Hissa menatap sendu rumah kekasihnya, dia hanya ingin memastikan bahwa Kiana tidak ikut dalam kecelakaan beruntun tersebut. Seharusnya dia masih di rumah sakit, tapi laki-laki tersebut memaksa ke rumah Kiana.
"Kak, jadi masuk atau tidak?" tanya Harraz.
"Ayo, kita harus tahu keadaan Kiana," jawabnya.
Saat ingin mengetuk pintu tiba-tiba anak kecil lebih dulu membuka pintu tersebut dan menatap bergantian Harraz serta Hissa.
"Kaka yang itu, kan?" tanya adik Kiana.
"Iya, Kak Kiana ada?" tanya Hissa seraya berjongkok walau kini punggungnya ngilu.
Anak tersebut menunduk seraya memilin ujung baju, tiba-tiba saja isak tangis anak tersebut mulai terdengar.
"Hey, ada apa?" tanya Harraz.
"Kak Kiana, tidak di rumah. Kata bunda pergi jauh dan aku tidak boleh cari," jawab anak tersebut yang mana membuat Harraz dan Hissa saling berpandangan.
Hissa bangkit dengan wajah meringis yang tampak sangat kesakitan dan siapa sangka hal itu membuat adik Kiana kasihan.