballroom hotel. Sebab pihak keluarga merasa tidak lagi memiliki keinginan melanjutkan, disaat salah satu anggota keluarga mereka sedang diculik oleh sekelompok orang.
"Maafkan aku, karena tidak memperketat penjagaan tempat ini!" ucap tuan Frans dengan tulus.
"Hasilnya akan tetap sama saja, sebab kelompok gangster itu telah merencanakan beberapa hari sebelumnya! Terbukti ia tahu jalan keluar lewat belakang! Aku hanya sedang berpikir bahwa mereka memiliki orang dalam untuk membocorkan info." terang tuan Felix mencoba terlihat tenang, walaupun rasa cemas masih terlukis jelas pada parasnya.
"Apa yang harus kita lakukan?" tanya tuan Frans merasa sangat khawatir atas penculikan yang terjadi pada keponakannya.
"Sambil menunggu hasil dari pihak berwajib, aku akan menggunakan jasa HZL grup untuk menangani kasus ini!" jawab tuan Felix penuh tekad.
Dibawah kepemimpinan Leo, HZL grup berkembang pesat. Banyak dari kalangan atas memilih menggunakan jasanya. Tidak ada gangster yang berani bertindak semena- mena di daerah kekuasaannya. Menjadikan negara itu aman dari kejahatan besar.
Akan tetapi, akhir- akhir ini banyak gangster pindahan dari negara lain berusaha memasuki negara itu. Membuat HZL mulai sedikit kerepotan untuk mengatasinya. Beruntung Leo memiliki kerja sama dengan klan terbesar dari negara Jepang. Sehingga ia tidak kekurangan sumber daya manusia dalam menjalankan setiap misi.
Perusahaan pemuda itu dapat berdiri kokoh dan stabil ditengah pesaing bisnis yang semakin semarak setiap tahunnya. Namun, tidak ada satupun kliennya yang mengetahui bahwa sebenarnya, Leo masih bagian dari klan. Klan yang paling ditakutin di negeri sakura tersebut. Kemudian tuan Felix langsung meminta asistennya mengatur jadwal pertemuan dengan petinggi HZL grup secepatnya.
"Bagaimana hasilnya?" tanya tuan Felix tidak sabaran saat melihat asistennya telah menyudahi sambungan telepon.
"Maaf Tuan, mereka menolak bertemu karena saat ini jadwal Mr. Leo sangat padat!" jawab asisten tersebut dengan pasrah.
"Damn! Terus hubungi mereka! Bagaimanapun caranya kau harus mengatur pertemuanku dengan Mr. Leo secepatnya! Karena nyawa Sofia dipertaruhkan di sini!" tandas tuan Felix terlihat marah.
"Baik Tuan! Akan saya usahakan!" sahut asisten tersebut.