Pagi ini matahari masih enggan menampakkan diri. Semua orang hampir sudah pulang termasuk Fian dan Nisa. Kini Reva terduduk seorang diri di halaman rumahnya. Sudah lama dia duduk, hampir satu jam. Menikmati angin yang berhembus, bahkah rintik kecil hujan yang masih turun ke bumi.
Apa semesta juga sedang bersedih makanya terus hujan? Atau semesta ingin memperdalam rasa sedih di hati Reva? Reva mengulurkan kedua tangannya ke depan seraya menungu tetesan air hujan jatuh ke tangannya.
Bagi Reva, kehidupannya sudah selesai. Ayahnya sudah tidak ada, berarti Reva gagal menjaga. Kini, Reva hanya punya Ayu, hanya wanita itu yanh harus Reva jaga mati-matian.
Cukup satu kehilangan, Reva tidak mau ada kehilangan berikutnya lagi. Ayahnya, Sean. Rasanya sudah cukup, Reva harus segera bangkit walaupun sangat susah dia lakukan.
Ting!
Ting!