Fahri menatap Dimas dan menatap tajam.
"Urusan kita belum selesai..jika terjadi apa-apa dengan Zilla kamu yang akan aku tuntut".Fahri pergi meninggalkan Dimas dan membawa Aisyah masuk mobil. Suasana dalam mobil tampak mencekam Fahri mulaig gelisah dan khawatir.
"Aisyah ..kenapa kamu malah diam..dan tidak mencari alasan Zilla seharusnya tidak tau..sebelum waktunya yang tepat untuk menceritakan segalanya" kata Fahri dengan emosi.
"Aisyah bingung bang ..bingung...abang kira Aisyah kuat menyembunyikan semua ini terhadap Zilla .apalagi melihat abang bermestraan .. Aisyah sakit bang.." jawab Aisyah dengan mata berkaca-kaca.
"Ini bukan masalah sakit atau tidak Aisyah..ini masalah kesalahan dalam pertunangan ini..seharusnya ini tidak terjadi.."kata Fahri.
"Kalau ini kesalahan kenapa abang mau bertunangan kenapa...seharusnya abang batalkan dan bilang ..tidak "
"Abang sudah berusaha tapi dipaksa..ini gara-gara Dimas siall..."Teriak Fahri. Aisyah sampai kaget.
"Kalau begitu jangan saling menyalahkan..kita cari Zilla dan cari alasan yang tepat untuk meyakinkanya" jawab Aisyah.
Zilla menangis histeris..hatinya begitu sakit..bagaimana tidak Fahri dan Aisyah telah membohonginya begitu pilunya perasaanya. Dia sedih tidak tau diri menyakiti Aisyah sebagai tunangan Fahri dia juga sedih terlalu berharap besar untuk menjadi istri Fahri...mungkin inilah maksud ibunya kemaren jangan terlalu berharap besar akan cinta seseorang yang belum pasti.
Sampai dirumahnya Zilla membayar ojek dan menggucapkan salam namun tak ada jawaban. Zilla masuk kerumahya ,sepertinya ibunya tidak ada dirumah. Zilla masuk kekamar dan menangis histeris dan tertidur.
Fahri menggantarkan Aisyah, dan menuju rumah Zilla.Dan bertemu Suryati yang sedang masuk kerumah.
"Assalamuaallaikum bu" kata Fahri dengan mencium tangan Suryati.
"Waallaikumsallam,eh nak Fahri silahkan masuk" jawab Suryati.
"Iya...apa Zilla sudah pulang kerumah" tanya Fahri.
"Oh..tadi ibu antar jahitan..ada sepatunya Zilla ..dimuka rumah..mungkin sudah. sebentar ibu cek dulu dikamar" jawab Suryati dengan kekamar dan melihat Zilla tertidur.
"Zilla tertidur dikamarnya..mau masuk nak..." Tanya lagi Suryati.
"Nanti saja bu.. oh iya kalau Zilla bangun kasih kado ini buat Zilla bu .Fahri pulang dulu...Assalamualaikum" kata Fahri dan menyerahkan kado pada Suryati dan pergi kemobil menuju rumahnya.
" Terimakasih nak hati-hati .Waallaikum sallam "jawab Suryati.
Hati Fahri gelisah dia takut sekali kehilangan Zilla, apalagi melihat Dimas hatinya terbakar cemburu anak itu tidak pernah menyerah untuk mendapatkan Zilla. Fahri masuk kamarnya dan membayangkan begitu rumitnya masalah yang dia hadapi.Dalam benak Fahri dia ingin menikah secara siri pada Zilla agar jika Zilla hamil maka ayahya menerima Zilla. Kemudian Fahri membuang pikiranya itu dan berwudhu untuk sholat.