Chereads / Alexa's Dream And Love / Chapter 39 - Bab 39. Hadirnya Orang Ketiga.

Chapter 39 - Bab 39. Hadirnya Orang Ketiga.

"Apa yang kamu lakukan?! Apa kamu sudah gila!!" Daniel seketika mendorong tubuh Shella menjauh, pria itu dengan cepat menggosok pipinya yang masih terdapat bekas lipstik Shella.

Shella tersenyum lalu berjalan mendekati Daniel. "Siapa yang gila? Apa aku salah karena mencium calon pacarku? Jangan terlalu kasar sama aku dong sayang." Shella berkata bohong dengan mengaku-ngaku Daniel adalah calon pacarnya bahkan Shella berani melingkarkan tangannya ke tubuh Daniel untuk menggoda pria itu.

Melihat Daniel dipeluk wanita lain, darah Alexa seketika mendidih. Marah, cemburu, kesal, dan kecewa. Itulah gambaran perasaan Alexa kepada Daniel saat ini, mata Alexa berembun dan Alexa merasa sangat muak melihat tingkah gadis itu.

"Dasar playboy!!" Alexa melepas jas milik Daniel lalu membuangnya, gadis itu kemudian berlari keluar meninggalkan pesta kalangan elit itu dengan penuh rasa amarah.

"Dasar cewek Freak!! Jangan pernah coba-coba mendekatiku lagi atau kamu akan menyesal," ancam Daniel seraya menunjuk muka Shella untuk memberinya peringatan.

"Alexa!!"

Daniel memungut jasnya yang tadi dibuang oleh Alexa lalu ia segera berlari mengejar gadis itu.

"Alexa!! Tunggu dulu, Lex! Dengarkan penjelasan kak Daniel dulu!"

Alexa berlari semakin kencang dan tidak mau mendengarkan kata-kata Daniel, Alexa terus berlari menuju jalan raya.

"Lex! Dengerin penjelasan kak Daniel dulu!" Daniel berhasil menyusul Alexa dan mencengkeram erat lengan gadis itu dan membalik badannya sehingga mereka kini saling berhadapan.

"Penjelasan apa lagi?! Kalau kak Daniel sudah punya calon pacar, lalu untuk apa kak Daniel mendekati Alexa?"

"Lex! Kak Daniel berani bersumpah, kak Daniel tidak kenal dengan cewek gila itu! Tolong percaya sama ucapan kakak, Lex." Daniel berusaha keras meyakinkan gadis yang sangat ia cintai itu.

Alexa menepis tangan Daniel yang mencengkeram bahunya. "Bohong! Mana ada maling yang mengaku! Kalau kak Daniel tidak kenal siapa cewek itu, lalu kenapa ia berani mencium kakak? Tidak ada satu gadis pun yang akan melakukan hal menjijikkan seperti itu!"

"Kak Daniel juga tidak tahu! Dan kak Daniel berani bersumpah kalau kakak benar-benar tidak kenal dengan gadis itu," ucap Daniel.

Mata Alexa melotot dan menatap wajah Daniel dengan penuh amarah. "Apa kak Daniel pikir kalau Alexa akan percaya begitu saja dengan sumpah kak Daniel?"

Daniel mengangguk cepat. "Tolong! Percayalah dengan ucapan kak Daniel Hanya kamu satu-satunya gadis yang kak Daniel cintai," akunya cepat.

"Bulshit!!!" Alex tersenyum sinis. "Taksi!" Alexa menghentikan taksi yang kebetulan sedang melintas dan berhenti tepat di depannya.

Daniel kembali mencengkeram tangan Alexa untuk menghentikannya naik ke dalam taksi. "Tidak!! Jangan pergi!! Kita harus menyelesaikan kesalahpahaman ini dulu, tolong Lex," pinta Daniel mengiba.

Alexa mengusap pipinya yang basah. "Tidak ada yang perlu kita bicarakan lagi!" Alexa menepis tangan Daniel lalu segera masuk ke dalam taksi dan menutup pintu.

