"Apa hubunganmu dengan Kiana? Kulihat kalian cukup dekat," tanya Dhea pada Hissa yang baru saja kembali dari dapur.
Laki-laki itu menyatukan alis bingung, lalu mengedikkan bahu acuh.
"Aku tidak mengerti," jawab Hissa.
"Jangan pura-pura bodoh, aku melihat kontak Kiana dengan hiasan hati," ujar Dhea yang seketika membuat Hissa terbatuk minumannya sendiri.
Hissa menatap ke arah Dhea, lalu ke ponselnya. Dia meraih ponsel tersebut dan tersenyum kecil yang mana membuat Dhea semakin pusing.
"Baiklah jika kamu sudah tahu. Aku dan Kiana dekat beberapa hari ini, sebenarnya aku menyukai dia sejak lama, tapi kalah start," jelas Hissa dengan pandangan fokus pada ponsel karena mengetik pesan pada seseorang di seberang.
Dhea menatap ke arah Hissa seolah tidak menyukai perkataan Hissa baru saja.
"Dia kekasih adikmu," kata Dhea.
"Memang, tapi adikku itu sangat playboy dan Kiana tahu. Jika dia membual tentang kesetiaan maka lupakan saja," terangnya.