"Bayu, kamu kok pucat?" tanya Pak Cahyo melihat wajah Bayu.
"Hanya kelelahan Pak," sahut Bayu.
Pak Cahyo tak percya begitu saja, segera dia menempelkan punggung telapak tangan kananya ke dahi Bayu. Hanya beberapa detik, punggung tangan itu mampu merasakan suhu tubuh yang cukup tinggi. Tak ingin terjadi masalah guru olah raga mempersilakan Bayu untuk tidak mengikuti pelajarannya dan pergi ke UKS.
"Bayu, kamu ke UKS saja ya, istirahat di sana, kondisi kamu tidak memungkinkan untuk mengikuti pelajaran olah raga bapak," pinta Pak Cahyo menepuk pelan punggung Bayu.
Bayu tak bisa berkilah, wajahnya tidak bisa berbohong. Terlihat jelas wajah pucatnya yang membuat siapa saja yang melihatnya akan bersimpati padanya. Tak ingin menambah masalah untuk dirinya, Bayu menyetujui saja anjuran dari guru olah raganya.
"Iya Pak, saya ke UKS saja."