Malam semakin larut, keheningan yang dipadukan dengan taburan seribu bintang, membuat suasana semakin bertambah dingin.
Clara memegang sebuah foto yang menurutnya berharga. Foto pernikahannya dengan Erlan yang sempat diabadikan olehnya, entah bagaimana bisa foto yang awalnya terlihat biasa saja, sekarang justru sangat berharga. Hanya foto itu yang memperlihatkan kebahagiaan, dengan senyuman yang terlukis di dalamnya, sama sekali tidak terlihat seperti ada unsur paksaan.
Clara menarik napasnya pelan, perlahan air mata menetes membasahi kaca pigura yang membatasi bagian dalam foto dengan udara.
Gadis itu tengah menunggu kepulangan seseorang yang dari tadi berhasil masuk ke dalam mimpinya.