"Kiana teman saya waktu di sekolah dulu, Tan," ujar Hissa.
Kiana yang baru datang dari dapur meletakkan minuman yang sudah dia buat, lalu fokusnya teralih pada anak kecil yang memasuki rumahnya dengan berjalan riang.
"Cil, ini mainan taruh ke wadahnya," ujar Kiana dengan tatapan membunuh yang mana membuat orang di sana bergidik ngeri.
"Kaka, jangan galak-galak nanti Hissa tidak mau saka kakak loh," ujar Bunda Kiana.
"Kaka malah bersyukur," jawab Kiana yang mana membuat Hissa menatap tidak suka.
"Sudah kalau begitu, bunda mau ke rumah sakit. Kaka kalau sama cowok pintu tetap dibuka dan jangan sampai masuk kamar," kata Bunda Kiana.
"Siap, Bunda. Kamu juga, Cil, jangan aneh-aneh di rumah sakit," jawab Kiana.
Bunda dan adik Kiana segera pergi ke rumah sakit meninggalkan Hissa serta Kiana yang terdiam dalam kecanggungan.
"Kok kamu bisa sampai sini?" cetus Kiana.
