Selamat malam semua....
Tawa dan sapaan Maya membuat orang juga ikut tertawa melihat tingkah konyol dokter cantik itu.
"Malam juga Dokter cantik....bahagia banget deh kayaknya ini, apa udah ada gandengan baru ya....." ucap salah satu perawat yang memang sangat dekat dengan Maya.
"Hehehehe..perawat Titi tau aja deh..." balas Maya dengan malu-malu.
"Boleh pamer sekarang ngak sih.." jawab Maya sambil melihat jamnya yang masih ada sisa waktu 30 menit untuk ngerumpi sebelum bekerja.
"Boleh lah Dokter... tapi kami harap yang sekarang ini benar-benar manusia yang real ya Dokter, sebab kalau hanya hayalan mah kami udah bosen dengar cerita dokter." sela perawat Titi lagi.
"Ini si Titi dj ngercos aja kayak bunyi kereta api tittt...tittt...tit.....bunyi kereta api titt...tit..titt..wkwkkwk." ujar Maya sambil tertawa terbahak-bahak bersama perawat yang lain.
"Dokter mah gitu ihhh.. sebell..udah dikasih nama yang bagus sama orang tua masak terus ditukar-tukar sih dok." ujar Titi ngambek tapi malah terlihat menggemaskan di mata Maya dan yang lainnya.
"Baiklah Titi Rahayu yang selalu ayu tak akan pernah layu." ucap Maya menahan tawa akan perkataan dia sendiri.
"Dokter Maya...." sebal Titi
"Maaf ya Titi, ini hanya sebagai hiburan malam aja kok, jangan nangis ya. Baiklah sebagai ganti permintaan maaf Dokter Maya yang lagi jatuh cinta ini. Maka semuanya akan diberitahukan sebuah rahasia besar?" ucap Maya membuat mereka semua penasaran.
"Apa sih Dok...udah mau ganti shift ini... dan dokter masih saja ngak mau ngasih tau sejak tadi." Sebal Titi yang masih mau berbicara padahal tadi sedang ngambek.
"kemarinkan saya bilang jatuh cinta sama Lee Minho saat mata saya sembab dan semakin imut. Tapi, sekarang beda lagi saya ngak akan membuat kalian bersedih karena dia tidak nyata." ucap Maya memang kemarin bukan hanya kepada pasiennya saja Maya berbohong menonton sampai pagi karena jatuh cinta dengan Lee minho tapi kepada semua staf yang bertanya maka Maya akan menjawab pertanyaan mereka dengan jawaban yang sama.
"Kekasih baru Dokter Maya Putri Yang sekarang adalah........" jeda Maya membuat mereka bertambah penasaran.
"Jung Haein." ucap Maya percaya diri dan membuat mereka berlari meninggalkan Maya yang di anggap sedang halu.
"Ya.....kenapa malah pergi semuanya sih Ti," ucap Maya kepada Titi yang masih setia berdiri di sana.
"Kamu tau ngak Ti, Jung Haein ini Wahhhhh... kalau kalau kamu lihat badannya maka ileran kita ngak akan berhenti Ti saking HOT tubuhnya yang seperti roti sobok 6 kotak." Ucap Maya menceritakan kepada Titi.
"Mereka itu maunya dokter sama manusia yang memnag jelas bukan hanya dalam haluan dokter saja, masak dokter anak terbaik se-indonesia raya masih ngejomblo sampai sekarang." balas Titi berusaha memberi nasihat.
"Mau bagaimana lagi Ti, saya itu sukanya cowok yang kayak itu...udah ganteng, imut, macho lagi. Dimana coba kalau dicari yang seperti itu? Ngak ada kan di sini?" tanya Maya kepada Titi.
"Iya sih dok, tapi beneran cowok ini ada wajah imutnya. Lee minho ganteng sama macho aja ya... ngak terlalu imut sih sebenarnya, kalau Jung Haein ini beneran imut dok?" tanya Titi similikiti sedikit heran.
"Emangnya saya pernah bohong sama kamu Ti? Saya ini jujur loh, tapi agak sedikit halu aja hehehehe...kalau kamu ngak percaya cari aja instagramnya Ti? Waktu itu aku lihat dia lagi makan sandwich di pinggir lapangan behhhhh imut banget Ti sampai ingin aku bawa pulang rasanya." jawab Maya menjelaskan kepada Titi.
