Dimas menggaruk tengkuknya yang tidak gatal begitu pula Jeffrey, yang mana membuat Hissa menatap horor kedua temannya tersebut.
"Jujur," ujar Hissa.
"Gue bilang itu enggak sengaja, His. Cewek lo nanya yaudah gue jawab," jawab Dimas.
"Gue juga sama," timpal Jeffrey.
Hissa menarik nafas panjang, lalu memejamkan mata sejenak. Dia menyugar rambutnya ke belakang dan berjalan ke arah bangkunya.
Laki-laki tersebut berusaha menghubungi kekasihnya, tapi Kiana terus saja menolak panggilannya hingga Hissa kesal dan menggebrak meja.
Dimas yang melihat itu dengan sengaja menghubungi Kiana dan meminta gadis itu agar berbaikan dengan Hissa.
Awalnya Kiana menolak, tapi melihat Hissa yang sangat emosi dia akhirnya memberi pesan bahwa sedang di dalam kelas dan mengikuti pelajaran.
Sedangkan di tempat lain Jovan tengah sibuk mencatat materi kemarin yang sempat tertinggal. Dia berulang kali menatap tembok berharap Harraz sudah sampai.