Daniel tidak tinggal diam, ia terus menggedor jendela kaca dan mencoba membuka pintu taksi. "Lex!! Buka pintunya!! Alexa!!"

"Cepat jalan, pak," suruh Alexa cepat, lalu taksi yang ditumpanginya melaju ke jalanan meninggalkan Daniel yang masih berdiri di tengah jalan.

"AAAARRRGGGHHH!!' Daniel berteriak kesal.

Kemudian Daniel berlari menuju ke tempat parkir untuk mengambil mobilnya, pria itu tidak berhenti berjuang untuk mengejar Alexa dan menyelesaikan kesalahpahaman yang terjadi diantara mereka.

***

Sesampainya di rumah, Alexa langsung masuk ke dalam rumah dan berlari menaiki tangga menuju ke kamarnya. Alexa sama sekali tidak sadar kalau Papanya sedang duduk di ruang tamu dan berdiskusi dengan Leon tentang masalah pekerjaan.

Indra dan Leon saling menatap, kedua lelaki itu dibuat bingung oleh sikap Alexa. Dan beberapa menit kemudian, Daniel sampai di rumah dan langsung masuk begitu saja ke dalam rumah.

Dahi Indra mengernyit saat melihat kedatangan Daniel yang jug bersikap sama anehnya dengan putrinya, Alexa. "Daniel!! Apakah terjadi masalah? Kenapa kalian tidak pulang bersama-sama?" tanya Indra bingung.

Langkah Daniel tiba-tiba terhenti lalu ia menoleh ke arah Indra dan juga Leon.

"Om Indra?! Nanti saja Daniel jelaskan. Sekarang Daniel harus berbicara dulu dengan Alexa," jawab Daniel seraya berlari menaiki tangga menuju kamar Alexa.

"Lex! Tolong bukain pintunya. Kak Daniel ingin berbicara denganmu, ini semua hanyalah salah paham saja. Beri kak Daniel kesempatan untuk menjelaskan semua kesalahoahaman ini," ucap Daniel sembari terus menggedor kamar Alexa tanpa henti.

Alexa tidak merespons, gadis itu menyumpal telinganya dengan headset agar tidak biaa mendengar perkataan Daniel.

Daniel tidak menyerah, Ia terus menggedor kamar Alexa sampai sampai tangannya memerah. Namun, Alexa tetap saja keras kepala dan tidak mau mendengarkannya.

Daniel kemudian menempelkan dahinya ke pintu, wajahnya terlihat sangat sedih dan muram. 35 menit lamanya, Daniel berdiri di depan pintu kamar Alexa, pria itu menghela napas berat dan dengan langkah yang gontai ia berjalan menuju ke kamarnya lalu menutup dan ia kunci rapat-rapat.

Di dalam kamarnya, Daniel membanting jas yang sedari tadi ditentengnya ke lantai dengan kesal. Daniel melemparkan tubuhnya ke atas sofa lalu memijat keningnya, kepala Daniel terasa berdenyut dan terasa sangat pusing

Baru kali ini Daniel merasakan jatuh cinta kepada seorang gadis dan baru kali ini juga ia merasa sakit hati karena gadis yang sangat ia cintai tidak mempercayai ucapannya.

***

Keesokan paginya ...

"Daniel! Alexa! Apa terjadi sesuatu? Kenapa tadi malam kalian pulang sendiri-sendiri?" tanya Indra seraya menatap Alexa dan Daniel secara bergantian.

Alexa hanya diam dan terus saja melahap roti bakarnya, ia hanya diam seribu bahasa dan merasa tidak mood untuk menjawab semua pertanyaan yang papanya ajukan.

Daniel melirik ke arah Alexa, pria itu menghela napas panjang. "Ini hanyalah sebuah kesalahpahaman saja kok, Om. Bukan masalah besar, Om Indra jangan khawatir."

Indra menghela napas lalu kembali menatap Alexa dan Daniel secara bergantian, lelaki itu sebenarnya tahu kalau putrinya dan Daniel sedang bertengkar. Namun, ia tidak mau terlalu banyak berkomentar atau banyak bertanya, karena ia pikir kalau ini hanyalah masalah pertengkaran anak muda yang sedang kasmaran saja.