"Coba lihat dong dok, siapa tau bisa Titi jadiin koleksi bias Titi yang semakin banyak itu." balas Titi.
"Iya dong, harus itu mah....tapi ya Ti, kita ini aneh ngak ya? Ngehaluin warga Korea Selatan sana?" tanya Maya.
"Kalau menurut Titi ngak apa-apa dok, dari pada ngehaluin laki orang." Jawab Titi tertawa.
"Pelakor dong ya...bisa di bunuh kita itu mah Ti, lebih baik kita lestarikan aja kehaluan kita ini dari pada haluin laki orang ihhh.. serem Ti." Takut Maya dan Titi yang langsung merinding menyebut kata pelakor yang sekarang sedang ngetren di-indonesia.
"Tapi ya dok, ada kok ciri-ciri yang mendekati cowok idaman kita seperti artis korea itu?" ucap Titi.
"Siapa sih Ti, jangan bikin penasaran deh? Sejak aku lahir sampai setua ini belum ada ketemu tuh cowok cakep, tinggi, macho, kaya lagi." ucap Maya binggung.
"Ada dok, tuan Elzar Haris Wijaya itu lohhh, pewaris Wijaya Hospital dan seluruh bisnis keluarga Wijaya yang sangat banyak itu?" ucap Titi yang langsung mendapatkan pelototan dari Maya.
"Jangan ngarang deh ya, tuan Elzar itu ngak seperti manusia pada umumnya Ti, liat aja jika datang ke Rumah Sakit pasti langsung hawa Rumah Sakit ini sangat menyeramkan." ucap Maya mendelik takut disusul Titi yang ikutan meninding.
"Iya yah dok, tapi kalau sama kekasihnya dia so sweet banget loh. Titi pernah ngak sengaja ketemu dia di Mall." ucap Titi.
"Udah ahh jangan bahas orang itu lagi, 5 menit lagi pertukaran shift lebih baik kita siap-siap Titi." ujar Maya .
"Oke dok."
***
Maya memijat kepalanya yang sedang sakit. Dia pikir bisa pergi dari rumah itu bisa melupakan si pria arogan yang telah menjadi suaminya itu. Tapi, si Titi malah membuat moodnya hancur dengan ingatin lagi sama dia.
Maya memang bisa melarikan diri dari suasana mencekam tadi dengan selamat. Tapi dia tidak mengetahui bagaimana nasibnya besok hari yang harus berhadapan lagi dengan dirinya.
Saat di rasa Elzar lengah dia berusaha melarikan diri sekuat tenaga untung saja dia mempunyai baju dan perlengakapan untuk bekerja yang berada di Rumah Sakit. Dia juga beristirahat sejenak untuk melepas lelah di ruang yang memang di sediakan Rumah Sakit untuk beristirahat para tenaga medis.
Jam bedetak sangat cepat bagi Maya sekarang. Biasanya dia akan senang jika waktu pertukaran shift tiba sehingga dia bisa tidur nyenyak dirumah memeluk guling dan tidur dengan selimut sampai kepala. Tapi sekarang waktu pulang sudah seperti akan bertemu dengan Dajjal saja yag sangat menakutkan bagi Maya.
Maya keluar dari Rumah Sakit dengan wajah lelahnya tapi langsung berbalik dan bersembunyi ketika melihat anak buah Elzar berkeliaran di depan Rumah Sakit.
Maya yang tidak mau membuat masalah langsung putar badan dan berencana menggunakan jalan tikus jika tidak ingin keluar dari rumah sakit lewat pintu utama. Tapi dengan menggunakan jalan itu, jalan Maya untuk sampai ke tempat Kostnya akan sangat jauh.
"Huhhhh... semangat Maya." Ucap Maya menyemangati dirinya sendiri.
Maya memang berencana pulang ke tempat Kostnya dulu baru kembali ke rumah keluarga Wijaya karena dia mau beristirahat dulu dengan tenang tanpa ada gangguan.
***Bersambung ***