Satu hal yang Adit harus tahu dari Dhea yaitu, hobi Dhea mengulik satu persatu kehidupan hantu yang biasa hanya bualan semata.
Adit ingin memukul mulut hantu tersebut andai bisa. Bagi adik hantu-hantu tersebut sudah pembual banyak gaya pula.
"Dhea, jangan ditanya lagi," ujar Adit yang sudah jengah duduk di samping mereka.
"Terserah diriku," jawab Dhea.
Adit hanya menggeleng pelan dan benar saja semua hantu yang diwawancara Dhea hanya mengarang kisah.
Ada yang bila tiada karena tidak amkan tiga hari sedangkan manusia bisa bertahan lebih dari tiga hari tanpa makan dan minum.
Entah Dhea yang bodoh atau hantu-hantu itu yang terlalu pintu, tapi yang pasti Adit muak mendengar.
"Dhea, cantik banget. Sudah ada pacar?" tanya hantu laki-laki dengan luka di sekujur badan, tapi termasuk tampan apalagi saat tersenyum lesung pipinya terbentuk.
"Cringe," cetus Adit, lalu dia bangkit dan pergi dari sana.