Sesuai planning awal, Sean memang mengajak Reva untuk ke luar dari apartemen. Sebetulnya ini sangat riskan, takut ada orang lain yang melihat. Apa lagi Sean cukup terkenal walaupun bukan artis.
"Sean?"
"Cantik, kamu itu cantik."
"Buka, bukan itu. Kita serius mau makan di luar? Kamu ga takut kalau ada orang yang ngenalin kita? Bukannya itu sama aja cari perkara?"
Sean yang sedang fokus menyetir sontak menoleh. Tidak ada raut kekagetan, tidak ada raut tersinggung juga. Sean sangat paham apa maksud perkataan Reva barusan. Sebetulnya Sean memikirkan hal sama, karena dunia luar akan lebih luas. Tapi mau bagaimana lagi? Sean ingin membahagiakan Reva walaupun hanya makan malam.
Selama ini Sean selalu membawa Reva ke dalam pelukannya, menuntaskan gairah yang bergejolak, tanpa ada healing. Rasa tidak enak itu ada, dan semoga saja malam ini berjalan dengan baik.
"Sean?"