Dua pilihan, dua jalan, dan dua tipe sahabat. Terjebak dalam dua manusia yang mendebatkan keberadaan makhluk mitologi yang masih diragukan keberadaannya.
"Incubus itu ada, aku tahu dan aku yakin itu!" seru Hani, dengan mata mendelik tajam. Dia menatap buku di genggamannya dengan tersenyum kemenangan.
"Itu hanya dongeng saja dan aku tidak akan percaya sebelum melihatnya langsung!" seru Tina, dengan diikuti delikan tajam sama seperti Hani.
"Hani Tina, apa yang kalian debat kan?" tanya gadis di tengah-tengah mereka.
Ah, jadi ceritanya mereka sedang di perpustakaan kota. Tina meminta maaf soal hari lalu.
Suasana perpustakaan tidak begitu ramai dan digunakan kedua gadis itu untuk berdebat, tanpa peduli gadis lain yang di antara mereka.
"Dhea, kau tahu Incubus? Itu hanya dongeng, benar, kan?" desak Hani yang entah dari mana dapat opini tersebut.
"Hei, jangan mempengaruhinya seperti itu! Incubus itu hanya dongeng, iya, kan, ?"