Clara masih memikirkan jawaban untuk membalas pernyataan Erlan. Meskipun kenyataannya dia agak tersinggung dengan ucapan suaminya, tapi tidak apa, Clara sudah terbiasa dihina dan tidak dihargai. Jangankan dianggap sebagai seorang ibu yang tidak memiliki keistimewaan, dianggap sebagai seorang istri di atas kertas pun, dirinya sudah merasa terbiasa.
Clara sadar, sekarang bukanlah saatnya meratapi nasib dan terus bersedih. Dia ingin kuat dan membuktikan kalau wanita lemah sepertinya, juga bisa tegar.
"Semua ibu itu istimewa untuk anak-anaknya, begitu juga sebaliknya, seorang anak juga sangat berharga untuk ibunya."
Sambil tersenyum manis di hadapan Erlan. Sama sekali tidak menunjukkan wajah pasrah dan iba.
"Sepertinya tugas saya sudah selesai, Tuan. Tuan Erlan tidak perlu mengantar saya, saya bisa naik taksi online," ucap dokter Rona. Membuat Erlan menaikkan salah satu ujung alisnya.