"Siapa yang menyuruh kamu tidur hah!" kesal Elzar ketika melihat istri yang baru dinikahinya langsung terpejamn nyaman di sofa kecil pojok kamarnya.
"Saya butuh istrirahat tuan, tubuh saya sangat lemah jika hanya untuk mendengarkan segala cacian yang akan anda ucapkan." ucap Maya dengan posisi yang masih berbaring dan mata terpejam seolah menghiraukan semua tindakan Elzar.
"Saya juga butuh istirahat agar kuat shift malam nanti." sela Maya lagi ketika melihat Elzar akan berbicara.
"Apa kamu gila ..."ucap Elzar ketika mengetahui istri barunya ini mau langsung masuk kerja dan masuk shift malam tanpa mau meminta izin kepadanya dahulu.
Seolah sudah kebal dengan kalimat ancaman, makian dan umpatan yang keluar dari mulut suami laknatnya ini jadi Maya tidak mau ambil pusing dan melanjutkan tidurnya yang sempat terganggu.
"Maya!!"
"Apa tuan, bisakan sebentar saja tuan berbicara tanpa menghardik saya? Saya belum tuli kalau anda ingin tau, saya bisa mendengar perkataan anda dengan jelas." kesal Maya dan langsung duduk kembali dari rebahannya tadi.
"Mulai saat ini kamu dilarang bekerja."ucap Elzar.
"Siapa anda berani melarang saya?" balas Maya tidak mau kalah.
"Saya suami kamu dan saya ngak akan pernah mengizinkan kamu lagi kembali bekeja."
"Anda ngak punya hak untuk melarang saya...saya sekolah menggunakan uang saya sendiri dan tidak pernah mengemis kepada anda. Kenapa saya harus mematuhi perintah anda?" jawab Maya lantang.
"Apa kamu lupa jika saat ini kamu bekerja di Wijaya Hospital. Rumah sakit tersebut punya keluarga saya dan saya adalah pewaris yang sah."
"Terus kenapa? Walaupun Wijaya Hospital punya keluarga anda saya ngak peduli tuh, saya hanya bekerja disana menolong anak-anak yang sedang sakit dan berupaya menyembuhkannya." Balas Maya menohok Elzar yang berusaha menyombongkan diri di depan Maya.
"Dengar tuan Elzar Haris Wijaya sang pewaris Wijaya Hospital dan seluruh kekayaan keluarga Wijaya....saya Maya Putri tidak pernah mau ikut campur dengan masalah atau kekayaan yang anda banggakan itu. Bukannya saya hanya jaminan dari kerja sama perusahaan anda yang telah mau membantu perusahaan keluarga saya keluar dari kebangkrutan. Jadi, jangan pernah mencampuri seorang wanita jaminan yang sangat menjijikkan seperti saya. Anda tenang saja saya ngak akan pernah membocorkan kepada siapapun jika anda adalah suami saya."tegas Maya menatap Elzar yang mematung mendengar ucapan lugasnya.
Elzar merasa tidak terima dengan sifar arogan istri barunya ini, harga dirinya seolah dipermalukan olehnya.
"Cihhh.... saya ngak akan pernah mau mempercayai kamu, jka saya mengizinkan kamu berkeliaran bebas di luar sana pasti orang-orang akan mengetahui perihal pernikahan kita dan saya ngak akan mau itu terjadi dan menyebabkan kekasih saya marah dan bersedih." ucap Elzar memikirkan perasaan kekasihnya jika rahasia pernikahan ini terbongkar dan tidak memikirkan sedikitpun perasaan Maya yang telah menjadi istrinya.
"Saya bilang berhenti ya berhenti Maya! Secepatnya surat pemecatan kamu akan dikirim Rumah Sakit dan mulai hari ini kamu ngak perlu datang lagi ke Rumah Sakit." putus Elzar final tanpa mau mengubah keputusannya.
"Saya ngak akan berhenti tuan...anda tidak akan pernah bisa mengatur hidup saya. Pernikahan ini sama sekali tidak ada harganya untuk saya dan saya harap anda juga begitu. Jadi, jangan pernah mengganggu privasi saya seperti saya yang ngak akan pernah mengganggu privasi tuan." balas Maya berusaha mempertahankan pekerjaannya.