"Baiklah kalau begitu! Om Indra harap, kalian berdua tidak membawa masalah kalian saat berada di kantor. Apa kalian berdua mengerti?" kata-kata Indra ditujukan kepada Alexa dan Daniel, Daniel hanya menganggukkan kepalanya saja sedangkan Alexa masih saja cuek dan pura-pura tidak mendengarkan.

"Oh, iya. Siang ini kita ada meeting penting dengan tuan Harri. Papa harap, kalian bisa kompak dan bekerja sama dengan baik agar proyek pembangunan hotel di Bali bisa berjalan dengan lancar. Perusahaan sudah menanggung banyak kerugian akibat kecelakaan truk pengangkut material tempo hari, jadi papa tidak mau mendengar ada masalah lagi," papar Indra. "Apa kamu paham dengan kata-kata papa, Alexa?" tanyanya lagi kepada Alexa.

"Paham," ucap Alexa malas.

"Baiklah kalau begitu, kita harus pergi ke kantor sekarang juga."

Indra segera beranjak dari kursinya diikuti Alexa dan Daniel dari belakang. Mereka berjalan menuju pintu lalu masuk ke dalam mobil mereka masing-masing, karena sedang terjadi perang dingin. Alexa memutuskan untuk berangkat ke kantor dengan mobilnya sendiri, karena ia merasa sangat tidak nyaman kalau menumpang mobil papanya ataupun Daniel.

***

"Sejauh ini progres pembanguan pondasi berjalan dengan baik, seperti yang ditunjukkan di layar. Memang untuk pembangunan pondasi sempat terjadi sedikit hambatan akibat kecelakaan truk tempo hari ....."

Alexa bisa mengikuti meeting dengan sangat baik, tidak ada satu kendala pun yang terjadi selama meeting berlangsung. Sehingga dapat dipastikan kalau meeting hari ini benar-benar sukses dan Harri pun merasa sangat puas akan kinerja perusahaan Indra dalam mengerjakan proyeknya.

2 Jam kemudian ....

"Bagus sekali! Saya benar-benar puas dengan hasil kerja kalian," sanjung Harri seraya bersalaman dengan Indra. Hatinya terasa sangat senang.

"Terima kasih, ini adalah suatu kehormatan bagi saya karena bisa bekerja sama dengan anda," ucap Indra merendah. "Oh iya, saya kenalkan anda kepada putri tunggal saya, Alexa," ucapnya lagi.

"Ini putri saya satu-satunya, Alexa Prayoga. Alexa lah yang telah merancang desain sehingga perusahaan ini bisa menang tender." Indra membanggakan Alexa di depan kliennya.

Indra secara resmi mengenalkan Alexa pada klien pentingnya.

"Benarkah? Wah! Putri anda benar-benar hebat! Tidak seperti putri saya yang pekerjaannya hanya menghabiskan uang untuk shopping," keluh Harri kepada Indra yang disambut gelak tawa Indra.

"Oh iya, kebetulan juga putri saya juga ikut datang ke sini. Bagaimana kalau saya kenalkan juga," ucap Hari seraya menyuruh anak buahnya untuk memanggil putrinya yang sedang menunggu di luar.

Lalu tiba-tiba terdengar suara ribut-ribut dari arah arah pintu. Lalu seorang gadis berambut pendek sebahu tiba-tiba masuk ke dalam ruangan sambil terus mengomel kesal.

"Aduuh ada apa lagi sih, Pa? Shella bosan di sini, Shella mau pulang," rengek putri Harri seraya menghampiri sang papa.

Mata Daniel dan Alexa seketika membelalak saat melihat wajah gadis itu, Alexa dan Daniel sangat kaget karena mereka berdua kenal gadis itu.

"KAMUUU!!" Alexa dan Daniel berteriak kompak sambil menunjuk ke arah anak Harri.

To be continued.