"Tangan sama mulut lo apa ga salah hitung, Nis?"
"Gila aja kalau udah dua jam?"
"Nis?"
Nisa memutar kedua bola matanya dengan jengah. Semua pertanyaan sudah dia jawab dengan jujur, tetapi pria di sampingnya tetap saja tidak percaya. Sebetulnya rasa heran bukan hanya milik Fian, sejak tadi pun Nisa merasakan hal yang sama.
Perhitungannya tidak salah kok, Reva memang sudah ke luar dari dua jam yang lalu. Terakhir yang memanggil Alin, dan dia di suruh ke ruangan bosnya. Berarti ... Reva masih di dalam sana?
"Lo tau ga sih, semakin hari gue masih penasaran sama mereka. Agak ga masuk akal Reva sampai dua jam di sana, sedangkan dia ga ada keperluan urgent." Fian mengetuk-ngetuk jarinya di atas meja.
Nisa melirik Fian, tetapi dia masih berusaha mode silent agar tidak terpancing. Untuk saat ini Nisa memilih bungkam karena dia sendiri sangat bingung harus apa.
"Gue yang asprinya aja ga pernah sampai dua jam. Pernah sih dua jam, itu juga lagi rapat."
