Dhea menatap satu persatu coklat yang di dapatkan, lalu menaruhnya dalam kotak. Dia memilah mana coklat yang layak makan dan tidak.
Tidak lupa kini mulutnya sibuk mengunyah salah satu coklat tersebut. Mulutnya seakan tiada lelah mengunyah makanan berwarna coklat tersebut.
"Setengah aku kasih ke anak-anak dan setengah lagi aku beri Kak Adit," gumamnya seraya mengangkat box yang lebih kecil dan keluar unit.
Soal kabar Hissa ke Australia dia sudah tahu, tapi tidak bisa berbuat apa-apa. Mungkin itu harga yang harus Hissa bayar untuk cintanya walau begitu Dhea yakin Hissa dan Kiana akan bertemu lagi.
Kembali ke Dhea yang kini sudah membuka unit dengan satu tangan, saat dia membuka pintu tepat Adit yang terlihat ingin keluar.
"Mau ke mana, Kak?" tanya Dhea.
Adit hanya menunjukkan radar pelacak di ponselnya yang mana membuat Dhea mengangguk mengerti.
"Nanti saja, Kak. Denganku," jawabnya.
"Terlalu lama, aku tidak tahan jika harus bersembunyi lagi," balas Adit.