"Anda sangat tidak berarti bagi saya, jadi jangan takut kalau hubungan kita bisa terbongkar saat kita berpapasan di Rumah Sakit. Saya akan sangat menjaga rahasia ini tapi sebagai jaminannya anda harus menyetujui saya bekerja tanpa ada kekangan sedikitpun," tawar Maya.
"WOW....sudah berani ya kamu melawan saya, kita bahkan belum genap satu hari menikah tapi kamu sudah menunjukkan taring kamu terhadap saya wanita menjijikkan."balas Elzar.
"Bukan untuk melawan. Tapi, ini saya gunakan untuk mempertahankan haga diri saya yang hanya tinggal sedikit." ucap Maya dengan senyum mengejek.
"Apa tuan tidak merasa kasihan sedikitpun terhadap saya? Kita bahkan sudah menikah dan menjadi suami istri yang sah dimata hukum dan agama." Ucap Maya berdiri menghampiri Elzar sambil membetulkan kerah kemejanya dengan tatapan yang tidak kalah menjijikkan.
"Pernikahan kita mungkin tanpa cinta. Tapi ingat, kalau kekasih yang sangat anda cintai itu tahu jika pujaan hatinya telah menikah. Seperti apa tanggapannya ya...?"ucap Maya penuh ejekan.
"Namanya Zaza, lebih tepatnya Zaza Elwis kalau tidak salah ya..... gadis cantik cinta pertama Elzar Haris Wijaya yang bekerja sebagai model Internasional. Benarkan?" tanya Maya di dekat telinga Elzar yang memerah menahan amarahnya.
"Jaga bicara kamu Maya." ucap Elzar ketakutan jika kekasihnya sampai mengetahui kalau dia sudah menghianati hubungan mereka yang suci.
"Wow...Maya? Apa saya ngak salah dengar ya.. Tuan Elzar yang selalu memanggil dengan kata-kata kotor sekarang memanggil saya dengan nama panggilan karena ketakutan jika istrinya ini membocorkan statusnya kepada kekasih suaminya...huh... sungguh sangat rumit." Balas Maya seperti berada di atas angin karena bisa menakuti suaminya ini.
"Berani kamu memberi tahu Zaza maka liat apa yang bisa saya lakukan untuk menghancurkan keluarga kamu!" ancam Elzar.
"sepertinya anda tidak megetahui seperti apa keluarga istrinya ini. Tanpa perlu anda hancurkan, keluarga saya bahkan sudah sangat hancur tuan? Coba anda pikir, mana ada orang tua yang mau menjadikan anaknya sebagai jaminan? Mereka bahkan telah mengusir saya dari 8 tahun yang lalu dan hanya menyuruh saya pulang untuk membalas budi kepada mereka yang telah membesarkan saya selama 17 tahun" balas Maya yang langsung membuat Elzar terkejut karena dia sama sekali tidak pernah mau menyelidiki lebih dalam informasi tentang istrinya ini.
"Jadi masih mau menghancurkan keluarga saya?" sela Maya lagi.
Elzar yang cerdik langsung mengubah mimik wajahnya degan cepat karena mendapatkan kelemahan istrinya.
"Baiklah nona Maya, jika dengan ancaman keluarga tidak mempan. Bagaimana dengan profesi Dokter yang sangat kamu cintai ini?"
"Jangan macam-macam tuan. Jika anda berani memecat saya dari Rumah Sakit maka Kekasih anda juga akan mengetahui tentang pernikahan kita." sela Maya.
"Hahahahaha.....ternyata kelemahan kamu adalah sebuah profesi yang sangat mulia yaitu menjadi Dokter. Apa jadinya ya jika aku memecat dan membuat kamu kehilangan lisensi dokter?" balas Elzar seolah memutar balikkan keadaan sekarang.
Elzar begitu senang mengetahui kelemahan Maya sehingga dia bisa membalas tingkah angkuh Maya yang membuat dia sedikit ketakutan tadi.
"Anda ngak akan pernah bisa memecat saya dengan mudah. Karena saat ini Rumah Sakit sangat membutuhkan saya. Saya juga ngak pernah mengemis untuk bekerja di Rumah Sakit anda bahkan saya bekerja karena bujukan dan rayuan yang sangat menguntungkan karena saya adalah salah satu dokter anak yang sangat kompeten.